Title : I'm ELF But I'm Still Ur GF/Part 1
Genre : Rommance, comedy (lilte)
Rate : PG 13
Cast : Park Ha Na (OC)
Jonghyun
All Member SHINee
Disclaimer : Sesungguhnya Tuhan tidak tidur, jadi jangan copas seenak jidat.. *deathglare*
Part 1 come.....
******
Park Ha Na
POV
Aku
mengendap-endap di depan dorm Super Junior. Tanganku asyik menari membubuhkan
tanda tangan serta pesan untuk oppadeul Super Junior. Ah mungkin aku perlu
mencantumkan nomor ponselku. Ah jangan,
nanti ada yang mengerjaiku lagi. Semoga
saja mereka membaca pesanku. Terutama Yesung oppa, ah nomu kyeopta.
“Yaa, apa
yang kau lakukan,” sebuah suara mengagetkanku. Di depanku sekarang berdiri
namja yang umurnya sepertinya beberapa tahun di atasku.
“Kau menggangguku
saja. Pergi, kau tak tau aku sedang sibuk,” pandanganku kembali tertuju pada
tembok di depanku. Tiba-tiba dia merebut pulpenku dan mematahkannya menjadi
dua. Aish apa-apaan ini.
“Yaa, neo
jullae? Kenapa kau menggangguku,” aku melotot pada namja menyebalkan ini.
“Dilarang
mengotori tembok. Lagipula kau sepertinya anak sekolahan. Kenapa kau
berkeliaran di sini?” dia menarik tanganku dan mendorongku masuk lift. Aku
balik mendorongnya, tapi dasar dia namja, tenaganya lebih besar. Aku ditariknya
keluar dari apartement itu. Dia memasukkanku ke mobil, tak peduli dengan
teriakan maupun rontaanku. Aku terus berteriak saat dia mulai mengemudikan
mobilnya, berharap dia akan melepaskanku. Entah kenapa aku jadi takut jika
orang ini adalah penculik. Bagaimana kalau aku nanti di sekap di gudang es, lalu
saat aku sudah mati, aku akan dibuang di lautan dan menjadi santapan ikan paus.
Terbayang headline Koran “Tulang berceceran serta daging tercabik di laut Korea
Selatan”. Aish, kalau aku memang harus mati, kenapa sama sekali tak keren.
‘Ciiit’
‘Dugh’
‘Aww’
Lamunanku
terhenti saat mobil yang kutumpangi berhenti mendadak. Eomma....... tolong
putri cantikmu. Aku akan menjadi santapan paus. Aku memijit jidatku yang aku
yakin sudah membenjol sebesar kentang.
“Yaa,
ahjussi. Kau mau membunuhku?” kupukul dia menggunakan tasku yang lumayan berat.
“Neo !!!
Aish, pergi. Ini tempatmu kan. Bagaimana bisa yeoja sepertimu tengah
berkeliaran di bukan tempatnya pada jam belajar. Kau akan kuadukan kalau begini
lagi, arratji,” dia menoyor kepalaku keras membuatku hampir terjatuh. Ish, apa
dia tak tau, tubuhku ini sangat berharga. Hanya Yesung oppa yang boleh
memperlakukan tubuhku seperti ini. Jangankan ditoyor, dipukul pun aku mau, asal
sama Yesung oppa. Apa aku terlalu mengkhayal?
“Yaa yaa,
sekarang kau tersenyum-senyum sendiri? Apa jaringan otakmu sudah aus semua? Apa
aku sudah membawa orang gila,” aku melotot mendengar perkataannya. Dia pikir
aku yeoja gila? Ah itu benar, aku memang gila, tergila-gila oleh yesung oppa.
Kekekeke. Omo, kenapa dengan namja ini? Dia terus mendekatiku. Apa ada yang
salah dengan wajahku? Sudah tak ada tempatku untuk menghindar. Dia terus
mendesakku. Suasana ini... Suasana ini seperti di drama itu. Ya Tuhan, bahkan
desahan napasnya bisa kudengar. Eomma eottohke? Aku tak berani melihat apa yang
akan terjadi. Kututup erat mataku. Bahkan menelan ludah pun tak dapat
mengurangi kegugupanku.
‘Cklek’
Eh?
“Yaa, kenapa
kau menutup matamu. Kau pikir aku akan menciummu eoh?” Bingo !! Aku merasa kini
api telah menjalar di pipiku. Kau memang memalukan Ha Na ah. (Baru nyadar
neng?)
Dengan cepat
aku keluar dari mobil namja -yang telah mengobrak-abrik rencanaku- itu.
‘Srat’
‘Klik’
Aku
tersentak saat dia menarik lenganku cepat. Aku masih menutup mataku karena
masih silau terkena cahaya blitz. Blitz? Dia memotretku?
“Apa yang
kau lakukan. Dasar maniak. Berikan ponselmu,” aku terus berusaha merebut
ponselnya. Tapi apa daya, dia malah mendorongku keluar mobil dan menutup keras
pintu mobilnya. Dia melajukan mobilnya meninggalkan asap tipis TEPAT di depan
wajahku. Awas saja kau maniak. Kau belum kenal yang namanya Park Ha Na. (emank
kapan kenalan, Ha Na aneh)
Sekolah
sudah sepi. Aku yakin sudah terlambat untuk masuk. Kulirik jam tanganku. 08.30
KST. Benar kan aku terlambat -sekali-. Daripada nanti mendapat ocehan dari Han
songsaengnim, lebih baik aku pulang dan melanjutkan membuat syal untuk Yesung
oppa.
0o0
Jonghyun POV
Lagi-lagi
ada fans yang mencoret dinding dorm. Aigoo~ aku tak habis pikir. Bagaimana
caranya mereka bisa masuk sini, terlebih
anak sekolah. Yeoja tadi aneh sekali. Mana mungkin dia tak mengenaliku? Hey aku
SHINee. Siapa yang tak kenal dengan nada melengkingku. Dasar anak sekolahan
aneh.
Melihat dari
seragam yang dia pakai, aku langsung tau kalau dia satu SMA dengan keponakanku.
Ya, SMA.... Tapi anehnya, dia tak mengenaliku? Padahal dia menyukai Super
Junior yang notabenenya satu manajement denganku. Sebenarnya yeoja tadi hidup
dimana?
‘Drrtt drrt’
From : Onew
hyung
Jongie ah, eodiga? Bukankah kau kusuruh
menemui Yesung hyung. Kenapa kau malah menghilang?
Omona, aku
lupa. Jonghyun pabo. Aish, gara-gara yeoja tadi.
0o0
Park Ha Na
POV
“Hae Jin ah”
Kupanggil
teman sekelasku yang telah sampai di dekat gerbang sekolah. Dia juga ELF, sama
sepertiku.
“Aa.. Ha Na
ah, waeyo?” dia berhenti, menungguku. Aku menepuk pelan bahunya, hal yang biasa
kulakukan padanya.
“Mau pulang
bersama?” kurangkul pundaknya erat. Dia mengembangkan senyumnya.
“Kajja,” dia
mengedipkan matanya membuatku terkikik geli.
“Kau tak
ikut lihat SHINee? Bukankah yeoja di sekolah kita sekarang tengah
berbondong-bondong untuk ikut fanmeeting di dekat sekolah kita,” aku berhenti
sejenak.
“Aku ELF.
Aku tak ingin menghianati oppaku. Aku tak peduli pada siapapun kecuali Super
Junior oppa. Arrasse !!” aku menepuk punggungnya pelan untuk memastikan dia
mengerti perkataanku. Dia mengangguk setuju. Itulah namanya fans sejati.
‘Srat’
Aku
terlonjak saat sebuah tangan menarikku. Mataku menangkap sosok namja dengan
wajah terbungkus mantel tebal dan masker.
“Nu.
Nuguya...”
0o0
Jonghyun POV
“Song Wu ah”
Kuambil buku
yang tengah dia baca.
“Hyung, aku
harus belajar. Cukup kau menggangguku,” dia mencoba merebut bukunya. Tapi
karena dia kalah tinggi dariku, akhirnya dia hanya bisa mendengus kesal. Dia
terus mengomel seperti burung beo.
“Arrasseo
hyung. Namanya Park Ha Na,” dia melototkan matanya padaku. Kudekap bukunya.
Hari ini aku ke rumah Song Wu,
keponakanku, untuk menanyakan tentang yeoja kemarin.
“Ceritakan
lebih banyak,” aku terus mendekap bukunya. Sepertinya dia mulai menyerah.
“Sudahlah
hyung, dia tak akan menyukaimu. Yang ada dipikirannya hanyalah Super Junior.
Tak ada yang lain selain Super Junior. Dia tak mau mengenal artis lainnya. Kami
semua tau kalau dia sangat tergila-gila dengan boyband itu,” aku menatap heran
Song Wu. Mana mungkin.
“Yaa, jangan
bercanda. Kami SHINee. Siapapun tau kami, bahkan kami punya Shawol yang
tersebar di seluruh dunia. Kau jangan bercanda,” kujitak kepalanya karena
kesal.
“Appo hyung,
buktikan saja sendiri. Aku yakin Ha Na sekarang masih di sekolah meributkan
Super Junior bersama Hae Jin,” aku menyeringai. Kulempar bukunya dan aku
buru-buru kabur sambil tertawa. Dapat kudengar dia marah-marah di belakangku.
Hahaha.
Kulajukan mobilku
ke sekolah Song Wu yang jaraknya lumayan dekat. Kulihat sekolah mulai sepi
karena beberapa muridnya telah pulang. Dengan penyamaran lengkap, aku keluar
dari mobilku. Mataku menelisik ke area sekolah yang luas, dan aku menemukan dua
yeoja yang tengah berjalan menuju gerbang. Ah, jadi dia hampir pulang. Dia
terlihat asyik berbincang dengan temannya. Aku menghampirinya. Kutarik
tangannya. Dia terlihat kaget.
“Nu...
Nuguya...”
Dia terlihat
sangat takut. Aku tertawa kecil di balik maskerku. Karena dia tak kunjung
bergerak, aku menggendongnya dan berniat memasukkannya ke dalam mobil. Dia
meronta-ronta dan berteriak hingga menarik perhatian orang di sekitarnya.
“Mianhamnida,
dia yeojachinguku. Kami bertengkar,” aku sedikit membungkuk pada mereka.
Setelah berusaha sedikit, aku berhasil memasukkannya ke dalam mobil. Kulajukan
mobilku pelan. Aku menatap Ha Na yang bersembunyi di balik tasnya.
“Ahjussi
jebal, aku tak punya apa-apa. Aku hanya murid biasa. Jangan culik aku. Aku
masih muda. Bahkan aku belum bertemu Yesung oppa dan menikah dengannya,”
tatapan matanya terlihat sendu. Seketika tawaku meledak. Dia terlihat bingung.
Dengan satu tangan, aku melepas masker dan kacamataku.
“NEO !!”
seketika dia menunjukku dan terlihat kesal. Aku sedikit memelankan laju
mobilku.
“Waeyo? Kau
terkejut. Apa baru sadar aku siapa?” aku tersenyum-senyum percaya diri. Dia pasti
sangat senang sekarang karena bisa semobil denganku.
“Memang kau
siapa? Aku kita saling mengenal?” wajah
polosnya membuatku ingin meremasnya.
‘Ciitt’
hahahaha pendek ya? RCL bakal lanjut !!! *maksa*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar