5.15.2012

[FF] Clouds, It’s Just You/Sequel SJ Couple/YeCloud Sequel

 
Title     : Clouds, It’s Just You

Author : Santi Aprilliani

Genre  : Rommance, Friendship, Comedy (litle)

Rate    : PG 15

Cast    : Cloudya (oc)
            Yesung as himself
            Super Junior other member

Jja Annyeong haseyo…..
oooiiii readers nyang baek…. Masih inget gak ma FF ini, kalo gak ini melayang *angkatcangkangddangko*. Hehehe. Ini adalah sequel dari FF “Now We Got To Meet”. Main castnya kali ini tetap saja suamiq, huft, cemburu banget deh… tapi mau gimana lagi??? Ya udahlah nyookkk kite baca bersama. Bismillahirrohmanirrohim *lohloh lu kira mau kondangan chaggi >yeppa*… hahaha mian2. Nyok cabut aje, cap cuuuussss….. RCL Don’t forget.

*************
“Clouds, It’s Just You”
--------------

Cloudya POV

Kuletakkan novel tebal di sampingku. Kukucek mataku dengan sebal. Huft, kenapa juga aku harus kebagian novel yang begini tebal. Vinta saja mendapatkan yang tipis, yah meski lebih banyak. Kupandangi sekali lagi novel tersebut. Aku memang seorang translator dan saat ini tengah berkutat dengan sebuah novel Korea yang berjudul “Nunmul” (emank ada? Author ngawur). Aku harus mentransletenya menjadi bahasa Indonesia. Huft, mana besuk aku masih harus menyelesaikan drama “Dongyi” lagi. Memikirkannya saja sudah membuatku ingin muntah.
Eh ada email.



From : Ddangkoma_appa@ymail.com
 To : Ddangkoma_eomma@ymail.com
 Sub : Jagiya

Annyeong....
Chaggiya, pugushipoyo. Apakah kamu sibuk? Aku kangen jagiya. Lusa aku akan live concert di Paris. Doakan aku ya.
Ddangkoma kengen sekali padamu. Kapan kamu akan ke Korea? ^^. Nomu saranghae...


Kututup laptopku dengan kesal. Uwh, bisa-bisanya dia masih tenang-tenang gitu. Dia tak tau apa kalau aku marah? Huah awas aja. Sudah 3 bulan lebih aku dan Kim Jong Woon alias Yesung Super Junior berpacaran. Tapi hubungan kami sangat tidak mencerminkan sebagai sepasang kekasih. Memang sih, dia selalu menyempatkan waktu untuk menghubungiku. Tapi bagiku itu tidaklah cukup. Aku ingin juga bertemu dengannya, jalan-jalan dengannya. Belum lagi melihat tingkah gila ELF yang suka berlebihan. Huh bikin naik darah saja. Sudah 3 hari ini aku tak menggubris sms, telfon, email maupun vcall darinya. Biar tau rasa dia. Salah sendiri tak menjengukku sama sekali.

0o0

Yesung POV

1 menit, 5 menit, 1 jam, 3 jam, aku menunggu balasan emailnya, tapi tak kunjung dibalas juga. Ada apa sih dengannya. Kulemparkan Ipadku ke kasur dengan kesal dengan kesal. Sesibuknya dia masak tak mau membalas. Bukankah harusnya lebih sibuk diriku.

“Ya... hyung, ini Ipad, bukan batu. Kalau rusak bagaimana?”, Wookie mengelus Ipadku, mencoba melihat apakah Ipadku baik-baik saja.

“Wookie a, buatkan aku ramen.”, kataku kesal.

“Mwo? Shireo !!”, Wookie kembali berkutat dengan laptopnya.

“Gurae. Aku tak akan menyuruhmu lagi.”, biasanya Wookie akan langsung mau jika aku berkata seperti ini.

“Arraseo arraseo, aku akan buatkan untukmu.”, kata Wookie. Tuh kan, apa kubilang, hehe.

“Ddangkoma, ada apa sih dengan eommamu. Heran deh. Semua sms, email, telfon, maupun vcallku tak digubrisnya. Apa dia punya namja lain?”, kupandangi kura-kura kecil di depanku.

“Kenapa kau diam saja? apa itu berarti tidak? Iya juga sih, mana mungkin dia punya namja lain, sedang namjachingunya saja sempurna begini, hihihi. Ya kenapa kau diam saja?”, huft, dasar kura-kura pabo. Tunggu, aku apa kura-kuranya ya yang pabo? Tau ah. Mending aku nonton TV aja.

Aku melangkah menuju dapur, mengambil ramenku dan duduk di depan TV. Di situ ada Shindong, Sungmin, Eeteuk hyung serta si otak yadong. Kemana yang lain. Tunggu, mereka nonton apaan tuh?

“Kalian nonton apa sih?”, aku melihat layar kaca heran. Pakaian mereka aneh dan bahasanya asing, tapi kayaknya sih lucu.

“Nonton Opera Van Java.”, kata Shindong.
Aku mengeryitkan dahi.

“Apa itu?”, tanyaku lagi. Kali ini dengan menyuapkan ramen ke dalam mulutku.

“Comedy lucu dari Indonesia. Cloudya yang mengirimkannya ke sini. Dia juga yang memberi subtitle korea.”, leader kami menanggapi.

“Cruuaat”

Tanpa sengaja ramen yang kumakan tersemprot keluar.

“Mwo?? Cloudya?”, aku amat sangat kaget.

“Hyung, kau jorok sekali. Bagaimana bisa kau memuntahkan ramenmu.”, kata si feminim Sungmin yang kemudian beranjak mengambil sapu dan pel. Aduh saeng kau baik sekali. Sebagai gantinya aku tak akan menyentuh philtrum mu malam ini. Hihihi.

“Kalian bilang Cloudya yang mengirimkannya? Bagaimana bisa? Aku saja sudah beberapa hari tak dihubunginya.”, kok bisa sih.

“Yaa, dia tak menghubungimu hyung?”, kata Wookie yang tiba-tiba sudah dibelakangku.

“Ne, dia tak membalas sms maupun emailku. Tak mengangkat telfon maupun videocallku. Apa-apaan ini?”, kusingkirkan ramenku, mendadak rasanya menjadi hambar.

“Jinja, tadi pagi dia menghubungiku hyung.”, kali ini Shindong yang menjawab.

“Benarkah? Haish kenapa anak ini, menyebalkan sekali. Ada apa dengannya.”, aku sebal sekali.

“Hyung, bagaimana kalau kau buat dia cemburu.”, kata Kyu tiba-tiba.

“Yaa, sejak kapan kau di situ??”, loh si eunhyuk tadi mana?

“Aku di sini dari tadi.”, kata si evil magnae.

“Mana Eunhyuk? Aku tak melihatmu tadi, di situ tadi kan Eunhyuk.”, kataku seraya menunjuk tempat duduk Kyuhyun. Semua memandangku.

“Dari tadi yang duduk di situ itu Kyuhyun !!!”, kompak mereka menyerbuku. Aku garuk-garuk kepala. Apakah benar aku ini aneh?

0o0

Cloudya POV

Aaa sebal. Jong woon nyebelin. Setelah emailnya yang terakhir itu, dia tak menghubungiku kembali. Padahal ini sudah 1 minggu lebih. Pacar macam apa dia.

“Hei Cloudya, Super Junior baru saja konser di Paris loh, bersama SM Town.”, kata Vanti yang duduk di sampingku.

“Benarkah?”, aku menanggapinya serius, padahal aku udah tau terlebih dahulu. Vinta memang seorang ELF sejati dan dia seorang ryeosomnia. Hubunganku dengan Yeppa memang dirahasiakan. Hanya member Super Junior saja yang tau. Bahkan Vinta pun tak tau.

“Iya, bahkan ada isu baru seusai konser itu.”, kata Vinta berapi-api sampai bulu matanya kebakar. (harap maklum, saat ini author kehabisan obat)

“Memang apa isunya.”, apa ya isunya. Jadi penasaran.

“Itu si weirdest Yesung. Dia sepertinya memiliki hubungan khusus dengan Yoona SNSD.”, kata Vanti bersemangat.

“Mwo??”, mataku membundar mendengar apa yang dia katakan. Hah, apa-apaan ini.

“Yaik, kau selalu saja. Jadi begini, waktu di konser itu Super Junior KRY nyanyi bareng SNSD. Nah si weirdest malah gandengan tangan sama Yoona. Bahkan di backstage pun mereka terus lengket. Moga saja mereka benar-benar pacaran. Hihihi.”, Vinta tertawa kecil. Iyalah, kamu kan seorang Sone juga. Tanganku jadi gatal pengen mlester mulut kamu. Enak aja pacaran, Yesung kan punyaku.

“Kau yakin. Jangan-jangan itu Cuma bohong..”, aku berusaha menenangkan diriku sendiri.

“Kau itu. Makanya yang update donk. Lihat di website ini.”, kata Vinta sembari menuliskan sebuah alamat web di noteku. Kupandangi apa yang baru saja ditulis Vinta. Apa sih maumu Kim Jong Woon.

---------------

Tes.. Tes.. Tes..

Aku terpaku melihat apa yang ada di depanku. Situs yang diberikan Vinta tadi ternyata adalah situsnya “Cloud” tempat para fansnya namjaku berkumpul. Aku terdiam membaca artikel tersebut. Selain situs tersebut, aku juga mencari di google dan youtube.

Airmataku merebak saat melihat Yeppa dan Yoona bergandengan tangan. Bahkan di backstage pun mereka terlihat bersama. Kubaca artikel berita Yesung di website lain. Di situ Yesung mengatakan “Menurut anda bagaimanakah hubungan kami”. Beberapa kata yang mampu meruntuhkan hatiku. Kekuatannya bagaikan gempa di NAD yang menewaskan ratusan ribu manusia. Kata-kata itu sungguh sangat menyakitkan. Bagaimana bisa dia tak menyangkal gossip itu. Bisa-bisanya dia. Tangisku kian keras. Sakit sekali rasanya. Kuraih ponselku, kucek pulsanya. Masih banyak. Segera kudial nomor yang cukup sering kuhubungi. Leader.

“Yeoboseyo”

Aku terdiam, hanya bisa terisak.

“Yeoboseyo, Cloud a”

Aku semakin terisak.

“Ya, Cloud a. kau mencari Sung-ie? Dia masih mengisi acara di music bank.”

Aku sudah tak tahan lagi. Tangisku pecah saat tau Yeppa tak ada di dorm. Aku terus menangis melampiaskan semua kesedihan, kemarahan, kekesalan, kekecewaan pada Eeteuk oppa. Kudengar suara-suara rebut di balik telfonnya. Namun aku tak peduli, aku tetap menangis.

“Yaa, Cloud a. Waeyo?”

“Oppa.. aku, aku harus bagaimana?”

“Ada apa Cloud a. Ceritalah. Apa ini tentang Yesung?”

“Oppa, apa aku tak boleh marah padanya? Aku sangat merindukan dia oppa. Aku selalu iri pada mereka yang bisa selalu bersama. Sedang aku dan dia terpaut jarak yang sangat jauh. Aku hanya bisa melihatnya di layar kaca. Disaat aku mencoba bertahan dengan ini semua, aku malah mendapati dia tengah bersama yeoja lain. Padahal aku di sini harus menutup mata dan telingaku melihat tingkahnya.”

“....”

“Oppa, aku takut tak kuat. Aku takut tak bisa. Aku memang pacaran dengannya. Tapi dirinya seakan semakin menjauh dari jangkauanku. Aku...”

“Tuut..tuut..tuut”

Akh, pulsanya abis. Aaa semuanya menyebalkan.

0o0

Author POV

Hari ini Super Junior tidak memiliki jadwal khusus. Hanya Yesung saja yang memiliki jadwal di music bank. Terdengar tawa di dorm Super Junior lantai 11. Hari itu memang semua berkumpul di lantai 11.

“Hahahaha kasian banget si aziz.”, Eunhyuk terpingkal-pingkal melihat Aziz yang jatuh dari kursi jadi-jadian tersebut (walah). Olala, mereka sedang nonton OVJ ternyata.

“Teuki hyung.”, panggil Kyuhyun yang sedari tadi asyik bermain dengan PSPnya. Namun Eeteuk yang masih terpingkal-pingkal dengan yang lainnya, tak mengindahkan panggilan Kyu. Dengan kesal Kyu mencabut kabelnya.

“Yaaa”, sotak semua berteriak.

“Hyung, ponselmu bunyi. Mengganggu konsentrasiku saja.”, kata evil magnae tersebut. Segera saja mereka sadar bahwa ada panggilan masuk.

“Cloudya?”, Eeteuk mengeryitkan dahinya.

“Yeoboseyo”

“.....”

Eeteuk mengangkat bahunya. Lalu dia mengaktifkan speakernya.

“Yeoboseyo, Cloud a”

“....”

“Dia menangis?”, Sungmin berbisik pada Eeteuk yang disambut anggukan oleh leader tersebut. Segera saja semua mengerumuni ponsel Eeteuk, semua penasaran.

“Ya, Cloud a. kau mencari Sung-ie? Dia masih mengisi acara di music bank.”, Eeteuk berkata hati-hati. Sunyi, yang terdengar hanya tangisan Cloudya yang mengeras. Ditaruhnya ponsel itu di lantai. Semua bengong menunggu Cloudya selesai menangis. Lalu perlahan tangis Cloudya mereda.

“Yaa, Cloud a. Waeyo?”

“Oppa.. aku, aku harus bagaimana?”

“Ada apa Cloud a. Ceritalah. Apa ini tentang Yesung?”

“Oppa, apa aku tak boleh marah padanya? Aku sangat merindukan dia oppa. Aku selalu iri pada mereka yang bisa selalu bersama. Sedang aku dan dia terpaut jarak yang sangat jauh. Aku hanya bisa melihatnya di layar kaca. Disaat aku mencoba bertahan dengan ini semua, aku malah mendapati dia tengah bersama yeoja lain. Padahal aku di sini harus menutup mata dan telingaku melihat tingkahnya.”

Semua terdiam. Bingung ingin bicara apa.

“Oppa, aku takut tak kuat. Aku takut tak bisa. Aku memang pacaran dengannya. Tapi dirinya seakan semakin menjauh dari jangkauanku. Aku...”

“Tuut..tuut..tuut”

“Yaa yeoboseyo. Yeoboseyo.”, Eeteuk menghela napas. “Telfonnya terputus.”

“Dia menangis hyung?”, tanya dongie. Eeteuk hanya mengangguk. Semua terdiam. Tak berapa lama pintu terbuka dan Yesung masuk.

0o0

Yesung POV

Kubuka pintu dengan lesu. Kenapa gosipku semakin menjadi-jadi. Padahal aku hanya ingin membuat Cloudya cemburu. Eh malah sekarang banyak yang mengira aku pacaran denga Yoona. Ini ada apa lagi, kenapa semua member melihatku dengan tatapan tajam seperti silet ini.

“Yaa, tak bisakah kalian berhenti menatapku.”, kataku sambil ngeloyor pergi ke kamar. Tumben banget mereka berkumpul.

“Hyung, Cloudya menangis.”

“Deg”

Suara Kyuhyun langsung menusukku. Aku berbalik.

“Mwo? Apa katamu?”, bagai orang bodoh aku bertanya.

“Kau itu sudah aneh, jahat lagi.”, kata Kyu lagi.

“Bletak”

“Diam kau evil.”, Heechul hyung menjitak kepala Kyuhyun. Memang si evil magnae ini bicaranya pedas sekali. Cabe jolokia aja masih kalah pedasnya.

“Yesung a, Cloudya tadi telefon. Dia menangis. Apa kau tau, dia sakit hati. Dia bilang dia bingung harus bagaimana.”, hyungku yang paling tua berkata perlahan padaku. Aku hanya terdiam, tanpa tau harus berkata apa.

“Iya hyung. Tadi saja dia bilang dia hampir mau menyerah sama hubungan kalian.”, kata Kyuhyun kembali.

“Bletak”

“Aa wae?”, kata Kyuhyun sambil mengelus kepalanya.

“Bukankah sudah disuruh diam.”, kali ini si feminim Sungmin yang menjitak kepala Kyuhyun.

“Hyung, apa sih sebenarnya yang kamu lakukan. Kan kasian Cloudya.”, Wookie ikut menghakimiku. Aku terduduk lemas. Aku sendiri tak tau harus berbuat apa.

“Hyung, aku ada ide sih, tapi mungkin sedikit susah. Kita jalan-jalan ke Indonesia yuk.”, kata Siwon. Aku memandang Siwon. Begitu juga yang lainnya. Semua tak percaya bahwa Siwon bisa bicara. (Pletak, hey author goblok, aku emank bisa bicara tau. Aduh, iya-iya kang Siwon).

0o0

Cloudya POV

Mataku bengkak. Aku memang tak banyak tidur akhir-akhir ini. Selain mengejar deadline, aku juga pusing memikirkan masalah Jong Woon. Kupandangi berkas di depanku. Huft, kapan selesainya nih.

“Pagi Cloudya”

“Pagi”

Aku mendongak. Alamak, pak Gunawan atasanku. Buru-buru aku berdiri dan tersenyum.

“Tidak apa-apa. Duduklah. Aku hanya ingin memberitahumu kalau kamu besuk free. Jangan lembur.”, kata pak Gunawan. Ada apa ini, kok tiba-tiba pak Gunawan menyuruhku libur.

“Libur pak? Aku tidak dipecat kan?”, kataku cemas.

“Tentu saja tidak. Susah lo nyari orang yang bisa menguasai 10 bahasa kayak kamu. Jadi buat apa memecatmu.”, kata pak Gunawan enteng.

Aku hanya tertawa mendengar kelakar pak Gunawan.

“Tapi sebenarnya gak libur juga. Aku ingin kamu mencari hiburan. Oleh karena itu, aku menyuruhmu dan Vinta untuk pergi ke Ancol besok siang.”. kata pak Gunawan lagi.

“Untuk apa pak?”, tanyaku bingung.

“Yah di sana besok akan ada acara musik spesial. Datang saja sekalian menghibur diri. Oke. Nanti akan banyak bintang tamu yang hadir. Ada Smash, 7icons, XO-IX, Hitz, Cerrybelle, S9B, siapa lagi aku lupa. Datang ya.”, kata pak Gunawan. Aku mengangguk.

0o0

Cloudya POV

Dan di sinilah aku sekarang. Terjebak di antara ribuan penonton. Kebanyakan mereka adalah fans bintang tamu yang hadir di sini. Aku datang bersama Vinta. Kami memilih tempat di depan. Yah meski harus berdiri dan berdesak-desakan, tapi ya sudahlah, tak apa. Hitung-hitung menghibur diri.
Huft, tapi kenapa juga yang hadir hari adalah grup vocal semua. Membuatku teringat pada Yeppa saja. Huft andai saja dia di sini.

“Cloudya, denger-denger ELF juga banyak yang kesini.”, kata Vinta tiba-tiba.

“Kata siapa? Buat apa mereka datang kesini?”, tanyaku.

“Entahlah. Katanya ketua ELF yang meminta.”, kata Vinta.

Aku memandang sekeliling. Memang sih orang di sekelilingku ini kurang bersemangat melihat acara ini. Kudengar orang di sampingku berbicara.

“Mengapa sih kita harus kesini. Buang waktu saja. Pulang saja yuk.”, kata orang itu.

“Jangan. Kita tunggu acara ini sampai selesai. Nanggung tau.”, timpal temannya.
Bener juga temannya itu. Ngapain juga pulang, mending leat mereka nyanyi.

“Wah Raffi, Boyband dan Girlband hari ini yang tampil hari ini keren sekali ya.”, kulihat Ayu Ting-ting yang menjadi MC bersama Raffi berbicara.

“Iya donk. namanya juga music spesial. Tapi ini ada yang lebih spesial lagi.”, kata Raffi.

“Apa memang?”,kata Ayu.

“Ada bintang tamu spesial. Saking spesialnya, MC pun tak diberi tahu siapa yang akan datang. Yang jelas mereka seorang Boyband.”, kata Raffi.

“Boyband? Wah apakah mereka masih baru? Siapa mereka Raffi. Aku suka dengan Boyband.”, kata Ayu penasaran.

“Oke, untuk membunuh rasa penasaranmu, lets cekidot.”, kata Raffi. Mereka berdua turun. Hmmh, ada-ada saja. Kulihat panggung kosong. Semua berpandangan bingung. Tak lama ada suara sirine seperti mobil kebakarn #plak#. Tiba-tiba saja muncul 2 orang saling membelakangi dari bawah panggung, mulai naik ke atas *ngerti gak maksud author?jyah,author gk ngerti namanya -_-). Aku memandangnya bingung. Sepertinya aku kenal. Dia memakai topi dan yang satu lagi dibelakangnya tertutup yang di depan. Ini apaan sih…

‘Deg’

Bukankah ini musik Superman. Aku tercekat. Mungkihkah. Kuperhatikan orang di sekelilingku. Aku melihat ekspresi yang sama di setiap wajah yang kulihat. Buru-buru mereka mengeluarkan blue light stick milik mereka. Wah banyak sekali ELF di sini kalau di hitung dari banyaknya light stick yang diangkat.
(musik superman mengalun)

Teriakan membahana memenuhi tempat tersebut.

“Heyyy... SJ like this!”

Suara namja bertopi itu benar-benar mirip Yeppa.

“Boom boom boom boom boom”

*Hyukkie muncul dari bawah panggung sebelah kanan*

“Naega sesangeseo hanabakke eomneun geurobeseo meotjige chumeul chugo yunikeu han eurpjoribeul halttae”

*Donghae muncul dari bawah panggung sebelah kiri*

“Sesang modeun yojeongdeuri naege
banhae banhae naegero
dallyeowa dallyeowa dallyeowa
i sunganeul hamkke jeulgyeobolkka”

*Yesung membuka topinya dan melemparnya sembarangan*

“Jinjihage joyonghage nareul saranghaejun saramdeureul naneun gamdongsikyeo”

*Kyuhyun berbalik dan maju ke depan*

“gwaenhi heoseburigo soljikhaji motago naege geureon sunganiragoneun eobseotda”

*Heechul, Eeteuk, Ryeowook, Siwon, Shindong, dan Sungmin muncul dari bawah panggung bagian depan secara bersamaan*

urin gyumodo choego
seugeildo choego
mwodeunji choegoga animyeon andwae
syupeojinieoneun wollae maen jaman ppajin ireumhamyeo himsen dori syupeomaen

yeolgeongdo choego
jeongsillyeokdo choego
nuga uril gamhi kkeureonael tenga
syupeojinieoneun wollae maen jaman ppajin ireumhamyeo himsen dori syupeomaen

Aku berbalik, aku tak tahan melihat Yeppa. Hatiku sangat sakit. Airmataku perlahan tapi pasti mulai jatuh.

“Yaa, kau mau kemana?”, Vinta mencekal tanganku. “Kamu menangis?”

“Hahaha, aku senang saja bisa melihat mereka tampil. Saking senangnya sampai menangis.”, kataku mengelak. Kuusap airmataku. Terpaksa aku melihat penampilan mereka kembali. Sepertinya Wookie melihatku, dia berbisik pada Yesung yang kemudian ikut melihatku. Member lain pun ikut melihatku sekilas. Merasa tak nyaman, aku pun menunduk.
Seseorang mendatangiku.

“Dengan Cloudya?”, kata pria setengah baya tersebut. Cepat-cepat kuhapus airmataku.

“Benar. Ada yang bisa saya bantu?”, kataku terbata-bata.

“Ikut saya. Mari.”, kata pria yang terlihat seperti salah satu crew acara ini. Aku menoleh pada Vinta yang mengangkat bahu padaku. Bergegas kuikuti langkah kaki pria tersebut. Aku kewalahan mengikuti langkahnya yang setengah berlari.

“Tunggu sebentar di sini.”, katanya.

Kuhentikan langkahku. Kini aku berdiri di samping panggung. Kuedarkan pandanganku. Di situ terlihat penyanyi yang mengisi acara hari ini. Semua berdiri dengan semangat. Orang tadi datang dan menyerahkan micnya padaku.

“Setelah lagu selasai, naiklah ke atas panggung. Jadilah translator?”, kata pria tersebut.

“Loh kok saya? Mengapa mendadak?”, spontan aku protes.

“Tadi saya sudah telfon pak Gunawan dan dia bilang kamu kesini. Untung saja saya melihatmu.”, kata bapak itu.

“Gyeolguk syupeojunieo
THE LAST MAN STANDING!”

Lagu selesai, menandakan aku harus ke panggung. Namun aku merasa sangat enggan. Kakiku tak berniat sedikitpun untuk berpindah dari tempatku berdiri. Kemauanku bergerak masih dikalahkan oleh rasa sakit hatiku. Aku dilema saat ini.

“Uri Super Juni OR”

Kulihat Raffi dan Ayu naik ke atas panggung.

“Annyeong haseyo”, kulihat Ayu dan Raffi menyapa mereka sambil setengah membungkuk.

“Naiklah. Bantu kami.”, kembali pria itu meminta.

“Assalamualaikum Indonesia.”, seperti biasa, Tukie oppa akan melontarkan kata andalannya tersebut.

“Walaikumsalam, yee beri tepuk tangan untuk Super Junior.”, kata Raffi. “Tapi dimana ya translatornya.”
Raffi dan Ayu menoleh ke belakang, terlihat salah tingkah. Aku menghela napas panjang. Kupegang erat micku dan kulangkahkan kakiku menaiki panggung. Kugigit bibirku untuk menahan tangis serta rasa sakitku. Sungguh konyol, aku tampil tanpa make up sedikitpun !! memang sih tadi sudah make, tapi semua luntur kena airmataku.

“Maaf, saya di sini.”, kataku sambil membungkuk.

Saat aku berdiri tegak, aku melihat Yeppa menatapku tajam. Hatiku mencelos, segera kubuang mukaku. Perbincangan pun dimulai. Dengan terpaksa aku menerjemahkannya. Saat aku bebicara pada SuJu, kuhindari bertatap mata dengan Yeppa, karena aku takut tak kuasa menahan semua emosiku.

“Raffi raffi, aku seorang ELF juga loh.”, kata Ayu yang di sambut sorakan penonton.

“Wah benarkah? Lalu siapakah biasmu?”, sahut Raffi.

“Yang paling kusukai disini adalah Yesung. Suaranya bagus sekali. Ehm, dapatkah kau menyampaikannya?”,pintanya padaku. Aku mengangguk. Kurasakan lidahku kelu saat kuucap ‘Yesung-ssi’. Disaat aku menatap matanya, tersirat kesedihan di sana. Buru-buru aku menoleh pada Ayu kembali. Kemudian Ayu mendekati Yeppa. Dia membungkuk.

“Yesung-ssi, jeoneun nomu joahamnida.”, kata Ayu lalu menutup mukanya. ELF pun menyorakinya. Kulihat Yeppaku salah tingkah.

“Ehm, gamsahamnida.”, kata Yeppa sambil membungkuk.

“Bisakah aku memeluknya?”, kata Ayu usil yang disambut dengan teriakan ‘Huuu’ dari arah penonton. Aku tercekat. Kugigit bibirku. Aku merasakan asin, apakah terluka? Airmataku bersorak, memintaku untuk segera mengeluarkannya. Dengan terbata kusampaikan keinginan Ayu. Saat aku selesai berbicara, semua member SuJu menoleh padaku sekilas. Aku menunduk, dan kali ini airmataku benar-benar tumpah. Aku harus bagaimana. Aku tak mungkin meminta Ayu untuk berhenti memeluknya. Aku juga tak bisa menangis seperti ini. Kuseka airmataku kilat. Saat aku menegakkan pandanganku, aku melihat Sung-ie ku tengah memeluk Ayu. Meski hanya sebentar, itu bagaikan kapak yang sangat tajam menyayat hatiku. Aku merasakan darah dimulutku. Entahlah, mungkin aku menggigit bibirku terlalu kuat. Mungkin bibirku sekarang benar-benar terluka. Harusnya kan aku yang ada di situ.

“Oke Ayu. Mungkin kita bisa memberikan waktu istirahat bagi mereka. Jangan kemana-mana. Tetap di musik spesial karena kita akan memberikanmu yang spesial.”, Raffi mengucapkan kalimat jeda yang merupakan tanda bagiku untuk turun panggung.

Tanpa menunggu perintah, aku menuruni panggung duluan. Airmataku telah menetes. Aku tak peduli jika ada yang melihatku seperti ini.

0o0

Yesung POV

Saat kulihat Cloudya menaiki panggung, aku amat senang. Ingin sekali aku berlari memeluknya. Tapi aku harus bersabar. Kulihat matanya sembab, sepertinya dia habis menangis. Aku melihat dia berulang kali mengusap wajahnya diam-diam. Sakit rasanya melihat Yeoja kita di depan kita tengah bersedih, namun kita tak mampu berbuat apa-apa.

Hatiku perih saat harus memeluk yeoja lain tepat di hadapan yeojachinguku yang tengah bersedih. Namjachingu seperti apa aku ini. Dia menuruni panggung dengan tergesa. Aku yakin dia marah padaku. Aku setengah berlari menyusulnya.

“Yesung a”

Tak kuhiraukan panggilan Tukie hyung. Aku berhasil memburunya. Kucekal tangannya dengan erat. Aku tak peduli lagi kami di tempat umum.

“Yaa, bisakah kau jelaskan padaku ada apa denganmu?”, kataku padanya. Semoga saja disini tak ada yang bisa bahasa Korea.

“Lepaskan tanganku. Tidakkah kau lihat disini banyak orang. Bukan aku yang harus menjelaskan, tapi kamu.”, sahutnya tanpa menoleh padaku. Perlahan kulepaskan tangannya. Dia berlalu sambil tetap menunduk.

Aku menoleh saat Tukie hyung menepuk bahuku. Aku tersenyum kecut.

“Hyung, jangan khawatir. Cinta akan membantumu.”, si gameKyu ikut menepuk bahuku.

“Ya oppa, aku akan membantumu.”, kata Cinta padaku. Aku mengangguk. Untung saja Kyuhyun mempunyai Cinta sebagai yeojachingunya.

0o0

Cloudya POV

Aku turun dari panggung dengan tergesa. Aku sudah tak tahan menahan airmataku. Dia mencekal tanganku, tapi aku tak menoleh padanya.

“Yaa, bisakah kau jelaskan padaku ada apa denganmu?”, dia berani sekali memegang tanganku di depan umum.

“Lepaskan tanganku. Tidakkah kau lihat di sini banyak orang. Bukan aku yang harus menjelaskan, tapi kamu.”, sahutku kesal. Perlahan dia mengendurkan cekalannya. Bergegas aku pergi meninggalkannya. Kulirik penyanyi yang mengisi acara hari ini, mereka semua menatapku. Ah biar saja. Aku mencari orang yang memintaku untuk menjadi translator tadi.

“Cloudya”

Aku menoleh. Seorang wanita cantik berdiri di hadapanku. Aku tau siapa dia. Bergegas aku membungkuk. Dia mengangguk.

“Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu. Ikut aku.”, katanya. Akupun mengikutinya. Kami masuk ke dalam ruangan. Dia menatapku.

“Ehm, tunggu sebentar ya, aku akan menemui pak Gunawan dulu.”, kata Cinta. Dia berlalu pergi.

“Cklek”

Aku kaget. Kutarik knop pintu. Terkunci !! kucoba lagi. Tetap tak bisa. Kugedor pintunya. Apa-apaan ini.

“Bruk”

Tiba-tiba seseorang memelukku dari belakang. Spontan aku meronta.

“Diamlah. Aku mohon. Aku ingin begini. Sebentar saja. Lupakan semua, aku amat merindukanmu jagi.”

“Deg”

Suara ini adalah suara yang sangat kurindukan. Akupun merindukanmu. Aku terdiam. Dia memutar badanku sehingga berhadapan dengannya. Aku menunduk, tak berani menatap dirinya.

“Dengarkan aku. Semua itu bukan apa-apa. Hanya kamu yang ada di hatiku. Kamu harus tau itu. Aku sangat menyayangimu. Jadi jangan lagi berpikir macam-macam ya. Arraseo.”, katanya sembari mengangkat daguku. Aku mengangguk.

“Nah begini jauh lebih baik.”, kata Yeppa. Dia merengkuhku dalam pelukannya. Aku menutup mataku, merasakan debaran jantungnya.

“Hyung, udah belum sih.”

Sontak aku menoleh ke arah sumber suara. Begitu juga Yeppa. Di depan kami berdiri 10 orang yang cengengesan. Sungmin oppa, Heechul oppa, dan Hyukkie oppa tengah memiting kepala Kyuhyun. Buru-buru aku dan Yeppa melepas pelukan kami. Aku menunduk menahan malu.

“Yaa bisakah kalian tak merusak suasana?”, kudengar Yeppa tertawa kesal.

“Hyung, lepaskan aku.”, kulirik si evil magnae yang tengah meronta itu. Tanpa sadar aku tertawa.

“Tidak akan. Kau magnae kurang ajar. Beraninya kau mengusili hyungmu.”, kata Hyukkie oppa.

“Aiishh.. Jagiya. Kau tak lihat aku menderita begini. Tolonglah aku.”, aku menahan tawa melihat dia memasang muka melas pada yeojachingunya.

“Shireo !! Salah sendiri kau usil.”, Cinta melet pada Kyu. Lalu dia menghampiriku.

“Eoni, kau akan ikut kami ke Korea.”, kata Cinta.

“Mwo? Kau bercanda saeng?”, memang saat seperti ini kami akrab. Yah karena merasa senasib sepenanggungan. Sama-sama memiliki namja seorang idola yang gila. (pletak,author di serbu Cloud dan Sparkyu).

“Ani. Kau akan menjadi translator resmi SM Entertainment.”, katanya kembali. Mwo? Translator resmi?

“Jinja? Gundae, bagaimana dengan pak Gunawan. Aku tak mungkin meninggalkan beliau. Dia sangat baik padaku.”, yah kalau dipikir sih, aku tak mungkin bisa bertemu dengan Yesung kalo tak bekerja pada pak Gunawan.

“Kau tetap menerjemahkan novel-novel. Dan terjemahan itu akan kau kirim pada pak Gunawan. Tenang saja. Bagaimana?”, dia menggenggam tanganku. “Kali ini mari kita jaga namjachingu kita.”

Aku tersenyum. Seseorang masuk.

“Permisi. Saat ini Super Junior harus tampil kembali.”

Kami berpandangan.

“Super Junior tampil lagi.”, kataku pada mereka.

“Ok. Kita akan mempersembahkan lagu ini untuk yeoja-yeoja cantik ini. Oke jagiya.”, kami melongo saat Teuki hyung bilang begitu.

“Hyung !!”

Kyu dan Yeppa serentak membentak leader mereka. Sedang aku dan Cinta tergelak.

Dan disinilah aku sekarang. Di samping panggung bersama Cinta. Melihat namjachingu kami menyanyi lagu “No Other”.

Neo gateun saram tto eopseo juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol eodiseo channi
Neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun ma eum neo gatchi joheun seonmul

Neomu dahaeng iya aesseo neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo eodiseo channi
Na gatchi haengbokhan nom na gatchi haengbokhan nom na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom

Neoui ttatteuthan geu soni chagapge, chagapge shikeo isseul ttae
Neoui ganghaetdeon geu ma eumi nal karopge sangcheo badasseul ttae

Naega jaba julge anajulge salmyeoshi, geugeoseuro jakeun iroman dwendamyeon johgesseo
Eonjena deo maneun geol haejugo shipeun nae mam neon da mollado dwae

Gaseumi sorichyeo marhae jayuro-un nae yeonghon
Eonjena cheo-eumui imaeum euro neoreul saranghae georeo watdeon shiganboda nameun nari deo manha

Neo gateun saram tto eopseo juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol eodiseo channi
Neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun ma eum neo gatchi joheun seonmul

Neomu dahaeng iya aesseo neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo eodiseo channi
Na gatchi haengbokhan nom na gatchi haengbokhan nom na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom

Naui ganan haetdeon maeumi nunbushige jeomjeom byeonhaegal ttae
Jakeun yokshimdeuri deoneun neomchiji anhge nae mamui geureut keojyeogalttae

Argo isseo geu modeun iyuneun bunmyeonghi nega isseo ju-eotdaneun geot geu, geot ttak hana ppun
Eonjena gamsahae. Naega mankeum geuri jalhal su iggenni yeah

Gaseumi sorichyeo marhae jayuro-un nae yeonghon
Eonjena cheo-eumui imaeum euro neoreul saranghae georeo watdeon shiganboda nameun nari deo manha

Neo gateun saram tto eopseo juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol eodiseo channi
Neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun ma eum neo gatchi joheun seonmul

Neomu dahaeng iya aesseo neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo eodiseo channi
Na gatchi haengbokhan nom na gatchi haengbokhan nom na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom

Itjanha jogeum aju jogeum na sujupjiman neon molla sokeun taeyangboda tteugeoweo nae mam jom arajweo
TV show-e na oneun Girl deureun mudae-eseo bichi nandedo neon eonjena nunbushyeo (Naega michyeo michyeo Baby)

Saranghandan neoui mare sesangeuk da gajin nan You & I, You’re so fine neo gateun saram isseulkka
Saranghae oh, negeneun ojik neoppun iran geol babo gateun na-egeneun jeonburaneungeol arajweo

Gateun gireul georeo wasseo urin seoro dalpagago itjanha nolla-ul ppuniya goma-ul ppuniya saranghal ppuniya

Neo gateun saram tto eopseo juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol eodiseo channi
Neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun ma eum neo gatchi joheun seonmul

Neomu dahaeng iya aesseo neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo eodiseo channi
Na gatchi haengbokhan nom na gatchi haengbokhan nom na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom

0o0

END

Yaaa end yak…. Mianhae kalo readersdeul kecewa….RCL don't forget....

Annyeong…… *kaburdenganbangddangko*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar