Genre : Rommance
Rating : PG 17
Cast : Cho Kyuhyun
Seohyun SNSD
Nick (oc)
Cast : Cho Kyuhyun
Seohyun SNSD
Nick (oc)
Lee Dong Hae
Beberapa artis akan lewat sebagai cameo
Disclaimer : Semua cast adalah milik Tuhan. Saya hanya
meminjam nama dan bayangan mereka yang melayang-layang di otak saya. Tapi kalau
cerita, murni milik saya. Jadi DON’T BE A COPYCAT, DON’T BASH. If you aren’t
like it, then just ignore my story. (weleh keminggris,wkwkwk)
Annyeoongggg... saya kembali. Rupanya banyak yang kaget yak
arena Kyuppa di sini kubuat gay. Kyaaaa, sebelum baca, author ingin minta maaf
sebesar-besarnya. Author juga tak mengerti ide gila ini darimana. Ini adalah FF
author yang ratingnya lumayan. Mianhae kalau ada kesalahan, karena author juga
manusia biasa. Oh iya, kemarin mungkin sebagian dari kalian bertanya-tanya.
Mengapa kakek Kyu bermarga Kim sedang Kyu bermarga Cho? Kyuppa mendapatkan
marga Cho dari appanya. Sedang anak kakek Kyu yang ini adalah eommanya. Anggap
aja namanya Kim Ji Hwa.
Oke let’s Reading.. RCL.
1313131313131313
Seohyun POV
“OLEH KARENA ITU !!!”, aku tersentak saat Kyuhyun berteriak
tepat di saat aku hendak pergi meninggalkannya. Aku terpaku di tempatku.
“Oleh karena itu, bantu aku. Oleh karena aku abnormal, maka bantu aku untuk menyembuhkannya. Oleh karena aku takut dengan yeoja, maka bantu aku untuk menghilangkan ketakutanku. Aku sungguh tak ingin mengecewakan harabojiku. Kumohon.”, dia menunduk dalam. Kuhampiri dia. Aku ikut duduk di sampingnya.
“Apakah kau benar-benar ingin aku membantumu?”, tanyaku
memastikan.
“Ne. Bantu aku Seohyun-ssi.”, katanya seraya memandangku.
Aku ganti menatapnya. Matanya terlihat sayu. Tersirat
kelelahan di manik matanya. Entah kenapa, aku ingin sekali melindunginya. Aku
tak ingin melihatnya salah jalan.
“Maukah kau ikut denganku?”, dia beranjak berdiri.
“Kemana?”, dia tersenyum dan berlalu dari hadapanku. Hey,
dia tersenyum. Kenapa manis sekali. Aku mengikuti langkahnyamenuju taman. Dia
membeli 2 kaleng softdrink dan memberikan 1 padaku.
“Gomawo.”, ucapku. “Kyuhyun-ssi, bolehkah aku tau apa
penyebabmu membenci kami?”
Pandanganku lurus ke depan. Kudengar dia menghela napas berat.
“Mianhae. Karena aku membebanimu.”, dia menatapku dan aku
balik menatapnya. Kami bicara 4 mata (maksudnya pembicaraan serius getoh).
“Semua berawal saat aku masih berumur 9 tahun. Saat aku
berumur 9 tahun, appa dan eommaku meninggal karena kecelakaan. Aku saat itu
begitu terpukul. Kakekku juga, karena eommaku adalah anak kesayangannya.
Kakekku punya 2 anak. Yang 1 adalah putri sulung. Karena ingin menghilangkan
bayang-bayang kepergian eommaku, maka kakekku memutuskan untuk pergi amerika
dan membiarkanku tinggal bersama paman dan bibiku. 1 tahun aku tinggal bersama
mereka, aku merasa tak nyaman. Mereka sering menggunakan rumah sebagai ajang
pesta seks bersama teman-teman mereka. Tiap kali mereka datang, aku langsung
mengunci pintu kamar. Hingga malam itu, saat aku berusia 10 tahun, aku lupa
mengunci pintu kamarku. Saat aku tertidur, aku merasa ada yang menyentuhku.
Saat kubuka mataku, aku teramat kaget karena aku sudah ada di ruang tempat
mereka berpesta. Pakaianku dilucuti. Aku menangis sejadinya dan meronta. Aku
terus memanggil nama kakekku, tapi dia tak kunjung datang menolongku. Di malam
itulah, aku dipaksa memuaskan nafsu bejat mereka. Aku....”, dia berhenti
bercerita. Airmatanya sudah mengalir sejak tadi.
“Gwaenchan Kyuhyun-ssi. Kalau kamu belum siap, jangan
ceritakan padaku.”, kataku seraya menepuk punggungnya pelan. Dia berjengit
kaget.
“Aaa, mianhae. Aku harus menceritakannya sekarang. Kau tak
keberatan?”, tanyanya padaku. Aku mengangguk pelan. “Kejadian itu terus
berulang. Aku dijadikan budak nafsu oleh mereka. Aku benar-benar merasa jijik
pada mereka. Aku membenci setiap inchi tubuh mereka. Hingga malam itu terjadi.
Di saat aku tengah menangis melayani salah satu teman bibiku, tiba-tiba kakekku
datang. Dia sangat kaget melihatku. Dia marah besar pada bibi dan pamanku.
Mereka di usir oleh kakekku. Aku sendiri yang trauma dibawa ke psikiater oleh
kakekku. Aku seperti orang gila. Tubuhku sangat kurus. Berkali-kali aku mencoba
mengakhiri hidup. Tapi selalu gagal. Selama beberapa waktu, aku semakin
membaik. Meski aku sembuh, tapi aku menjadi merasa ketakutan saat ada seorang
yeoja menyentuhku. Mianhae. Aku juga ingin menjalin hubungan normal. Tapi,
semua bayang-bayang itu terlalu mencengkeramku kuat. Kakekku lalu kembali ke
amerika dan baru kembali pulang 3 tahun yang lalu. Selama sepuluh tahun aku
dirawat oleh orang kepercayaan kakekku.”, dia mengakhiri ceritanya.
Aigoo~ kenapa tragis sekali kehidupannya.
“Saranghae baby baby
baby love
Honey Honey Honey
Love” (FT-Island-Baby Love)
Ponselnya berbunyi. Dia bergegas mengangkat telponnya.
“Yeoboseyo..... Ne, waeyo?..... aahh, gureom aku akan kesana
sekarang.”, dia menutup ponselnya dan memandangku. “Aku harus pergi sekarang.
Gomawo karena sudah mendengar ceritaku.”
Dia berlari meninggalkanku. Sebenarnya ada apa dengannya.
Aku harus tau. Rasa penasaranku membuatku berlari mengikutinya.
Dia menaiki taksi dan melaju ke salah satu hotel berbintang
di kawasan Seoul. Aku terus mengikutinya. Aku melangkah mengikutinya memasuki
salah satu restoran mewah di lantai dasar. Omo, bukankah itu namja yang ada di
foto itu? Untuk apa mereka bertemu? Aku mendekap mulutku dengan kedua tanganku
saat meraka saling mencium pipi. Arrgghhh. Pasti aku sudah gila. Aku mengendap
untuk duduk di salah satu kursinya. Aku memesan segelas jus advokat (Advokat
adalah buah favorit author #abaikan#). Aku terus menatap apa yang mereka
lakukan. Mengapa mereka mesra sekali. Aish, kalau aku tak ingat bahwa ini
adalah permintaan eommaku, aku pasti sudah muntah karena jijik.
Mereka berdua beranjak berdiri. Buru-buru aku ikut berdiri
setelah membayar jusku. Aku mengikuti mereka yang menaiki tangga. Kenapa mereka
tak naik lift saja ya? Aku terus mengendap-endap. Di salah satu anak tangga di
tingkat 4, mereka berhenti. Lalu
tiba-tiba namja bule itu mencium bibir Kyu. Kyaaaaa, eommaaaaaa..... andwe !!!
Mereka saling tersenyum dan kembali melangkah. Akhirnya mereka masuk ke salah
satu kamar hotel. Aku ragu. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Kalau begini
terus, Kyu tidak akan bisa berubah. Bagaimana ini. Baik, aku putuskan untuk
ikut campur urusannya.
‘Ting-tong’
Tak berapa lama pintu dibuka. Yang membuka rupanya namja
bule tadi. Aku serentak mendorongnya dan masuk ke dalam.
“Yaa, siapa kau beraninya masuk ke kamarku?”, dia
mencengkeram erat tanganku.
“KYUHYUN !!!! Keluar kau ! Ini bukan tempatmu !! Bukankah
kau ingin membahagiakan kakekmu hah?”, aku berteriak keras agar Kyuhyun dengar.
Benar juga, Kyuhyun melongok dengan bertelanjang dada. Aku melongo kaget.
“Neo !!”, dia juga tampak kaget.
“Waeyo chaggi? Kau mengenalnya? Apakah yeoja ini menyukaimu?
Siapa dia chaggi.”, namja bule itu berkata hal yang membuatku jijik.
“Anio Nick ah, dia bukan siapa-siapa.”, aku menatapnya
kaget. Apa-apaan maksudnya. Namja bule itu mendekati Kyuhyun.
“Benarkah? Kau tak bermaksud berselingkuh kan?”, dia
mencekal tangan Kyuhyun. Kenapa aku melihat sorot cemas di manik mata Kyuhyun.
“Anio. Dia bukan siapa-siapa Nick ah. Biar aku bicara
dengannya sebentar. Kau tunggulah aku di sini.”, Kyuhyun melepas cengkeraman
tangan namja bernama Nick itu.
“Gureom, aku akan menunggumu. Lekas kembali atau kau akan
menerima akibatnya. Arra.”, dia menyentuh pipi Kyuhyun dan Kyu bergegas
menarikku yang tengah kaget, keluar kamar. Sampai di luar aku masih terpekur
dengan kejadian tadi.
“Yaa, apa yang kau lakukan di sini huh.”, kata-kata Kyuhyun
mengagetkanku.
“Apa yang kau lakukan Kyuhyun-ssi. Bukankah kau ingin
berubah? Lalu apa yang kau lakukan di sini bersama dengan namja itu tadi.
Apakah dia namjachingumu?”, aku menatap matanya dalam.
“Pulanglah.”, dia mendorongku dan hendak kembali ke kamar,
tapi buru-buru ku pegang erat tangannya.
“Kita belum selesai bicara.”, kataku tajam. Dia berbalik
menghadapku dan memegang bahuku.
“Seohyun-ssi, aku memang berniat untuk berubah. Tapi aku tak
bisa berubah dengan mendadak. Beri aku waktu untuk beradaptasi. Lakukan apapun
untuk menyembuhkanku, tapi berilah aku kesempatan untuk melakukannya dengan
pelan-pelan.”, dia memandangku dengan pandangan memohon. Aku hanya mengangkat
bahu bingung.
“Pulanglah Seohyun-ah, jangan panggil aku ssi lagi. Kita
seumuran kan.”, dia melepas tangannya. Aku menatap punggungnya saat dia pergi.
Tunggu, dia memegang bahuku? Bukankah dia tak bisa menyentuh yeoja. Entahlah.
Nampaknya aku harus punya trik untuk meluluhkannya.
“Neo gateun saram
tto eopseo
Juwireul dureobwado
geujeo georeohdeongeol eodiseo channi
Neo gatchi joheun
saram
Neo gatchi joheun
saram”
“Yeoboseyo”
“Chaggi ah”
“Donghae oppa?”
0o0
Kyuhyun POV
Aku menatap diriku di cermin. Lagi-lagi aku melakukannya
dengan namja ini. (Kyaaaa mianhae readers, admin gak maksud apa-apa, admin
hanya ingin biar tambah greget). Entah mengapa aku membenci diriku sendiri. Apa
Seohyun marah padaku?
“Kau mau kemana?”, aku kaget saat tangan kekar Nick hendak
memelukku. Entah kenapa aku tiba-tiba menepisnya.
“Waeyo? Kau kenapa chaggi?”, dia menatapku bingung.
“Tidak apa-apa. Aku hanya lelah chaggi. Aku akan pulang
sekarang.”,aku buru-buru pergi meninggalkan Nick. Entah ada apa dengan diriku
ini. Kususuri jalanan dan aku memberhentikan sebuah taksi. Aku akan ke rumah Seohyun
dan minta maaf. Tunggu, bukankah aku tadi malam memegang bahunya. Aku memegang
bahunya? Oke itu refleks. Tapi kenapa aku tak merasa merinding. Kenapa aku bisa
memegang bahunya? Entahlah.
Taksi berhenti di sebuah rumah agak besar dan bergaya eropa.
Aku masuk ke halamannya dan menemukan dia tengah menyiram tanaman. Apa memang
yeoja itu tak seburuk yang kupikirkan ya. Tapi mengingat kejadian lalu, aku
masih ragu dengan namanya yeoja.
“Seohyun ah.”, kupanggil dia. Dia menoleh padaku kaget.
“Ah, kau Kyu. Waeyo?”, dia tersenyum padaku. Apa dia tidak
marah. Kenapa dia tak marah?
0o0
Seohyun POV
Sepulang dari hotel tadi malam, aku menemui Donghae oppa
yang baru datang dari amerika. Aku sangat senang. Tentu saja. Kami sudah tidak
bertemu selama setahun ini karena dia harus meneruskan kuliahnya di amerika,
sedang aku di sini menunggunya penuh harap. Menghitung hari demi hari. Aku
sangat merindukan dia. Tak kusangka dia kembali tadi malam. Aku ikut ke
apartemennya dan membantunya membersihkan apartemennya. Aku merasa ada yang
berbeda darinya. Tapi mungkin itu hanyalah perasaanku.
Hari ini karena kuliahku libur, aku ingin menghabiskan
waktuku di rumah dan menyusun rencana untuk Kyuhyun. Tadi sudah kupikirkan,
yang Kyuhyun butuhkan adalah bukti bahwa yeoja itu tak seburuk yang dia
pikirkan.
“Seohyun ah.”, aku menoleh saat sebuah suara mengagetkanku. Kyuhyun?
“Ah, kau Kyu. Waeyo?”, tanyaku penasaran. Untuk apa dia
kemari. Kuletakkan penyiram bungaku dan aku mengajaknya masuk ke rumah.
“Mianhae untuk soal tadi malam.”, kata Kyuhyun setelah duduk
di sofa rumahku.
“Gwaenchana. Kalau kau memang ingin kita melakukannya
pelan-pelan, maka akan kuturuti. Aku sudah menyusun rencana untuk menghilangkan
traumamu. Hari ini, aku akan mengajakmu ke sebuah tempat.”, aku tersenyum manis
padanya.
“Eodiga?”, dia menatapku bingung. Hanya kubalas dengan
senyuman. Aku bergegas bersiap.
“Kajja.”, aku menarik tangannya, tapi dia menolakku. “Ah,
mianhae.”
Aku lupa kalau dia ‘alergi’ sentuhan yeoja.
“Anio, mianhae.”, dia ganti minta maaf.
Kami menaiki taksi dalam diam. taksi melaju menuju salah
satu panti jompo di pusat kota Seoul. Saat kami telah sampai, aku mengajaknya
turun.
“Untuk apa kita kesini?”, dia mengeryitkan dahi bingung.
“Ikut saja.”, aku kembali menarik tangannya. Sedikit-sedikit
aku harus membiasakannya. Dia berhenti melangkah.
“Seohyun ah.”, dia memanggilku lirih. Aku menoleh padanya
dan tersenyum
“Kau bisa Kyu.”, kembali aku menarik tangannya untuk masuk
ke dalam arela panti jompo itu. Setelah bertemu dengan beberapan pegawai, aku
melangkah ke taman yang ada di tengah tempat itu. Aku datang ke sini dengan
membawa Kimchi buatanku sendiri. Aku memang hobi memasak.
“Annyeeeooonggggg.”, aku memberi salam dengan lembut.
Penghuni taman itu menoleh padaku.
“Waaa Seohyun ah, kau kemari?”, beberapa dari mereka
menghampiriku. Aku memeluk mereka satu-persatu.
“Lihat apa yang kubawa.”, aku mengangkat kotak Kimchiku.
“Wah, kau bawa makanan untuk kami. Gomawo chaggi.”, seorang
halmoni memelukku dan mencium pipiku.
“Ne halmoni.”, aku tertawa riang. Aku menoleh pada Kyuhyun
yang tengah terpaku melihatku. “Kyu.”
Aku memanggilnya, tapi dia tak menyahut. Dia malah duduk di
salah satu bangku taman. Dengan cepat
aku menariknya berdiri dan membawanya di tengah-tengah penghuni panti.
“Nuguya Seohyun ah?”, tanya seorang halmoni yang tengah
mengunyah Kimchi buatanku.
“Aku tau, namjachingumu?”, perkataan seorang haraboji malah
membuatku ingin tertawa.
“Hahaha, bukan. Dia temanku, namanya Cho Kyuhyun. Ayo
perkenalkan dirimu.”, aku menepuk keras punggungnya. Dia berjengit kaget.
Hahaha, mungkin yang ini dia belum terbiasa.
“Aigoo, kau tampan sekali. Kau pantas dengan Seohyun kami.”,
kata seorang halmoni seraya mencubit pipi Kyuhyun. Hampir saja meledak tawaku
melihat ekspresi wajahnya yang nampak ketakutan. Kutepuk lembut punggungnya,
dan dia kembali berjengit.
“Gwaenchana. Mereka baik. Cobalah tersenyum.”, aku berkata
lirih padanya.
“Annyeong. Jeoneun Cho Kyuhyun imnida. Bangapseumnida.”,
kata Kyuhyun seraya membungkukkan badannya
0o0
Kyuhyun POV
“Aigoo, kau tampan sekali. Kau pantas dengan Seohyun kami.”,
aku menahan napas saat halmoni didepanku ini mencubit pipiku. Aku merasa ingin
muntah, tapi aku harus bisa menahannya. Kurasakan tangan Seohyun menepuk
punggungku pelan. Aish yeoja ini, bkankah dia sudah tau aku masih belum
terbiasa sepenuhnya
“Gwaenchana. Mereka baik. Cobalah tersenyum.”, dia berbisik
padaku. Aku hanya bisa menelan ludah.
“Annyeong. Jeoneun Cho Kyuhyun imnida. Bangapseumnida.”,
kuputuskan untuk memperkenalkan diri. Aku mencoba untuk tersenyum. Mereka
membalas senyumku.
“Kau baik sekali. Ini bukalah mulutmu.”, halmoni tadi
menyodorkan sesendok Kimchi padaku. Aku menoleh pada Seohyun seakan bertanya
aku harus bagaimana. Dia mengganggukkan kepalanya padaku.
“Naega?”, aku menunjuk diriku sendiri. Halmoni tadi
mengangguk. Dengan terpaksa aku membuka mulutku.
Aku mengunyah Kimchi buatan Seohyun. Rasanya benar-benar
enak. Halmoni tadi menepuk pelan pipiku yang hampir membuatku tersedak karna
kaget.
“Aigoo~ kau manis sekali. Andai saja itu putraku.”, aku
tersenyum-dengan mulut masih penuh dengan Kimchi-.
1 jam kemudian kami pergi meninggalkan panti itu. Kami
menyusuri jalanan kota dan berhenti di salah satu kedai es krim. Dia membeli
dua es krim coklat dan mmberikan satu padaku.
“Seringlah makan es krim. Itu akan membuat perasaanmu lebih
rileks dan tenang.”, dia tersenyum padaku. Aku membalasnya dengan senyuman.
“Omo, kau tersenyum? Yaa, kau tersenyum. Lihatlah kau lucu
sekali saat tersenyum, nomu kyeopta. ^^”, dia tertawa girang dan
meninggalakanku.
“Mwo? Lucu? Yaa, dasar yeoja aneh.”, aku menyusulnya yang
kini tengah duduk di sebuah halte.
“Kau benar-benar ingin berubah?”, dia menatapku tajam.
Tangannya masih sibuk menyendokkan es krim ke mulutnya.
“Ne, waeyo?”, aku menatapnya bingung. Es krim ini
benar-benar manis. Aku suka rasanya.
“Anio, aku sudah membuat rencana untukmu. Mulai sekarang,
kurangi intensitas pertemuanmu dengan namja itu.”, dia menyendokkan sendok
terakhir es krim ke mulutnya.
“Mwo?”, aku menatapnya kaget. Itu sungguh berat.
“Wae? Kau ingin berubah kan? Pada akhirnya kamu akan
meninggalkannya.”, katanya santai. Aish, yeoja ini.
“Gureom. Itu saja?”, es krimku juga habis. Aku ingin lagi.
“Pabo, tentu saja tidak. Setiap hari kau harus mulai
berinteraksi dengan yeoja. Teman sekelas ataupun sekampus. Kau harus terbiasa
jika mereka menyentuhmu, atau kadang menepukmu. Hilangkan rasa takutmu
perlahan. Untuk yang ini aku akan membantumu pelan-pelan. Tiap kau ada di
dekatku, persiapkan hatimu agar tak kaget saat aku tiba-tiba menyentuhmu. Lalu,
aku akan mengajakmu mengunjungi tempat seperti pantu asuhan, panti jompo, Taman
kanak-kanak, serta aku akan mengajakmu rumah sakit anak. Kau harus bisa
berinteraksi dengan mereka. Yang terakhir, kau harus belajar mencintai yeoja.
Aku yakin, kau bisa tertarik pada yeoja. Kau pasti bisa. Hwaiting !!”, aku
terpaku mendengar penjelasannya.
“Aku mau es krim lagi.”, kataku pelan.
“Yaakk Cho Kyuhyun, aku serius.”, dia hendak menjitak
keplaku. Tapi aku berhasil kabur lebih dahulu. Kujulurkan lidahku padanya. Dia
nampak kesal. Tapi tiba-tiba dia berhenti dan mengangkat ponselnya. Ah rupanya
ada telepon. Setelah menutup ponselnya, dia menghampiriku.
“Mianhae Kyu, aku ada acara. Aku harus pergi. Lakukan apa
yang aku bilang tadi. Kau harus tau, yeoja itu lembut Kyu, tidak semuanya
buruk.”, dia menyentuh pipiku dan meninggalkanku. Aku terpaku. Kupegang pipiku
yang memanas. Aneh, ini sudah keberapa kalinya aku tak merasa takut saat dia
menyentuhku.
“Baik, sekarang aku akan ke panti asuhan.”, aku menghentikan
sebuah taksi dan berniat menuju slah satu panti asuhan.
0o0
Seohyun POV
Aku berlari menuju café tempat Donghae oppa menunggu. Donghae
oppa, dia adalah namjachinguku. Sudah lebih dari setahun kami berpacaran.
Eommaku belum tau kalau aku punya namjachingu. Donghae oppa memintaku
merahasiakannya dari siapapun karena dia belum siap. Aku percaya padanya.
“Oppa, kau sudah lama?”, kucium kilat bibirnya. Dia hanya
tersenyum. Aku sungguh merindukannya.
“Anio. Aku baru sebentar. Kau cantik sekali hari ini.”, aku
tersipu malu mendengar pujiannya.
“Aish, oppa bisa saja. Kau tak sibuk oppa?”, tanyaku. Dia
menggeleng pelan.
“Anio, aku tak sibuk untukmu chaggi.”, dia menggenggam
tanganku.
‘Blush’
Aku hanya bisa tersipu malu.
0o0
Kyuhyun POV
Sudah lebih dari 7 minggu aku dan Seohyun menjalankan
rencananya. Sejauh ini, rencananya memang berjalan sesuai harapan. Aku sudah
lama tak menghubungi Nick. Aku sudah bisa lepas dari bayang-bayangnya.
Sepulang dari kampus, biasanya kami pergi ke panti asuhan
dengan membawa es krim untuk dibagi ke anak-anak panti. Aku sudah mulai
terbiasa dengan Seohyun yang kadang tiba-tiba menepukku dari belakang, atau
memelukku jika dia kegirangan. Entah kenapa aku tak menolak sentuhannya, bahkan
aku selalu ingin memeluknya.
Aku menerawang langit senja melalui jendela kamar. Matahari
hendak menuju ke tempatnya beristirahat. Pikiranku melayang pada kata-kata Seohyun
saat dia berjanji akan membantuku.
‘Yang terakhir, kau
harus belajar mencintai yeoja. Aku yakin, kau bisa tertarik pada yeoja. Kau
pasti bisa. Hwaiting !!’
Mencintai yeoja? Bagaimanakah rasanya jatuh cinta. Aku
pernah bertanya pada Yesung hyung, sunbaeku di klub bola.
‘Jatuh cinta itu, jika
kau berada di dekat yeoja itu, kau akan merasa nyaman. Kau selalu ingin
membuatnya tertawa. Kau juga selalu ingin mendekapnya agar dia merasa aman.
Jantungmu akan berpacu keras saat dia menatapmu. Setiap saat kau memikirkannya.
Jika kau benar-benar bingung, tutuplah matamu dan kosongkan pikiranmu, hitung
sampai tiga. Orang yang pertama muncul di benakmu, dialah orang yang kau
cintai.’
Aish, sunbae aneh. Tapi apa boleh kucoba.
Di dekat siapa aku merasa nyaman? Tiffany nuna, Yoona,
Hyuna, errr Seohyun? Oke itu terlalu banyak.
Lalu, siapa saja yang sudah kupeluk selama ini? Ehm, Nick. Seohyun
juga. Aku tak mungkin jatuh cinta pada lebih dari satu orang.
Jantung? Di dekat siapa ya? Hyuna? Nick? Seohyun? Aish. Aku
malah bingung.
Siapa yang setiap saat kupikirkan? Tunggu, jika yang ini.
Aahh, tidak mungkin. Dia hanyalah penyembuhku. Mungkin karena faktor dia
perawatku dan selalu di dekatku makanya aku memikirkannya.
‘Jika kau benar-benar
bingung, tutuplah matamu dan kosongkan pikiranmu, hitung sampai tiga. Orang
yang pertama muncul di benakmu, dialah orang yang kau cintai.’
Teringat kembali perkataan Yesung sunbae kemarin. Oke tak
ada salahnya kucoba kan? Kututup mataku dan kukosongkan pikiranku.
“Hana.. dul... set”
‘Deg’
‘Seohyun’
“Arrggh, andwe. Itu tak mungkin.”, aku merebahkan tubuhku di
ranjang. Kututup wajahku dengan bantal. Sejenak kemudian kulempar bantalku dan
aku melangkah menuju komputerku. Kamarku sekarang jauh lebih rapi berkat Seohyun.
Dia melepas semua poster tak jelas di kamarku dan dig anti dengan
lukisan-lukisan yang kami beli bersama. Aku membuka folder photo di komputerku.
Kupandangi foto yeoja yang dengan narsisnya melet di depan kameraku.
“Seohyun ah, kurasa aku sudah menemukan yeoja yang
kucintai.”, aku berbisik lirih sambil tersenyum.
---------
Entah kenapa Seohyun hari ini mengajakku bertemu. Aku tentu
saja senang. Aku akan sampaikan kabar baik padanya, dan aku akan
memberitahukannya tentang yeoja yang akhirnya kupilih.
“Kyuhyun ah.”, Seohyun berlari kearahku. Dia tertawa dan
menoyor kepalaku.
“Yaa, bisakah kau bersikap manis.”, kataku pura-pura kesal
meski aslinya aku sangat senang.
“Mianhae. Aku ingin memberitahukan rahasiaku padamu hari
ini. Tapi kita tunggu seseorang dulu ya.”, dia duduk di sampingku.
“Ne.”, aku penasaran dengan apa yang dia ucapkan. Rahasia?
Tentang apa? Apa jangan-jangan dia adikku yang terbuang dan ternyata kita
sedarah seperti di sinetron itu? #PLAK#
Kami sama-sama terdiam. Ayolah Kyu, sekarang waktunya. Apa
yang kamu tunggu.
“Seohyun ah.”, aku memanggilnya lirih.
“Heemm. Wae?”, dia menyipitkan matanya berusah melihat
sesuatu.
“Aku punya kabar baik untukmu.”, aku menatapnya dalam. Tapi
kenapa dia tak menatapku, malah sibuk melihat ke depan.
“Apa Kyu?”, dia menoleh sebentar padaku dan kembali
menyipitkan matanya ke depan.
“Sebenarnya aku.....”
“Oppa !!! aku di sini. Kemarilah.”, Seohyun berteriak
memanggil seseorang. Aku terpaksa diam karena perkataanku dipotong olehnya.
Seohyun berdiri dan menyambut seorang namja yang tampaknya
usianya diatasku. Seohyun menggandeng lengan namja itu. Aku berdiri bingung.
“Kyu, kenalkan. Dia Lee Dong Hae, namjachinguku. Chaggi, inilah
Kyuhyun yang sering kuceritakan.”
‘Deg’
TBC
Next Preview :
~ “Beraninya kau mengakhiri hubungan kita.”
~ “Dia tunanganku.”
~ “Namja brengsek kau.”
~ “Inilah akibatnya
karena kau berani mencampuri urusan kami.”
~ “Kyu, aku takut.”
~ “Seohyun ah, saranghae.”
0o0
Ehem ehem. Eotteohke readers? Jelek ya? Mianhae. Author
memang cuma penulis abal-abal, jadi mianhae kalo ngebosenin. Masih ada sekitar
2-3 part, author kurang tau. Masih belum ada gambaran hehehe. RCL jangan lupa
ya. Biar saya lebih semangat. XD. KOMEN dan LIKE.
Hey..koment pertama masuk keke
BalasHapustp tak ada namaku.... Malangnya
#halahh...
Akhirnya kyu menjadi namja sejati jg 'bahasanya'. Dia akhirnya jatuh cinta sm 'yeoja' keke dan yeoja itu seohyun. Ku harap kau mendapatkan cintamu kyu....
Fighting!!!
jyahaha... itu siapa ya yang ngomong *clingakclinguk*
BalasHapushahha.... nantikan selanjutnya ya..
gomawoyo...
omooooooo
BalasHapusmakin seruuuuuuuu
jadi yeoja itu SEO???