Title : Help Me To Be A Normal (Part 4)
Author : Santi Aprilliani
Length : 4 of ~
Genre : RommanceAuthor : Santi Aprilliani
Length : 4 of ~
Rating : PG 17
Cast : Cho Kyuhyun
Seohyun SNSD
Nick (oc)
Cast : Cho Kyuhyun
Seohyun SNSD
Nick (oc)
Lee
Dong Hae
Beberapa
artis akan lewat sebagai cameo
Disclaimer : Semua cast adalah
milik Tuhan. Saya hanya meminjam nama dan bayangan mereka yang melayang-layang
di otak saya. Tapi kalau cerita, murni milik saya. Jadi DON’T BE A COPYCAT, DON’T
BASH. If you aren’t like it, then just ignore my story. (weleh
keminggris,wkwkwk)
Annyeong.......
Ingat dengan FF saya? Mianhae
kalau lama. Saya sedang focus dengan snmptn. Doakan lolos ya readersdeul.
Hehehe. Ini saya bawakan HMTBAN yang ke 4. Semoga kalian suka. R C L nya jangan
lupa ne. biar saya semangat. Hehehehe. Oke happy reading XD. Owh
iya, ini saya selipin poster yang kubuat sendiri. Mian kalau jelek. XD
Seohyun POV
Kesadaranku mulai bangkit.
Kepalaku rasanya berat. Kubuka mataku pelan. Orang yang pertama kali kulihat
adalah namja dengan rambut pirang yang tengah meminum sesuatu di gelasnya
seraya memandangiku. Nick? Dia rupanya sadar bahwa aku sudah mulai bangun. Dia
menyeringai sinis padaku. Jamkkamman. Kalau itu Nick, berarti sekarang aku
dimana? Kuedarkan pandanganku mengelilingi ruangan ini. Omo, ini di mana? Aku
ingin berdiri. Tapi baru ku sadar kalau aku diikat di tepi tempat tidur. Apa yang telah terjadi?
ingin berdiri. Tapi baru ku sadar kalau aku diikat di tepi tempat tidur. Apa yang telah terjadi?
“Kau sudah bangun gadis manis. Cih.”,
dia menghampiriku dan menatap mataku tajam. Tiba-tiba dia menuangkan minuman
dalam gelasnya ke kepalaku. Kucium bau alkhohol yang menyegat. Eomma, aku
takut.
“Mau apa kau?”, aku balik menatapnya.
Aku harus bisa melawannya. Tanganku berusaha melepas tali yang mengikatku ke
tiang.
“Mau apa? Pabo. Aku mau kau mati.
Hahaha.”, dia meninggalkanku dan melangkah menuju mejanya.
“Apa maksudmu. Apa salahku
padamu. Aku tak punya hubungan apapun denganmu.”, aku membentaknya.
Dia diam tak menjawab. Aku
benar-benar bingung dengan apa yang harus aku lakukan. Dia berbalik menatapku.
Sebuah silet tergenggam di tangannya. Omo, apa yang akan dia lakukan?
“Kau tanya apa salahmu. Cih.
Semua yeoja memang sama saja. memuakkan. Menjijikkan. Apa yang kau lakukan pada
Kyuhyun hah? Mengapa dia menjadi berubah? Yeoja memang racun. Kau ubah Kyuhyun
yang manis menjadi pemberontak. Apa mungkin dia terpesona kecantikanmu? Bahkan
monyet saja tak mengakui kalau kau cantik.”, dia memainkan siletnya di pipiku.
Sungguh aku sangat takut.
“Kau salah. Kyuhyun jauh lebih
baik sekarang. Dia sudah kembali menjadi NAMJA. Kenapa kau tak mengikutinya
kalau kau memang peduli padanya. Kau tak bisa seperti ini terus. Carilah yeoja
dan menikahlah.”, aku berusaha membujuknya dengan lembut. Aku benar-benar
takut. Dia menyeringai padaku.
“Cih. Lihatlah lidahmu yang
licin. Kau benar-benar sangat memuakkan.
Dari dulu yeoja memang sangat memuakkan. Ah, bagaimana seandainya kau tidak
lagi cantik? Bagaimana dengan nasib kulitmu yang mulus ini huh?”, dia tetap
memainkan silet di pipiku. Eomma. Aku benar-benar takut sekarang. Aku menunduk
tak berani menatap matanya.
“Tatap aku bodoh.”, dia
mengangkat daguku paksa.
“Aaagghh”, aku berteriak saat
silet di tangannya mulai menyayat pipiku. Aku menangis keras. Kenapa harus aku.
Dia melepaskan tangannya dari daguku. Aku menangis kesakitan karena merasa ada
yang perih dari pipiku. Aku sangat pusing saat ini.
“Cih, kau sungguh lemah. Begitu
saja kesakitan. Tutup mulutmu atau aku akan melukaimu lebih dari ini.”, dia
berdiri dihadapanku. Kau mengerti anak manis?”, dia menjambak rambutku. Aku tak
sanggup menjawab. Semua terlalu menyakitkan.
‘Srakkk’
“ANDWEE.....”, aku berteriak
sekeras mungkin saat dia merobek bajuku.
‘Plak’
Sebuah tamparan keras melayang di
pipiku.
“Berhenti berteriak kubilang
bodoh. Inilah akibatnya kalau kau berani mencampuri hubunganku.”, aku hanya
bisa menangis lirih. Aku tak sanggup lagi berkata-kata. Ya Tuhan, kumohon
tolonglah aku. Aku merasa sangat pusing karena menahan perih di sekujur
tubuhku.
‘Brakk’
“Seohyun ah.”
0o0
Kyuhyun POV
23.06 KST. Telah sekian kali aku
melirik jam tanganku. Kenapa Seohyun telat? Apa dia lupa.
“Maaf tuan, sampai kapan kami
harus membuka restoran kami?”, seorang pelayan menghampiriku. Memang hari ini
aku menyewa seluruh dari restoran ini. Sebenarnya aku kasihan pada mereka. Apalagi mereka telah
mempersiapkan apa yang kupinta. Dan ternyata dia tak kunjung datang.
“Kita tunggu sebentar lagi. Aku
akan membayar lebih. Sampaikan pada manajer kalian.”, kataku pelan. Aku yakin Seohyun
tak lupa.
‘Drrtt drrtt’
Eomma Seohyun? Kenapa dia
menelpon.
“Yeoboseyo.”, kuangkat telponnya.
“Ne
yeoboseyo. Kyuhyun ah. apakah makan malamnya belum selesai? Apakah kalian pergi
ke suatu tempat dahulu? Jangan terlalu malam pulangnya ya. Kasihan Seohyun.”
‘Deg’
Apa maksudnya? Seohyun saja belum
kemari sampai sekarang. Lalu sekarang dia dimana?
“Apa dia tidak di rumah? Tapi
saya belum bertemu dengan Seohyun.”
“Mwo?
Jangan bercanda Kyuhyun ah. dia sudah pergi sejak jam 7 tadi. Bagaimana mungkin
kau belum bertemu dengannya?”
‘Deg’
“Baiklah ahjumma. Aku akan
mencarinya sekarang. Sebaiknya ahjumma di rumah saja.”, kututup telponku.
Kuhela napas tanda aku benar-benar bingung. Aku memanggil salah satu pelayan.
“Maaf jika merepotkanmu. Kamu
bisa membereskan ini semua. Bilang pada manajermu, Cho kyu hyun akan menemuinya
besok untuk membicarakan ini semua. Aku harus pergi sekarang.”, dia membungkuk
padaku. Aku berlari menuju mobilku. Tanganku sibuk mendial nomor Seohyun.
“Nomor
yang anda tuju...”
Ah sial. Kenapa tidak aktif.
Kupacu mobilku menelusuri jalan seoul. Aku menyuruh anak buah haraboji untuk
mengecek di seluruh rumah sakit seoul. Aku benar-benar khawatir. Aku mencarinya
di kampus dan tempat kami biasa bersama. Tapi nihil. Ini sudah tengah malam.
Dan tak ada perkembangan.
“Argghh”
Kutangkupkan kepalaku ke kemudi
mobil. Aku benar-benar khawatir. Aish. Nick? Entah kenapa nama itu tiba-tiba
saja terlintas di pikiranku. Aku mencoba mendial nomornya, tapi tak aktif.
Brengsek kau Nick. Kulajukan mobilku ke apartement yang lumayan sering
kukunjungi.
Sesampainya aku di apartement
mewah di pusat seoul, aku bergegas menuju salah satu lantai. Kuputar knop pintu
kamarnya. Sial. Dikunci dari dalam. Aku yakin dia disini. Aku tak boleh
gegabah. Seohyun bisa dilukai. Bergegas aku menghubungi nomor kantor polisi
terdekat. Oke mungkin aku harus mendobrak pintu ini. Polisi mungkin sebentar
lagi akan datang.
‘Braakk’
Berhasil. Aku dan Nick sama-sama
kaget. Kulihat keadaan Seohyun yang begitu berantakan.
“Seohyun ah.”, aku mencoba
memanggil Seohyun. Tapi dia hanya menunduk. Darah tercecer di lantai dekat Seohyun.
Pakaiannya telah robek. Aku menyeruak masuk dan mengambil selimut di atas
tempat tidur Nick. Kututup tubuh bagian atas Seohyun. Dia memanggil namaku
lirih. Wajahnya sangat pucat. Aku mendekap tubuhnya pelan, berusaha untuk
menyalurkan rasa nyaman untuknya.
“Gwaenchana Seohyun ah. Aku di
sini. Jangan takut lagi.”, kugenggam tangannya erat.
“Aku takut Kyu.”, dia berkata
lirih.
‘Prok’
‘Prok’
‘Prok’
Aku menoleh pada Nick. Dia
menyeriangai padaku.
“Aigoo~ lihatlah pasangan baru
ini. Sungguh menyedihkan. Chaggi ah.
bagaimana kabarmu? Apakah kau tak merindukanku.”, dia menyentuh pipiku.
‘Srattt’
‘Buugghh’
Dengan penuh emosi aku memukul
rahang Nick.
“Apa yang kau lakukan pada Seohyun.”,
aku benar-benar marah.
“Cih. Kau rupanya sudah berpaling
chaggiya.”, dia meludahkan darah yang berasal dari mulutnya yang terluka. Dia
bangkit dan menghujamkan pisau kecil padaku. Tapi aku dengan sigap menahan
tangannya.
“Lihatlah Cho kyu hyun kecilku
ternyata sudah berubah menjadi namja pemberontak hanya gar-gara yeoja jelek
seperti dia.”, dia terus mendorong tangannya yang hanya berjarak 10 cm dari
perutku.
“Kau brengsek. Aku sudah sadar
akan jati diriku. Kenapa kau tak mengikutiku saja huh?”, aku terus mendorongnya
untuk menjauh. Kami saling menatap tajam. Darahku benar-benar mendidih.
‘Dor’
“Argghh”
“Jangan bergerak. Kami dari
kepolisian.”, beberapa anggota kepolisian masuk sambil menodongkan pistol pada Nick
yang tengah tergeletak dengan lengan bersimbah darah. Aku menghampiri Seohyun
yang terkulai lemah. Aku membopongnya turun ke lobi dan membawanya ke tempat
mobilku di parkir. Bergegas aku membawanya ke rumah sakit. Kuusap darah yang
mengalir di pipinya. Dia pingsan sedari tadi. Aku benar-benar bodoh karena
sudah membawanya ke rotasi masalahku.
0o0
Seohyun POV
Kubuka pelan mataku. Bau anyir
obat langsung menyeruak di hidungku.
“Seohyun ah.”
Aku mengerjapkan mataku saat
bayangan seseorang tertangkap retinaku.
“Chaggi, kau bangun.”, eommaku
memandangku khawatir. Aku mengangguk lemah. Kulihat selain eomma, haraboji juga
ada di situ.
“Dimana kyu?”, aku bertanya
pelan.
“Dia di kantor polisi. Dia
menjadi saksi atas peristiwa kemarin. Mungkin nanti dia akan kesini. Maafkan
eomma yang tak bisa menjagamu.”, air mata meluncur bebas dari pelupuk mata
eomma.
“Gwaenchana eomma. Aku tak
apa-apa.”, kukembangkan senyum manisku (gula kale).
---------
Aku memainkan ponselku karena
bosan. Kini aku jauh lebih baik daripada tadi.
‘Klek’
Aku menoleh saat seseorang
membuka pintu. Aku tersenyum saat tau siapa yang datang.
“Kyuhyunnie.”, aku memanggilnya
riang. Aku benar-benar harus berterimakasih padanya.
“Yaa, sudah berapa kali kubilang?
Aku Kyuhyun. Bukan Kyuhyunnie. Kau pikir aku masih bocah 6 tahun. Aish.”, dia
meletakkan keranjang buah di meja sampingku dan mengganti bunga di vas dengan
bunga yang dibawanya. Dia menyerahkan segelas jus yang kutau itu jus avokat
kesukaanku.
“Aku melihat ada penjual jus di
kantin. Dan aku teringat pada yeoja avokat ini.”, dia menoyor pelan kepalaku. Aku
tersenyum padanya. Dia mengusap pelan perban yang ada di pipiku.
“Mianhae kyu, aku tadi malam tak
menemuimu. Dan gomawo atas pertolonganmu.”, aku kembali tersenyum. Sungguh, aku
saat ini benar-benar senang karena diperhatikan oleh Kyuhyun (weleh).
“Ani, aku yang harusnya minta
maaf. Aku telah membawamu ke masalahku.”, dia tersenyum kecut. Kyuhyun beranjak
menuju dekat jendela. Selama beberama menit, kami saling terdiam, bingung untuk
memulai pembicaraan. Baru ku ingat kalau tadi malam Kyuhyun mengajakku makan
malam karena dia ingin memberiku kabar baik. Sebaiknya kutanyakan saja.
“Kyu, bukankah kau punya kabar
baik?”, tanyaku pelan.
“Ye?”, Kyuhyun menoleh padaku
bingung.
“Kau mengajakku makan malam
karena kau punya kabar baik untukku kan? Kabar apa itu?”, Kyuhyun kembali
menolehkan wajahnya keluar. Dia terdiam
cukup lama.
“Itu mengenai diriku. Kau tau,
aku sepertinya sudah berhasil menjalani terapimu. Aku sudah bisa terlepas dari Nick.
Dan aku sudah bisa menghilangkan rasa benciku pada yeoja.”, katanya tanpa
mengalihkan pandangannya.
“Jeongmalyo?”, aku menjawabnya
dengan senang. Ini sungguh sangat menggembirakan. Rupanya kerja kerasku tak
sia-sia selama ini. Terimakasih Tuhan.
“Ne. Tapi sekarang sepertinya aku
malah terjebak di masalah lain.”, dia diam sebentar lalu berbalik dan duduk di
sampingku. “Kau tau. Kurasa aku mulai menyukai yeoja.”
Mataku berbinar saat Kyuhyun
mengatakan kata-kata yang sudah lama kutunggu. Itu artinya Kyuhyun benar-benar
sudah sembuh.
“Siapa dia kyu? Apakah Taeyon,
Tiffany, Yoona, atau Hyuna?”, tanyaku antusias.
“Kau.”, kata Kyuhyun tegas. Aku
terdiam mendengar apa yang keluar dari mulutnya.
“Maksudmu?”, tanyaku bingung. Kyuhyun
mendekapku erat.
“Ne. Seohyun ah, saranghae. Nan
neol saranghae.”, bisik Kyuhyun tepat di daun telingaku. Seketika aku membeku
mendengarnya. Perlahan Kyuhyun melepas pelukannya dan menatapku dalam.
“Kau adalah orang yang memenuhi
pikiranku selama ini. Aku juga tak tau kapan perasaanku ini muncul. Yang kutau,
sekarang aku menyukaimu. Menyukai segala hal mengenaimu.”, sorot tulus tersirat
di kedua manik matanya.
“Kyu, aku...”, aku terdiam saat
telunjuk Kyuhyun menempel di bibirku.
“Tak apa. Kau
tak perlu menjawabnya sekarang.”, Kyuhyun tersenyum manis padaku. Kyu, kau
benar-benar membuatku bingung.
0o0
Kyuhyun POV
Hari ini Seohyun
diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Senyum tak henti-hentinya berkembang di
bibir kecil Seohyun. Ah, yeoja ini membuatku gemas saja. Aku mengantarnya ke
kamar, sedang haraboji dan eomma Seohyun menunggu di ruang tamu. Aku membantu Seohyun
berbaring dan menyelimutinya. Kuusap pelan puncak kepalanya.
“Istirahatlah.”,
ucapku pelan. Aku beranjak berdiri untuk menemui haraboji.
“Kyu.”,
langkahku terhenti saat suara Seohyun memanggilku. Aku menoleh dan mendapati Seohyun
tengah duduk dan menatapku.
“Ne? Kau ingin
sesuatu?”, aku menghampirinya.
“Mianhae. Aku
tak bisa. Aku belum siap untuk jatuh lagi. Rasa sakit itu terlalu dalam. Aku
baru saja di khianati orang yang kucintai dan telah bersamaku selama setahun.
Aku takut hal itu terulang. Maafkan aku Kyu. Biarkan aku mengatasi ini secara
perlahan.”, dia menundukkan kepalanya. Entah kenapa, ada rasa perih dalam
hatiku. Tapi entah kenapa, hatiku mengatakan aku tak boleh begitu saja
melepaskan yeoja ini. Baiklah, meski perih, aku akan tetap di sampingnya.
“Tak apa, kau
jangan minta maaf. Aku mengerti. Jangan memaksakan perasaanmu. Aku tidak marah.
Yang harus kau tau, aku ada jika kau membutuhkanku. Aku akan ada di sampingmu.
Aku siap menerimamu kapanpun.”, aku mengangkat pelan dagunya. Kulihat pancaran
kelegaan dari kedua manik matanya. Aku tersenyum padanya. “Sepertinya kali ini
aku harus berbalik menyembuhkanmu.”
“Mwo?? Yak,
keluar kau Cho Kyuhyun.”, dia menarik bantal di sampingnya dan melemparnya ke
mukaku. Untung aku bisa berkelit. Aku keluar kamarnya dengan tertawa senang.
0o0
Seohyun POV
1 bulan sudah Nick
menginap di bui. Itu juga berarti 1 bulan sudah aku menolak Kyuhyun. Tapi
sungguh aku heran dengan tu anak, kenapa
dia tak bosan untuk menemuiku. Membantuku, menemaniku, ah pokoknya setiap aku
memikirkannya, dia selalu datang. Kadang aku berpikir apakah Kyuhyun itu
seorang cenayang? Kalau iya, ah menakutkan sekali. Bagaimana kalau dia tau aku
terkadang memikirkannya seperti sekarang. Omo, yaa Seohyun ah sadar. Lagi-lagi
kau memikirkannya. Pabo. Aku memukul-mukul pelan kepalaku berusaha mengusir
bayangan namja abnormal itu.
“Yaa, kau mau
kena kanker otak atau gegar otak. Berhenti memukuli kepalamu. Nih kubawakan es
krim.”, aku terpaku menatap orang yang sedang kupikirkan lagi-lagi muncul
dengan tba-tiba di hadapanku. “Kau tak mau?”
Kata-katanya
sontak membuyarkanku. Ku ambil es krim di tangannya dengan ragu. Aku masih
terpaku menatapnya. Sebenarnya apa yang kurasakan saat ini.
“Kau kenapa?
Kau sakit?”, Kyuhyun memegang dahiku yang langsung ku tepis.
“Gwaenchana.
Aku harus segera kembali ke kelas. Aku
ada kuliah.”, aku berlari meninggalkan Kyuhyun dengan rona merah di
pipiku. Ah rasanya jantungku mau copot. Aish, Seohyun pabo.
0o0
Kyuhyun POV
“Gwaenchana.
Aku harus segera kembali ke kelas. Aku
ada kuliah.”, Seohyun berlari meninggalkanku. Apa aku tak salah lihat,
sepertinya pipinya merona merah. Apa dia malu. Tapi kenapa. Kenapa sikapnya
hari ini aneh sekali. Omo, lihatlah dia. Dia berlari sampai tak sadar kalau es
krimnya melelh. Yeoja ini memang menggemaskan.
‘Drrt drrt’
Kuangkat
ponselku yang ternyata harabojiku.
“Ne haraboji?”
“Pulanglah. Aku ingin berbicara penting denganmu.”
“Ne.”
Kututup
ponselku. Kebetulan hari ini aku sudah tak ada jadwal kuliah, jadi lebih baik
aku pulang saja.
---------
“Duduklah.”,
perintah haraboji saat aku menemuinya di taman belakang.
“Ada apa?”,
tanyaku langsung.
“Kudengar dari
Seohyun, kau sudah sembuh sekarang. Benarkah?”, tanya haraboji seraya
menyeruput tehnya.
“Sembuh?
Memang aku pernah sakit.”, aku mempoutkan bibirku karena haraboji menyuruhku
datang hanya untuk membicarakan ini.
‘Buk’
Haraboji
memukul kepalaku dengan Koran yang tengah dibacanya.
“Jangan
bercanda. Kali ini haraboji serius. Mengerti.”, aku hanya bisa mengelus
kepalaku yang terkena pukulan maut ekslempar koran local itu.
“Lalu untuk
apa haraboji membahasnya.”, aku mencomot biscuit di dekat teh haraboji.
Haraboji hanya menggelengkan kepala melihat tingkahku.
“Jadi kau
sudah bisa berdekatan dengan yeoja kan? Apa haraboji benar.”, haraboji
meletakkan korannya dan menatapku serius.
“Ne. Lalu?”,
aku masih belum mengerti kemana arah pembicaraan haraboji.
“Bagus.
Haraboji sebenarnya sudah lama menunggu saat seperti ini. Kau tau, haraboji
sudah menyusun rencana perjodohanmu dengan rekan haraboji sejak lama. Tapi
rencana haraboji terhalang karena kau tak bisa berdekatan dengan yeoja, jadi
haraboji harus menunda perjodohan. Nampaknya Seohyun sudah melakukan tugasnya
dengan baik.”, haraboji tersenyum padaku yang-tengah-mematung. Aku benar-benar
terkejut dengan apa yang diucapkan haraboji. Perjodohan? Kenapa begitu
mendadak?
“Mwo?
Perjodohan? Kenapa haraboji menjodohkanku? Andwe. Aku tak mau.”, aku
memalingkan wajahku dari haraboji. Aku tau ini tak sopan, tapi ini adalah
bentuk penolakanku.
“Kau tak bisa
menolaknya. Haraboji terlanjur mengatur pertemuan kalian. Lusa kita akan makan
bersama dengan mereka sekaligus acara pertunangan kalian.
“HARABOJI.”
---------
Kuacak
rambutku frustasi. Kurebahkan tubuhku di ranjang king sizeku. Percuma aku
berteriak keras di hadapan haraboji. Haraboji tetap pada pendiriannya. Seohyun.
Ah bukankah haraoji dekat dengannya, kenapa aku tak minta bantuan padanya.
Bergegas kusambar jaket coklat yang tergantung rapi di lemari dan aku langsung
pergi untuk menemui Seohyun.
0o0
Seohyun POV
Kyuhyun
menghubungiku dan meminta untuk bertemu. Namun aku memintanya untuk datang ke
rumah karena aku memang sedang tak ada mood untuk keluar. Semenjak aku menolak
pengungkapan Kyuhyun padaku, entah kenapa aku selalu tak tenang. Aku selalu
merasa canggung saat dia menemuiku. Hari ini pun kalau bisa, aku menolaknya.
Tapi Kyuhyun terus memaksaku.
“Seohyun ah.”,
aku menoleh saat Kyuhyun memanggilku. Rupanya dia sudah datang. Pipiku terasa
panas. Buru-buru aku menunduk agar Kyuhyun tak bisa melihat mukaku yang kurasa
sudah memerah saat ini.
“Ada apa?”,
kataku masih tetap menunduk. Kyuhyun duduk di sampingku.
“Seohyun ah.
Bolehkah aku tau bagaimana perasaanmu?”, aku sedikit tersentak dengan
pertanyaan Kyuhyun yang tiba-tiba. Ada apa dengannya. Kenapa dia mengungkit itu
lagi.
“Molla.”,
jawabku singkat. Ya Tuhan, kyu jebal jangan bahas itu sekarang.
“Seohyun ah.
Apa yang akan kau lakukan kalau eommamu menjodohkanmu dengan anak rekannya?”,
aku terdiam mendengar ucapan Kyuhyun. Apa maksudnya?
“Apa
maksudmu?”, kali ini kuberanikan diri menatapnya.
“Kau tau, aku
akan dijodohkan.”
0o0
Author POV
“Kau tau, aku
akan dijodohkan.”, ucap Kyuhyun pelan.
Kali ini matanya menatap tajam ke arah Seohyun. Tak ada sorot bercanda
dalam matanya. Seohyun membeku di tempatnya.
“Kau
bercanda?”, kali Seohyun menanggapinya dengan serius.
“Ani. Aku
serius. Aku benar-benar dijodohkan. Kau tau aku menolaknya mati-matian. Aku tak
ingin dijodohkan. Itu semua karena.,,”, Kyuhyun diam sebentar. “Itu semua
karena kau. Aku tak bisa menikah dengan yeoja lainnya. Aku ingin terus
menemanimu sampai akhir hidupku.”
Seohyun hanya
bisa diam.
“Kumohon
bicaralah pada haraboji agar dia mau membatalkan rencananya. Bukankah kau dekat
dengannya. Siapa tau dia akan mendengarkanmu. Aku tak bisa menghentikannya.”, Kyuhyun
menatap dalam mata Seohyun seakan memohon padanya untuk membantunya. Seohyun
berdiri dan memalingkan wajahnya.
“Pergilah.”,
kata Seohyun lirih.
“Ye?”, sontak Kyuhyun
kaget.
“Kubilang
pergi.”, kali ini Seohyun berkata lebih keras.
“Seohyun ah.
Ada denganmu. Kumohon sekali ini saja. Bantu aku. Bantu aku untuk menghentikan
perjodohan ini.”, Kyuhyun memegang erat lengan Seohyun yang membelakanginya.
“PERGI.”, Seohyun
berteriak keras yang mengagetkan Kyuhyun. “Sudah kubilang untuk pergi. Apa yang
kau harapkan dariku? Bukankah sudah kubilang dulu bahwa aku masih belum bisa
untuk jatuh yang kedua kalinya. Aku sudah menolakmu dan kau masih saja
menempeliku. Apa yang harus kulakukan? Kau pikir aku bisa menghentikan langkah
harabojimu? Kau saja cucunya tak bisa menghentikannya, apalagi aku yang bukan
siapa-siapa. Lalu untuk apa aku menghentikannya? Pergi dan jemput calon
istrimu.”
Seohyun
tersengal saat mengakhiri ucapannya. Dirasakannya cekalan tangan Kyuhyun
melonggar. Lalu perlahan dia mendengar langkah Kyuhyun dan menjauh, hingga
akhirnya deruman mobil Kyuhyun meninggalkannya sendirian. Seketika Seohyun
melorot ke tanah dan menangis. Dia memukul-mukul dadanya. Entah kenapa dadanya
terasa sakit.
“Seohyun pabo.
Kenapa kau menangis.”, Seohyun menunduk dan terus saja menangis. Dia merasa
kehidupannya semakin memburuk saja.
TBC
Hahahaha. TBC
lagi ya??? Kekeke. Silahkan komentarnya. Author pengen buat sad ending nih.
boleh? Atau happy ending ya? Author bingung. Kira-kira ada 2 part lagi atau
mungkin lebih. Kekeke. Jeongmal gomawo yang uda baca.
annyeong chingu ..
BalasHapussalam kenal ,, song eun ho imnida. 91 lines :)
nama koreaku si : kim dong hee (itu menurut angka kelahiran ..) tp aku wat lg .. ckck
ah, aku uda baca ff ini d fp sjff ..
this is nice story .. beda wlwpun ttp sm ada romance.y jg ..
aku penasaran sm keanjutan.y jd aku kunjungi blog author deh ..
end.y d.bikin happy ending donk,,
yg mw dijodohin sm kyu itu seo,, jd happy ending dehhh .. hhehe :)
Jyah... hahahaha... maunya...
BalasHapusehm, tunggu aja ne..
ah iya, aq panggil eoni ya, nan santi aprilliani imnida or Choi Hye Mi, hehehe 93 lines
makasih uda berkunjung... XD
Saeng! Rilis kok gk bilang2 sih? Aku kan jd telat baca!
BalasHapusOmo! Kyu di tolak! Wkwkwk
seorang cho kyuhyun ditolak!
Kasian..apa kurangnya coba....
Aishh ff nya seru......jd lanjutkan bikinnya hehe
gumawo
hahaha... mianhae eoni..... aq sibuk banget sekarang *sok sibuk*
BalasHapusjeongmal mianhae....
makin sruuuuuu
BalasHapusaihhhh knpa sih SEO masih ngrhindar aja?? padahal jelas2 dia ska ama KYU