5.14.2012

[FF] Now We Got To Meet/Sequel SJ Couple/YeCloud

Judul        : Now We Got To Meet (Sequel SJ Couple)
Author     : Santi Aprilliani
Genre      : Rommance, Friendship, Litle Mistery
Rate        : PG 15
Cast        : Yesung SuJu as Himself
                 Cloudya (oc)
                 All SuJu member

Annyeong readers yang tercinta #Tebarkisseu#. Ini FF sequel kedua. untuk FF yang saya beri label SJ Couple, cerita akan saling berhubungan. jadi saya sarankan agar membaca dari sequel awal. mian kalo ini jelek, coz saya masih belajar, hehehehe... kali ini saya bawa ff dengan cast suami saya, #plak#. ya sudahlah, ketimbang banyak basa-basi, nanti malah keburu basi lagi. kan gak lucu kalo jadi basi, tar gak kebaca #abaikan#. Let' Cekidot....



NOW WE GOT TO MEET

Cloudya POV

Aku menatap kalung putih di tanganku. Kurebahkan tubuhku. Entah mengapa hatiku terasa sedih jika teringat nenekku. Telah sebulan yang lalu nenekku menghembuskan napas terakhirnya. Tapi seakan-akan dia masih di sampingku. Aku masih teringat kata-kata terakhirnya.


“Simpanlah kalung ini. Kalung ini telah membawa begitu banyak keajaiban dalam kehidupan nenek. Suatu saat, kalung itu akan memberikan keajaiban padamu juga.”
Begitulah kira-kira kata nenek, sebelum beliau meninggal. Hmmh, tapi tunggu, benarkah kalung ini bisa membawaku ke keajaiban?. Huft, entahlah. Kupandangi jam di dinding kamarku. 07.30 WIB. Saatnya aku berangkat kerja. Menjadi translator memang melelahkan.
Kulangkahkan kakiku.
“Braakkk”
Kenapa semua jadi gelap?

0o0

Perlahan kubuka mataku. Kenapa pusing sekali. Apa yang terjadi? Oh iya, aku tadi kan terjatuh di kamarku, dan aku pingsan. Tapi tunggu, aku dimana sekarang?. Kuedarkan pandanganku. Kamar ini sangat asing. Ini bukan kamarku. Aku dimana? Apakah ini rumah sakit? Tapi ini terlalu bagus untuk rumah sakit.
“Aaaaa”
Sontak aku teriak saat menatap cermin. Apa-apaan ini. Kenapa, kenapa aku menyusut? Di cermin memang diriku. Tapi diriku di usia 15 an. Ya , saat aku SMA dulu. Dengan panik aku segera membasuh mukaku, berharap itu semua hanyalah khayalanku, namun mengapa tak berubah juga? Aku berlari keluar kamar. Tapi mengapa semua terasa asing?.
“Yaa... Cloud a, wae?”, aku terkejut mendengar seseorang memanggilku. Dia bicara bahasa Korea? Apa yang terjadi, apakah aku benar-benar mimpi?.
“Nuguseyo?”
Dengan terbata-bata aku bertanya. Kenapa aku merasa mimpi ini terasa begitu nyata. Orang itu malah mengeryit melihatku.
“Ada apa denganmu?”
Dia menarik tanganku masuk ke dalam kamar. Dia sendiri kaget melihat diriku. Huft, ada apa sih ini. Aku teringat akan kalung yang kubawa tadi pagi. Jangan-jangan ini gara-gara kalung pemberian nenekku itu.
“Cloudya a, aku kan temanmu. Apa kau benar-benar lupa? Jangan bercanda seperti ini donk.”, katanya.
“Aku benar-benar tidak tau. Siapa kamu? Aku sekarang dimana? Dan tunggu, sekarang tanggal berapa?”, aku terus bertanya tidak sabar.
“Haish, sepertinya kau benar-benar amnesia mendadak. Aku Shin San Mun. Kamu saat ini tinggal di Cheonanh, Korea. Kamu adalah anak Indonesia yang tengah mendapat beasiswa untuk belajar bahasa Korea disini. Bagaimana bisa, kau lupa segalanya, tapi masih saja fasih berbahasa Korea. Hmm, saat ini tanggal berapa ya, ah 22 Januari 2003. Kau benar-benar tak ingat apapun ya?”, dari nada suaranya, aku tau dia semakin bingung.
“Mwo?? 2003??”aku sangat kaget. Tiidaaaakk, bagaimana bisa aku ada di tahun 2003, sedang aku telah hidup di tahun 2011. Ada apa ini.
“Yaa, gwaenchana?”, kulihat dia menatapku cemas.
Aku terduduk lemas. Sebenarnya ada apa ini? Apa yang terjadi?

0o0

Yesung POV

Huft, hari ini membosankan sekali. Aku harus kena hukuman gara-gara tak mengerjakan tugas fisika. Yah salahku sih, aku terlalu sibuk dengan gitar baruku. Aku terus melangkah mencari tempat duduk yang teduh. Setelah membersihkan ruang guru dan ruang olahraga, ternyata rasanya penat juga. Kulihat ada 2 orang menatapku. Aku tersenyum. Aku tau siapa mereka. Cloudya dan Shin San Mun. Cloudya, yah gadis asing yang isunya menyukaiku. Aku? Disukai orang asing? Hahaha. Hmm, bagaiamana kalau aku mendekatinya ya?. Bergegas kulangkahkan kakiku mendekati mereka.
“Annyeong calud a.”, kutebarkan senyum termanisku padanya. Yah tidak bisa dipungkiri sih, aku juga menyukainya.
“Nuguseyo?”, jawabnya seperti orang bodoh saja. wah dia boleh juga bercandanya.
“Aah aku adalah Astronot pertama Korea, Kim Jong Woon.”, lalu aku tertawa melihat tingkahnya.
“Ah ani, aku benar-benar tidak mengenalmu.”, katanya serius. Aku jadi bingung sendiri. Kenapa sih dia.
“Sunbae, mian. Sepertinya Cloudya amnesia mendadak. Dia lupa akan segalanya. Dia saja tak ingat kepadaku.”, kudengar Shin berkata padaku tegas. Amnesia? Mana mungkin?

0o0

Cloudya POV

Aku sebenarnya terdampar dimana sih?
“Mian”, aku berkata lirih. Sedih juga sih.
“Sudah tak papa. Aku akan berusaha mengingatkanmu padaku. Arrasseo !!”, Jong Woon merangkul pundakku dan berlalu meninggalkanku dan Shin.
“Siapa sih dia?”, tanyaku.
“Aduh Cloud a, aku jadi gemas padamu. Dia itu Kim Jong Woon, sunbae kita. Kamu kan sangat menyukainya. Bahkan sepertinya Jong Woon oppa juga menyukaimu.”, kata Shin. Dia menggandengku dan mengajakku duduk di depan kelas.
“Jeongmal? Tapi kenapa ya, wajahnya tak asing ya?”, aku berusaha mengingat-ingat wajahnya. Sepertinya aku pernah melihatnya. Tapi dimana ya?
“Iyalah taka sing. Dia kan orang yang kamu sukai, hihihi”, kata Shin. Jyah, ni anak kenapa malah meledekku.

0o0

Cloudya POV

Telah sebulan lebih aku terdampar dalam kehidupan di Korea yang sangat aneh. Tapi semakin lama aku semakin menikmati kehidupanku saat ini. Tapi yah, dasar anak SMA, ada saja yang mereka lakukan. Mereka masih memiliki pemikiran yang dangkal. Yang membuatku semakin nyaman dalam kehidupanku sekarang adalah adanya Kim Jong Woon. Sikap Jong Woon yang selalu berusaha mengingatkanku, semakin lama semakin menyentuhku. Entah sejak kapan aku benar-benar menyukainya. Kadang aku tertawa sendiri melihatnya. Karena sekeras apapun dia berusaha, aku tak akan pernah ingat siapa dia.
Tapi, sudah 3 hari ini Jong Woon sunbae tak menampakkan batang hidungnya. Biasanya saat istirahat begini dia pasti sudah menghampiriku. Huft, apa aku merindukan dia?
“Woy”
Aku terlonjak kaget. Kulihat Shin tertawa melihatku kaget. Haish anak ini.
“Kau selalu saja. kau mau membuat aku kelainan jantung.”, langsung saja kubentak dia. Ih nyebelin banget ni anak.
“Makanya jangan melamun terus. Rindu ya sama sunbae?”, ledek Shin padaku.
“Yaik, neo..”, aku mengacak-acak rambutnya.

0o0

Yesung POV

Aku tersenyum. Kususuri koridor kelas. Hari ini aku ingin menyatakan perasaanku pada Cloudya. 3 hari aku melatih kemampuanku. Lagu ini sengaja aku aransemen untuknya. Aku meraba saku seragam sekolahku. Disitu terdapat kalung dengan liontin kupu-kupu.
Aku melongok kekelasnya. Hmm, itu dia. Dia tengah tertawa bersama Shin. Aku menghela napas panjang. Kulangkahkan kakiku memasuki kelasnya. Perlahan kupetik gitarku.

Ulji marayo nugureul chatgoinayo
Nareul barabodeun jakgo ganyalpeun nunbit
Duryeoumeul gadeuk damgoseo tteolgoisseotjyo
Geunal nan sarangeul aratjyo

Josimseureopge dagagagoisseoyo
Josimseureopge nan dagaseogoisseoyo
Ajik jakgo yeorin geudaega geokjeongseureowo
Dunune sarangeul damajulgeyo
Jigeum mannareogayo

Sangcheoibeun jageun mame seulpeohadeon yeppeunnune
Ije dasigun nunmul heulliji anke naega saranghalgeyo
Dagaganeun I nae mameul gipeoganeun nae sarangeul
Geudaega eoneugoseseo itdeorado nan hangsang neukkyeojilsuitgeyo

Neukkyeojinayo ttaseuhan naui songil
Eoreobuteoitdeon mameul naega anajulgeyo
Apatdeon gieogi tteoolla nunmul  heullilttaemyeon
Geugyeote hangsang naegaisseulgeyo
Jigeum mannareogayo

Sangcheoibeun jageun mame seulpeohadeon yeppeunnune
Ije dasigun nunmul heulliji anke naega saranghalgeyo
Dagaganeun I nae mameul gipeoganeun nae sarangeul
Geudaega eoneugoseseo itdeorado nan hangsang neukkyeojilsuitgeyo

Maengsehalgeyo dasin geudae nochi anhayo
Yeongwonhi naega jikilgeoraneun heo

Sangcheoibeun jageun mame seulpeohadeon yeppeunnune
Ije dasigun nunmul heulliji anke naega saranghalgeyo
Dagaganeun I nae mameul gipeoganeun nae sarangeul
Geudaega eoneugoseseo itdeorado nan hangsang neukkyeojilsuitgeyo

Kulihat dia terpaku.
“Would you be my girlfriend?”, kukembangkan senyum termanisku.
“Kamu,,, aku ingat sekarang. Kamu, kamu Kim Jong Woon. Ya kamu Kim Jong Woon, Yesung Super Junior. Ya benar.”, serunya sambil menunjukku.
Aku menatapnya bingung. Dia ngomong apa sih. Yesung? Super Junior? Apa maksudnya. Tapi sepertinya dia mengingatku.
“Kamu sudah ingat. Syukurlah, aku amat senang.”, refleks aku memeluknya.
“Jadi, apakah kamu mau menjadi kekasihku? Jika ya, pakailah kalung ini.”, kuserahkan kalung itu padanya. Ambillah Cloudya.

0o0

Cloudya POV

aku kaget saat mendengar sunbae menyanyikan sebuah lagu. Hey, bukankah itu lagu yang pernah dinyanyikan Sungmin dan Yesung, Super Juinor?. Tunggu bukankah nama asli Yesung Super Junior adalah Kim Jong Woon. Apa benar dia itu Yesung Super Junior. Apa aku hidup di masa lalu Super Junior? Dia berhenti menyany, tepat dihadapanku.
“Would you be my girlfriend?”, kata sunbae. Sontak aku lebih terkejut. Dia....
“Kamu,,, aku ingat sekarang. Kamu, kamu Kim Jong Woon. Ya kamu Kim Jong Woon, Yesung Super Junior. Ya benar.” aku refleks berseru.
Haish, jinja. Bodoh sekali aku. Sekarang saja Yesung masih SMA. Mana ada Super Junior. Kulihat dia bingung. Haish, pabo.
“Kamu sudah ingat. Syukurlah, aku amat senang.”, katanya sembari memelukku. “Jadi, apakah kamu mau menjadi kekasihku? Jika ya, pakailah kalung ini.”
Dia menyodorkan kalung padaku. Gila. Dia menembakku. Bagaimana ini?. Entah kenapa tanganku mengambil kalung itu. Loh loh, apa aku sudah kehilangan kontrol. Dia mengacak rambutku dan memelukku. Kenapa aku merasa sangat damai dalam pelukannya ya. Ya Tuhan, kenapa mimpi ini terasa lama sekali.

0o0

Cloudya POV

7 hari sudah aku dan Jong Woon sunbae berpacaran. Aku sangat bahagia. Tapi semakin lama aku semakin dilanda ketakutan. Bagaimana kalau aku tiba-tiba kembali ke masa depanku. Bagaimana kalau aku kembali ke dunia nyata?. Memikirkan itu aku menjadi sedih. Air mataku menetes.
“Jagiya, kamu kenapa?”, dia mengusap airmataku.
“Ani, aku hanya senang saja. aku senang kita bisa bersama seperti ini.”, aku menjawabnya. Berusaha menenangkannya.
“Kamu ini.”, dia menggenggam tanganku.
Hari ini kami memang jalan-jalan ke danau. Kami memandangi kura-kura di depan kami.
“Lihat kura-kura itu. Lucu sekali.”, aku menunjuk kura-kura yang sangat lucu.
“Kau ini, di sini kan ada aku. Kenapa kau malah peduli sama kura-kura sih.”, katanya cemberut. Hahahaha, kenapa dia ini, aduh aku jadi gemas padanya.
“Ish oppa. Kenapa kau cemburu pada kura-kura sih.”, kukecup kilat bibirnya. Aku tertawa melihatnya nyengir.
“Kau selalu bisa menghindar.”, dia mencubit lenganku.
“Oppa, nan jeongmal saranghae. Aku tak ingin kehilangan oppa.”, kenapa aku sedih kembali.
“Kamu ini kenapa. Nado saranghae. Kita tak akan bberpisah.”, katanya meyakinkanku.
Aku sudah tak tahan. Tangisku meledak. Ya Tuhan, jika ini memang mimpi, jangan bangunkan aku. Biarkan aku di sini. Mimpi ini terlalu indah.

0o0

Yesung POV

Aku heran. Sebenarnya ada apa dengannya. Kenapa dia aneh sekali. Kenapa dia malah menangis. Kupeluk dia hangat. Aku ingin dia nyaman bersamaku.
“Aku tak ingin kita berpisah.”, katanya di sela-sela isakannya.
“Iya, kita tak akan berpisah.”, kataku meyakinkannya.
Kuusap matanya. Kugenggam tangannya. Mata kami saling memandang. Aku dapat merasakan nafasnya yang memburu. Perlahan kusentuh bibirnya dengan bibirku. Aku merasakan dia membalasnya. Aku sangat mencintainya.

0o0

Cloudya POV

Kulepas bibirku. Aku mencintainya. Ya aku mencintainya. Aku tersenyum. Kembali aku menoleh ke arah kura-kura tersebut.
“Oppa, kura-kura itu lucu sekali.”, kataku kembali. “Kita namai Ddangkoma saja ya.”
Entah kenapa nama itu seperti taka sing. Sepertinya aku pernah membaca. Tapi dimana ya?
“Ddangkoma? Kau ini aneh sekali jagiya.”, dia mengelus rambutku. Indahnya dunia ini.
“Oppa tau, suatu saat oppa akan bisa menjadi seorang superstar. Oppa akan disukai banyak orang.”, mataku menerawang jauh saat berbicara begitu.
“Jeongmal?”, katanya. “Tentu saja. Aku kan sangat berbakat. Suatu saat jika aku menjadi superstar, aku akan menamai  fansku dengan nama Cloud.”
“Cloud? Kok bisa?”, aku mengeryitkan dahiku.
“Iya Cloud. Biar aku selalu ingat kalau aku mencintaimu.”, dia tersenyum padaku.
Aku membalas senyumnya. Beberapa saat kemudian, Jong Woon oppa mengantarku pulang. Bergegas aku masuk ke kamar. Kurebahkan tubuhku di kasur. Uwh, kenapa kepalaku mendadak pusing begini. Ini kenapa, kenapa semua perlahan menjadi gelap.

0o0

Cloudya POV

Kubuka mataku. Berat. Aku dimana ini.
“Cloudya”
Aku mendengar sebuah suara memanggilku. Kuedarkan pandanganku di sekelilingku. Tampaknya aku berada di rumah sakit. Loh ada apa ini. Dokter serta beberapa perawat masuk ke ruangan ini. Dia memeriksaku. Menyinarkan cahaya pada mataku, silau.
“Bu Elsa, syukurlah. Sepertinya dia diberi kesempatan hidup sekali lagi.”, aku mendengar dokter tersebut berbicara pada ibuku.
“Terimakasih dok.”, kulihat ibuku membungkukkan badannya. “Cloudya, kamu sudah bangun sayang.”, ibuku menghampiriku seraya menangis. Kupandangi tabung oksigen serta infus di sampingku.
“Apa yang terjadi?”, dengan terbata aku bertanya.
“Sayang, kamu akhirnya bangun. Kamu koma. Sebulan lebih kamu koma. Sebentar ya, ibu akan menghubungi ayahmu terlebih dahulu.”, kata ibuku seraya pergi meninggalkanku.
Apa? Aku koma? Lalu yang kualami sebulan ini apa? Apa itu hanya impianku semata? Tak terasa bulir-bulir airmata jatuh membasahi bantal yang kutiduri.

0o0

Author POV

Antusiasme ELF Indonesia sangat besar. Hari ini saja mereka telah memenuhi Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk menjemput kedatangan Super Junior. Super Junior memang datang di Indonesia untuk mengisi acara KIMCHI concert. Beberapa saat kemudian muncullah kesepuluh anggota Super Junior yang sedari tadi ditunggu. Teriakan membahana memenuhi bandara tersebut.

0o0

Yesung POV

Kami turun dari pesawat. Aku sangat terkejut melihat banyaknya ELF yang menyambut kami. Akhirnya sampai juga aku di Indonesia. Kurasakan kalung yang ada dileherku. Kalung itu adalah kalung yang sama dengan kalung yang dipakai orang yang sangat kusayangi. Datang ke Indonesia seperti memberiku harapan untuk menemukannya kembali. Ya, Cloudya. Aku sangat berharap bisa bertemu dengannya.
Kami sampai di hotel tempat kami akan menginap. Kulihat di situpun telah berkumpul para ELF. Mereka banyak sekali. Untung saja pengamanannya super ketat. Rencananya kami akan menemui translator kami dulu. Dan kami telah sampai di ruangan tempat translator itu menunggu kami. Dia menoleh. Tunggu, dia. Mungkinkah dia Cloudya?. Kulihat dia menatapku kaget.
“Annyeong haseyo. Cloudya imnida. Bangapsumnida.”,  dia membungkukkan badannya. Dia benar-benar Cloudya. Bahkan dia memakai kalung yang aku berikan dulu. Aku harus memastikannya.

0o0

Cloudya POV

Huft, akhirnya hari ini datang juga. Seminggu yang lalu aku telah keluar dari rumah sakit. Satu yang masih membuatku penasaran. Bagaiman bisa aku memakai kalung yang diberikan Yesung padaku. Bukankah itu semua mimpi. Ketika hal itu kutanyakan pada ibuku, dia malah bilang tak tau.
Hari ini Super Junior akan tiba. Aku mendapat tugas untuk untuk menjadi translator mereka. Tapi kenapa sampai sekarang mereka belum datang juga. Kata Pak Gunawan, Super Junior akan menemuiku disini. Lama sekali ya.
“Kriet”
Kudengar pintu terbuka. Aku menoleh. Di sana telah berdiri  10 cowok yang banyak digandrungi orang-orang. Aku terpaku menatap Yesung.  Dia juga menatapku kaget. Mungkinkah dia mengenaliku.
“Annyeong haseyo. Cloudya imnida. Bangapsumnida.” Sapaku seraya membungkukkan badanku. Aku bisa mendengar jantungku memompa darah kian cepat.
“Annyeong Cloudya-ssi. Uri Super junior.”, kata orang yang kalau gak salah namanya Eeteuk itu.
Tiba-tiba saja Yesung melangkah mendekatiku dan berhenti tepat di depanku. Tunggu, apakah ini kenyataan. Aku merasa kalung yang dipakai Yesung sama persis dengan yang aku pakai. Dia perlahan menyentuh liontin yang kupakai. Apakah mungkin dia mengenalinya.
“Liontin ini, kamu Cloudya.”, katanya tajam sambil menatapku.
“Ne, Kim Jong Woon sunbae.”
“Murid asing.”
“Paran High School.”
“1B”
“3A”
“Amnesia”
“Danau”
“Ddangkoma”
Kami bergantian menyebutkan masa lalu kami. Kami kemudian terdiam. Aku hampir tak percaya ini terjadi.  Lalu bersama-sama kami berkata.
“Now we got to meet.”
Aku merasakan airmataku menetes. Kami bertemu kembali. Dia memelukku hangat. Mmembiarkanku menangis. Ya Tuhan, kenapa rahasiamu sungguh sulit ditebak.
“Kenapa kau menghilang?”, kudengar dia berbisik padaku. Andai aku cerita, maukah kau percaya?.
“Jeogiyo, ada apa ini. Yesung a, kau tidak sopan sekali.”, Eeteuk menyela kami. Ya Tuhan, bagaimana aku bisa lupa kalau disini ada member yang lain. Buru-buru kuseka airmataku. Lalu aku membungkuk berkali-kali.
“Jeseohamnida, jeongmal mianhamnida. Aa, aku akan pergi menemui manajer kalian dulu. Permisi.”, aku melangkah meninggalkan mereka.
“Cloudya a, apakah kau mau menjadi ibunya Ddangkoma? Kau masih ingat kan kura-kura yang kau panggil Ddangkoma dulu. Dia merindukanmu jagiya.”, Yesung berkata di belakangku. Aku menoleh dan tersenyum. Tunggu, mengapa semua member memandangku. Ya ampun, buru-buru aku berlari keluar. Aku malu sekali. Ternyata kalung itu benar-benar membawa keajaiban padaku. Ya Tuhan, aku adalah pacar seorang Yesung Super Junior. Waw, tak dapat dipercaya.

0o0

Yesung POV

Aku tertawa melihat wajahnya yang memerah malu saat aku memanggilnya jagiya. Akhirnya aku menemukanmu kembali.
“Yesung a, dapatkah kau menjelaskan pada kami?”, leader kami berkata menyelidik padaku.
“Apa yang harus kujelaskan? Dia adalah wanita yang mampu merebut hatiku. Dia adalah cinta pertamaku. Jika kalian ingin tau, mengapa aku memberi nama fansku dengan sebutan Cloud, itu semua agar aku mengingat dirinya. Yang memberi nama kura-kuraku Ddangkoma adalah dirinya. Dia juga yang memanggilku Yesung untuk pertama kali. Kalian tau lagu “Now we got to meet”, lagu itu adalah lagu untuknya.”, kujelaskan panjang lebar pada mereka semua. Mereka hanya menatapku tak percaya.
“Hyung, jadi foto yang waktu itu kamu sembunyikan adalah fotonya.”, Wookie bertanya paaku.
“Ne”
“Hyung, jadi lagu yang kita nyanyikan bersama itu adalah untuk gadis itu.”, kali ini ganti si rabbit Sungmin yang penasaran.
“Ne”
“Hyung, apakah dia sumber segala keanehanmu?”, Kyuhyun si evil magnae ikut menanggapiku.
“Mwo??”
“Bletak”
Kujitak kepala si evil magnae yang kini tengah cengar-cengir tersebut.


The End

0o0

Loh udah abis yah? (-_-)a hehehe. mian kalo pendek. sekarang tugas readers buat RCL. sekali lagi RCL sodara-sodara. kalo tak RCL nanti ini melayang #menimang cangkang bang ddangko# *plak, dijotos readers*. saya mohon dengan sangat kritik dan sarannya ne *deepbow*..... gomawo.... I lope yu pull dah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar