6.15.2012

[FF] Help Me To Be A Normal/Part 4


Title     : Help Me To Be A Normal (Part 4)
Author : Santi Aprilliani
Length : 4 of ~
Genre   : Rommance
Rating : PG 17
Cast     : Cho Kyuhyun
           Seohyun SNSD
           Nick (oc)
            Lee Dong Hae
           Beberapa artis akan lewat sebagai cameo
Disclaimer : Semua cast adalah milik Tuhan. Saya hanya meminjam nama dan bayangan mereka yang melayang-layang di otak saya. Tapi kalau cerita, murni milik saya. Jadi DON’T BE A COPYCAT, DON’T BASH. If you aren’t like it, then just ignore my story. (weleh keminggris,wkwkwk)

Annyeong.......
Ingat dengan FF saya? Mianhae kalau lama. Saya sedang focus dengan snmptn. Doakan lolos ya readersdeul. Hehehe. Ini saya bawakan HMTBAN yang ke 4. Semoga kalian suka. R C L nya jangan lupa ne. biar saya semangat. Hehehehe. Oke happy reading XD. Owh iya, ini saya selipin poster yang kubuat sendiri. Mian kalau jelek. XD



Seohyun POV

Kesadaranku mulai bangkit. Kepalaku rasanya berat. Kubuka mataku pelan. Orang yang pertama kali kulihat adalah namja dengan rambut pirang yang tengah meminum sesuatu di gelasnya seraya memandangiku. Nick? Dia rupanya sadar bahwa aku sudah mulai bangun. Dia menyeringai sinis padaku. Jamkkamman. Kalau itu Nick, berarti sekarang aku dimana? Kuedarkan pandanganku mengelilingi ruangan ini. Omo, ini di mana? Aku
ingin berdiri. Tapi baru ku sadar kalau aku diikat di tepi tempat tidur. Apa yang telah terjadi?

“Kau sudah bangun gadis manis. Cih.”, dia menghampiriku dan menatap mataku tajam. Tiba-tiba dia menuangkan minuman dalam gelasnya ke kepalaku. Kucium bau alkhohol yang menyegat. Eomma, aku takut.
“Mau apa kau?”, aku balik menatapnya. Aku harus bisa melawannya. Tanganku berusaha melepas tali yang mengikatku ke tiang.
“Mau apa? Pabo. Aku mau kau mati. Hahaha.”, dia meninggalkanku dan melangkah menuju mejanya.
“Apa maksudmu. Apa salahku padamu. Aku tak punya hubungan apapun denganmu.”, aku membentaknya.

Dia diam tak menjawab. Aku benar-benar bingung dengan apa yang harus aku lakukan. Dia berbalik menatapku. Sebuah silet tergenggam di tangannya. Omo, apa yang akan dia lakukan?

“Kau tanya apa salahmu. Cih. Semua yeoja memang sama saja. memuakkan. Menjijikkan. Apa yang kau lakukan pada Kyuhyun hah? Mengapa dia menjadi berubah? Yeoja memang racun. Kau ubah Kyuhyun yang manis menjadi pemberontak. Apa mungkin dia terpesona kecantikanmu? Bahkan monyet saja tak mengakui kalau kau cantik.”, dia memainkan siletnya di pipiku. Sungguh aku sangat takut.
“Kau salah. Kyuhyun jauh lebih baik sekarang. Dia sudah kembali menjadi NAMJA. Kenapa kau tak mengikutinya kalau kau memang peduli padanya. Kau tak bisa seperti ini terus. Carilah yeoja dan menikahlah.”, aku berusaha membujuknya dengan lembut. Aku benar-benar takut. Dia menyeringai padaku.
“Cih. Lihatlah lidahmu yang licin. Kau  benar-benar sangat memuakkan. Dari dulu yeoja memang sangat memuakkan. Ah, bagaimana seandainya kau tidak lagi cantik? Bagaimana dengan nasib kulitmu yang mulus ini huh?”, dia tetap memainkan silet di pipiku. Eomma. Aku benar-benar takut sekarang. Aku menunduk tak berani menatap matanya.
“Tatap aku bodoh.”, dia mengangkat daguku paksa.
“Aaagghh”, aku berteriak saat silet di tangannya mulai menyayat pipiku. Aku menangis keras. Kenapa harus aku. Dia melepaskan tangannya dari daguku. Aku menangis kesakitan karena merasa ada yang perih dari pipiku. Aku sangat pusing saat ini.
“Cih, kau sungguh lemah. Begitu saja kesakitan. Tutup mulutmu atau aku akan melukaimu lebih dari ini.”, dia berdiri dihadapanku. Kau mengerti anak manis?”, dia menjambak rambutku. Aku tak sanggup menjawab. Semua terlalu menyakitkan.

‘Srakkk’

“ANDWEE.....”, aku berteriak sekeras mungkin saat dia merobek bajuku.

‘Plak’

Sebuah tamparan keras melayang di pipiku.
“Berhenti berteriak kubilang bodoh. Inilah akibatnya kalau kau berani mencampuri hubunganku.”, aku hanya bisa menangis lirih. Aku tak sanggup lagi berkata-kata. Ya Tuhan, kumohon tolonglah aku. Aku merasa sangat pusing karena menahan perih di sekujur tubuhku.

‘Brakk’

“Seohyun ah.”

0o0

 Kyuhyun POV

23.06 KST. Telah sekian kali aku melirik jam tanganku. Kenapa Seohyun telat? Apa dia lupa.
“Maaf tuan, sampai kapan kami harus membuka restoran kami?”, seorang pelayan menghampiriku. Memang hari ini aku menyewa seluruh dari restoran ini. Sebenarnya aku kasihan  pada mereka. Apalagi mereka telah mempersiapkan apa yang kupinta. Dan ternyata dia tak kunjung datang.
“Kita tunggu sebentar lagi. Aku akan membayar lebih. Sampaikan pada manajer kalian.”, kataku pelan. Aku yakin Seohyun tak lupa.

‘Drrtt drrtt’

Eomma Seohyun? Kenapa dia menelpon.
“Yeoboseyo.”, kuangkat telponnya.
“Ne yeoboseyo. Kyuhyun ah. apakah makan malamnya belum selesai? Apakah kalian pergi ke suatu tempat dahulu? Jangan terlalu malam pulangnya ya. Kasihan Seohyun.”

‘Deg’

Apa maksudnya? Seohyun saja belum kemari sampai sekarang. Lalu sekarang dia dimana?
“Apa dia tidak di rumah? Tapi saya belum bertemu dengan Seohyun.”
“Mwo? Jangan bercanda Kyuhyun ah. dia sudah pergi sejak jam 7 tadi. Bagaimana mungkin kau belum bertemu dengannya?”

‘Deg’

“Baiklah ahjumma. Aku akan mencarinya sekarang. Sebaiknya ahjumma di rumah saja.”, kututup telponku. Kuhela napas tanda aku benar-benar bingung. Aku memanggil salah satu pelayan.
“Maaf jika merepotkanmu. Kamu bisa membereskan ini semua. Bilang pada manajermu, Cho kyu hyun akan menemuinya besok untuk membicarakan ini semua. Aku harus pergi sekarang.”, dia membungkuk padaku. Aku berlari menuju mobilku. Tanganku sibuk mendial nomor Seohyun.

“Nomor yang anda tuju...”

Ah sial. Kenapa tidak aktif. Kupacu mobilku menelusuri jalan seoul. Aku menyuruh anak buah haraboji untuk mengecek di seluruh rumah sakit seoul. Aku benar-benar khawatir. Aku mencarinya di kampus dan tempat kami biasa bersama. Tapi nihil. Ini sudah tengah malam. Dan tak ada perkembangan.

“Argghh”

Kutangkupkan kepalaku ke kemudi mobil. Aku benar-benar khawatir. Aish. Nick? Entah kenapa nama itu tiba-tiba saja terlintas di pikiranku. Aku mencoba mendial nomornya, tapi tak aktif. Brengsek kau Nick. Kulajukan mobilku ke apartement yang lumayan sering kukunjungi.
Sesampainya aku di apartement mewah di pusat seoul, aku bergegas menuju salah satu lantai. Kuputar knop pintu kamarnya. Sial. Dikunci dari dalam. Aku yakin dia disini. Aku tak boleh gegabah. Seohyun bisa dilukai. Bergegas aku menghubungi nomor kantor polisi terdekat. Oke mungkin aku harus mendobrak pintu ini. Polisi mungkin sebentar lagi akan datang.

‘Braakk’

Berhasil. Aku dan Nick sama-sama kaget. Kulihat keadaan Seohyun yang begitu berantakan.
“Seohyun ah.”, aku mencoba memanggil Seohyun. Tapi dia hanya menunduk. Darah tercecer di lantai dekat Seohyun. Pakaiannya telah robek. Aku menyeruak masuk dan mengambil selimut di atas tempat tidur Nick. Kututup tubuh bagian atas Seohyun. Dia memanggil namaku lirih. Wajahnya sangat pucat. Aku mendekap tubuhnya pelan, berusaha untuk menyalurkan rasa nyaman untuknya.
“Gwaenchana Seohyun ah. Aku di sini. Jangan takut lagi.”, kugenggam tangannya erat.
“Aku takut Kyu.”, dia berkata lirih.

‘Prok’
‘Prok’
‘Prok’

Aku menoleh pada Nick. Dia menyeriangai padaku.
“Aigoo~ lihatlah pasangan baru ini.  Sungguh menyedihkan. Chaggi ah. bagaimana kabarmu? Apakah kau tak merindukanku.”, dia menyentuh pipiku.

‘Srattt’
‘Buugghh’

Dengan penuh emosi aku memukul rahang Nick.
“Apa yang kau lakukan pada Seohyun.”, aku benar-benar marah.
“Cih. Kau rupanya sudah berpaling chaggiya.”, dia meludahkan darah yang berasal dari mulutnya yang terluka. Dia bangkit dan menghujamkan pisau kecil padaku. Tapi aku dengan sigap menahan tangannya.
“Lihatlah Cho kyu hyun kecilku ternyata sudah berubah menjadi namja pemberontak hanya gar-gara yeoja jelek seperti dia.”, dia terus mendorong tangannya yang hanya berjarak 10 cm dari perutku.
“Kau brengsek. Aku sudah sadar akan jati diriku. Kenapa kau tak mengikutiku saja huh?”, aku terus mendorongnya untuk menjauh. Kami saling menatap tajam. Darahku benar-benar mendidih.

‘Dor’
“Argghh”

“Jangan bergerak. Kami dari kepolisian.”, beberapa anggota kepolisian masuk sambil menodongkan pistol pada Nick yang tengah tergeletak dengan lengan bersimbah darah. Aku menghampiri Seohyun yang terkulai lemah. Aku membopongnya turun ke lobi dan membawanya ke tempat mobilku di parkir. Bergegas aku membawanya ke rumah sakit. Kuusap darah yang mengalir di pipinya. Dia pingsan sedari tadi. Aku benar-benar bodoh karena sudah membawanya ke rotasi masalahku.

0o0

Seohyun POV

Kubuka pelan mataku. Bau anyir obat langsung menyeruak di hidungku.
“Seohyun ah.”
Aku mengerjapkan mataku saat bayangan seseorang tertangkap retinaku.
“Chaggi, kau bangun.”, eommaku memandangku khawatir. Aku mengangguk lemah. Kulihat selain eomma, haraboji juga ada di situ.
“Dimana kyu?”, aku bertanya pelan.
“Dia di kantor polisi. Dia menjadi saksi atas peristiwa kemarin. Mungkin nanti dia akan kesini. Maafkan eomma yang tak bisa menjagamu.”, air mata meluncur bebas dari pelupuk mata eomma.
“Gwaenchana eomma. Aku tak apa-apa.”, kukembangkan senyum manisku (gula kale).

---------

Aku memainkan ponselku karena bosan. Kini aku jauh lebih baik daripada tadi.

‘Klek’

Aku menoleh saat seseorang membuka pintu. Aku tersenyum saat tau siapa yang datang.
“Kyuhyunnie.”, aku memanggilnya riang. Aku benar-benar harus berterimakasih padanya.
“Yaa, sudah berapa kali kubilang? Aku Kyuhyun. Bukan Kyuhyunnie. Kau pikir aku masih bocah 6 tahun. Aish.”, dia meletakkan keranjang buah di meja sampingku dan mengganti bunga di vas dengan bunga yang dibawanya. Dia menyerahkan segelas jus yang kutau itu jus avokat kesukaanku.
“Aku melihat ada penjual jus di kantin. Dan aku teringat pada yeoja avokat ini.”, dia menoyor pelan kepalaku. Aku tersenyum padanya. Dia mengusap pelan perban yang ada di pipiku.
“Mianhae kyu, aku tadi malam tak menemuimu. Dan gomawo atas pertolonganmu.”, aku kembali tersenyum. Sungguh, aku saat ini benar-benar senang karena diperhatikan oleh Kyuhyun (weleh).
“Ani, aku yang harusnya minta maaf. Aku telah membawamu ke masalahku.”, dia tersenyum kecut. Kyuhyun beranjak menuju dekat jendela. Selama beberama menit, kami saling terdiam, bingung untuk memulai pembicaraan. Baru ku ingat kalau tadi malam Kyuhyun mengajakku makan malam karena dia ingin memberiku kabar baik. Sebaiknya kutanyakan saja.
“Kyu, bukankah kau punya kabar baik?”, tanyaku pelan.
“Ye?”, Kyuhyun menoleh padaku bingung.
“Kau mengajakku makan malam karena kau punya kabar baik untukku kan? Kabar apa itu?”, Kyuhyun kembali menolehkan wajahnya keluar.  Dia terdiam cukup lama.
“Itu mengenai diriku. Kau tau, aku sepertinya sudah berhasil menjalani terapimu. Aku sudah bisa terlepas dari Nick. Dan aku sudah bisa menghilangkan rasa benciku pada yeoja.”, katanya tanpa mengalihkan pandangannya.
“Jeongmalyo?”, aku menjawabnya dengan senang. Ini sungguh sangat menggembirakan. Rupanya kerja kerasku tak sia-sia selama ini. Terimakasih Tuhan.
“Ne. Tapi sekarang sepertinya aku malah terjebak di masalah lain.”, dia diam sebentar lalu berbalik dan duduk di sampingku. “Kau tau. Kurasa aku mulai menyukai yeoja.”
Mataku berbinar saat Kyuhyun mengatakan kata-kata yang sudah lama kutunggu. Itu artinya Kyuhyun benar-benar sudah sembuh.
“Siapa dia kyu? Apakah Taeyon, Tiffany, Yoona, atau Hyuna?”, tanyaku antusias.
“Kau.”, kata Kyuhyun tegas. Aku terdiam mendengar apa yang keluar dari mulutnya.
“Maksudmu?”, tanyaku bingung. Kyuhyun mendekapku erat.
“Ne. Seohyun ah, saranghae. Nan neol saranghae.”, bisik Kyuhyun tepat di daun telingaku. Seketika aku membeku mendengarnya. Perlahan Kyuhyun melepas pelukannya dan menatapku dalam.
“Kau adalah orang yang memenuhi pikiranku selama ini. Aku juga tak tau kapan perasaanku ini muncul. Yang kutau, sekarang aku menyukaimu. Menyukai segala hal mengenaimu.”, sorot tulus tersirat di kedua manik matanya.
“Kyu, aku...”, aku terdiam saat telunjuk Kyuhyun menempel di bibirku.
“Tak apa. Kau tak perlu menjawabnya sekarang.”, Kyuhyun tersenyum manis padaku. Kyu, kau benar-benar membuatku bingung.

0o0

Kyuhyun POV

Hari ini Seohyun diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Senyum tak henti-hentinya berkembang di bibir kecil Seohyun. Ah, yeoja ini membuatku gemas saja. Aku mengantarnya ke kamar, sedang haraboji dan eomma Seohyun menunggu di ruang tamu. Aku membantu Seohyun berbaring dan menyelimutinya. Kuusap pelan puncak kepalanya.
“Istirahatlah.”, ucapku pelan. Aku beranjak berdiri untuk menemui haraboji.
“Kyu.”, langkahku terhenti saat suara Seohyun memanggilku. Aku menoleh dan mendapati Seohyun tengah duduk dan menatapku.
“Ne? Kau ingin sesuatu?”, aku menghampirinya.
“Mianhae. Aku tak bisa. Aku belum siap untuk jatuh lagi. Rasa sakit itu terlalu dalam. Aku baru saja di khianati orang yang kucintai dan telah bersamaku selama setahun. Aku takut hal itu terulang. Maafkan aku Kyu. Biarkan aku mengatasi ini secara perlahan.”, dia menundukkan kepalanya. Entah kenapa, ada rasa perih dalam hatiku. Tapi entah kenapa, hatiku mengatakan aku tak boleh begitu saja melepaskan yeoja ini. Baiklah, meski perih, aku akan tetap di sampingnya.
“Tak apa, kau jangan minta maaf. Aku mengerti. Jangan memaksakan perasaanmu. Aku tidak marah. Yang harus kau tau, aku ada jika kau membutuhkanku. Aku akan ada di sampingmu. Aku siap menerimamu kapanpun.”, aku mengangkat pelan dagunya. Kulihat pancaran kelegaan dari kedua manik matanya. Aku tersenyum padanya. “Sepertinya kali ini aku harus berbalik menyembuhkanmu.”
“Mwo?? Yak, keluar kau Cho Kyuhyun.”, dia menarik bantal di sampingnya dan melemparnya ke mukaku. Untung aku bisa berkelit. Aku keluar kamarnya dengan tertawa senang.

0o0

Seohyun POV

1 bulan sudah Nick menginap di bui. Itu juga berarti 1 bulan sudah aku menolak Kyuhyun. Tapi sungguh aku  heran dengan tu anak, kenapa dia tak bosan untuk menemuiku. Membantuku, menemaniku, ah pokoknya setiap aku memikirkannya, dia selalu datang. Kadang aku berpikir apakah Kyuhyun itu seorang cenayang? Kalau iya, ah menakutkan sekali. Bagaimana kalau dia tau aku terkadang memikirkannya seperti sekarang. Omo, yaa Seohyun ah sadar. Lagi-lagi kau memikirkannya. Pabo. Aku memukul-mukul pelan kepalaku berusaha mengusir bayangan namja abnormal itu.
“Yaa, kau mau kena kanker otak atau gegar otak. Berhenti memukuli kepalamu. Nih kubawakan es krim.”, aku terpaku menatap orang yang sedang kupikirkan lagi-lagi muncul dengan tba-tiba di hadapanku. “Kau tak mau?”
Kata-katanya sontak membuyarkanku. Ku ambil es krim di tangannya dengan ragu. Aku masih terpaku menatapnya. Sebenarnya apa yang kurasakan saat ini.
“Kau kenapa? Kau sakit?”, Kyuhyun memegang dahiku yang langsung ku tepis.
“Gwaenchana. Aku harus segera kembali ke kelas. Aku  ada kuliah.”, aku berlari meninggalkan Kyuhyun dengan rona merah di pipiku. Ah rasanya jantungku mau copot. Aish, Seohyun pabo.

0o0

Kyuhyun POV

“Gwaenchana. Aku harus segera kembali ke kelas. Aku  ada kuliah.”, Seohyun berlari meninggalkanku. Apa aku tak salah lihat, sepertinya pipinya merona merah. Apa dia malu. Tapi kenapa. Kenapa sikapnya hari ini aneh sekali. Omo, lihatlah dia. Dia berlari sampai tak sadar kalau es krimnya melelh. Yeoja ini memang menggemaskan.

‘Drrt drrt’

Kuangkat ponselku yang ternyata harabojiku.

“Ne haraboji?”
“Pulanglah. Aku ingin berbicara penting denganmu.”
“Ne.”

Kututup ponselku. Kebetulan hari ini aku sudah tak ada jadwal kuliah, jadi lebih baik aku pulang saja.

---------

“Duduklah.”, perintah haraboji saat aku menemuinya di taman belakang.
“Ada apa?”, tanyaku langsung.
“Kudengar dari Seohyun, kau sudah sembuh sekarang. Benarkah?”, tanya haraboji seraya menyeruput tehnya.
“Sembuh? Memang aku pernah sakit.”, aku mempoutkan bibirku karena haraboji menyuruhku datang hanya untuk membicarakan ini.

‘Buk’

Haraboji memukul kepalaku dengan Koran yang tengah dibacanya.
“Jangan bercanda. Kali ini haraboji serius. Mengerti.”, aku hanya bisa mengelus kepalaku yang terkena pukulan maut ekslempar koran local itu.
“Lalu untuk apa haraboji membahasnya.”, aku mencomot biscuit di dekat teh haraboji. Haraboji hanya menggelengkan kepala melihat tingkahku.
“Jadi kau sudah bisa berdekatan dengan yeoja kan? Apa haraboji benar.”, haraboji meletakkan korannya dan menatapku serius.
“Ne. Lalu?”, aku masih belum mengerti kemana arah pembicaraan haraboji.
“Bagus. Haraboji sebenarnya sudah lama menunggu saat seperti ini. Kau tau, haraboji sudah menyusun rencana perjodohanmu dengan rekan haraboji sejak lama. Tapi rencana haraboji terhalang karena kau tak bisa berdekatan dengan yeoja, jadi haraboji harus menunda perjodohan. Nampaknya Seohyun sudah melakukan tugasnya dengan baik.”, haraboji tersenyum padaku yang-tengah-mematung. Aku benar-benar terkejut dengan apa yang diucapkan haraboji. Perjodohan? Kenapa begitu mendadak?
“Mwo? Perjodohan? Kenapa haraboji menjodohkanku? Andwe. Aku tak mau.”, aku memalingkan wajahku dari haraboji. Aku tau ini tak sopan, tapi ini adalah bentuk penolakanku.
“Kau tak bisa menolaknya. Haraboji terlanjur mengatur pertemuan kalian. Lusa kita akan makan bersama dengan mereka sekaligus acara pertunangan kalian.
“HARABOJI.”

---------

Kuacak rambutku frustasi. Kurebahkan tubuhku di ranjang king sizeku. Percuma aku berteriak keras di hadapan haraboji. Haraboji tetap pada pendiriannya. Seohyun. Ah bukankah haraoji dekat dengannya, kenapa aku tak minta bantuan padanya. Bergegas kusambar jaket coklat yang tergantung rapi di lemari dan aku langsung pergi untuk menemui Seohyun.

0o0

Seohyun POV

Kyuhyun menghubungiku dan meminta untuk bertemu. Namun aku memintanya untuk datang ke rumah karena aku memang sedang tak ada mood untuk keluar. Semenjak aku menolak pengungkapan Kyuhyun padaku, entah kenapa aku selalu tak tenang. Aku selalu merasa canggung saat dia menemuiku. Hari ini pun kalau bisa, aku menolaknya. Tapi Kyuhyun terus memaksaku.
“Seohyun ah.”, aku menoleh saat Kyuhyun memanggilku. Rupanya dia sudah datang. Pipiku terasa panas. Buru-buru aku menunduk agar Kyuhyun tak bisa melihat mukaku yang kurasa sudah memerah saat ini.
“Ada apa?”, kataku masih tetap menunduk. Kyuhyun duduk di sampingku.
“Seohyun ah. Bolehkah aku tau bagaimana perasaanmu?”, aku sedikit tersentak dengan pertanyaan Kyuhyun yang tiba-tiba. Ada apa dengannya. Kenapa dia mengungkit itu lagi.
“Molla.”, jawabku singkat. Ya Tuhan, kyu jebal jangan bahas itu sekarang.
“Seohyun ah. Apa yang akan kau lakukan kalau eommamu menjodohkanmu dengan anak rekannya?”, aku terdiam mendengar ucapan Kyuhyun. Apa maksudnya?
“Apa maksudmu?”, kali ini kuberanikan diri menatapnya.
“Kau tau, aku akan dijodohkan.”

0o0

Author POV

“Kau tau, aku akan dijodohkan.”, ucap Kyuhyun pelan.  Kali ini matanya menatap tajam ke arah Seohyun. Tak ada sorot bercanda dalam matanya. Seohyun membeku di tempatnya.
“Kau bercanda?”, kali Seohyun menanggapinya dengan serius.
“Ani. Aku serius. Aku benar-benar dijodohkan. Kau tau aku menolaknya mati-matian. Aku tak ingin dijodohkan. Itu semua karena.,,”, Kyuhyun diam sebentar. “Itu semua karena kau. Aku tak bisa menikah dengan yeoja lainnya. Aku ingin terus menemanimu sampai akhir hidupku.”
Seohyun hanya bisa diam.
“Kumohon bicaralah pada haraboji agar dia mau membatalkan rencananya. Bukankah kau dekat dengannya. Siapa tau dia akan mendengarkanmu. Aku tak bisa menghentikannya.”, Kyuhyun menatap dalam mata Seohyun seakan memohon padanya untuk membantunya. Seohyun berdiri dan memalingkan wajahnya.
“Pergilah.”, kata Seohyun lirih.
“Ye?”, sontak Kyuhyun kaget.
“Kubilang pergi.”, kali ini Seohyun berkata lebih keras.
“Seohyun ah. Ada denganmu. Kumohon sekali ini saja. Bantu aku. Bantu aku untuk menghentikan perjodohan ini.”, Kyuhyun memegang erat lengan Seohyun yang membelakanginya.
“PERGI.”, Seohyun berteriak keras yang mengagetkan Kyuhyun. “Sudah kubilang untuk pergi. Apa yang kau harapkan dariku? Bukankah sudah kubilang dulu bahwa aku masih belum bisa untuk jatuh yang kedua kalinya. Aku sudah menolakmu dan kau masih saja menempeliku. Apa yang harus kulakukan? Kau pikir aku bisa menghentikan langkah harabojimu? Kau saja cucunya tak bisa menghentikannya, apalagi aku yang bukan siapa-siapa. Lalu untuk apa aku menghentikannya? Pergi dan jemput calon istrimu.”
Seohyun tersengal saat mengakhiri ucapannya. Dirasakannya cekalan tangan Kyuhyun melonggar. Lalu perlahan dia mendengar langkah Kyuhyun dan menjauh, hingga akhirnya deruman mobil Kyuhyun meninggalkannya sendirian. Seketika Seohyun melorot ke tanah dan menangis. Dia memukul-mukul dadanya. Entah kenapa dadanya terasa sakit.
“Seohyun pabo. Kenapa kau menangis.”, Seohyun menunduk dan terus saja menangis. Dia merasa kehidupannya semakin memburuk saja.

TBC

Hahahaha. TBC lagi ya??? Kekeke. Silahkan komentarnya. Author pengen buat sad ending nih. boleh? Atau happy ending ya? Author bingung. Kira-kira ada 2 part lagi atau mungkin lebih. Kekeke. Jeongmal gomawo yang uda baca.

5 komentar:

  1. annyeong chingu ..
    salam kenal ,, song eun ho imnida. 91 lines :)
    nama koreaku si : kim dong hee (itu menurut angka kelahiran ..) tp aku wat lg .. ckck

    ah, aku uda baca ff ini d fp sjff ..
    this is nice story .. beda wlwpun ttp sm ada romance.y jg ..

    aku penasaran sm keanjutan.y jd aku kunjungi blog author deh ..

    end.y d.bikin happy ending donk,,
    yg mw dijodohin sm kyu itu seo,, jd happy ending dehhh .. hhehe :)

    BalasHapus
  2. Jyah... hahahaha... maunya...
    ehm, tunggu aja ne..

    ah iya, aq panggil eoni ya, nan santi aprilliani imnida or Choi Hye Mi, hehehe 93 lines

    makasih uda berkunjung... XD

    BalasHapus
  3. Saeng! Rilis kok gk bilang2 sih? Aku kan jd telat baca!
    Omo! Kyu di tolak! Wkwkwk
    seorang cho kyuhyun ditolak!
    Kasian..apa kurangnya coba....
    Aishh ff nya seru......jd lanjutkan bikinnya hehe
    gumawo

    BalasHapus
  4. hahaha... mianhae eoni..... aq sibuk banget sekarang *sok sibuk*

    jeongmal mianhae....

    BalasHapus
  5. makin sruuuuuu
    aihhhh knpa sih SEO masih ngrhindar aja?? padahal jelas2 dia ska ama KYU

    BalasHapus