Title : My Lucky Medicine
Author : Santi Aprilliani
Genre : Friendship, Rommance,
Rate : AG
Cast : Yesung
All member Super Junior
Author
Disclaimer : This story is only mine. dilarang keras mengcopy paste.
Yesung POV
Kurebahkan tubuhku di kasur. Aish, kami hanya punya waktu
tidur 2 jam. Setelah ini kami harus latihan.
Arrrgghhh aku lelah. Jujur aku sangat lelah. Suaraku di kuras habis-habisan akhir-akhir ini. Itu semua terjadi setelah aku mengisi soundtrack yang langsung menjadi hits saat ini, It has to be you. Aku lebih banyak tampil solo untuk menyanyi lagu itu. Dan itu benar-benar membuat tenggorokanku sakit. Tapi aku tak berani sedikitpun mengeluh atau bilang pada mereka bahwa aku sakit. Aku ingin menjadi hyung yang baik. Aku ingin menjadi tempat mereka bersandar. Aku tak ingin terlihat lemah di mata mereka. Tak terasa aku terlelap.
Arrrgghhh aku lelah. Jujur aku sangat lelah. Suaraku di kuras habis-habisan akhir-akhir ini. Itu semua terjadi setelah aku mengisi soundtrack yang langsung menjadi hits saat ini, It has to be you. Aku lebih banyak tampil solo untuk menyanyi lagu itu. Dan itu benar-benar membuat tenggorokanku sakit. Tapi aku tak berani sedikitpun mengeluh atau bilang pada mereka bahwa aku sakit. Aku ingin menjadi hyung yang baik. Aku ingin menjadi tempat mereka bersandar. Aku tak ingin terlihat lemah di mata mereka. Tak terasa aku terlelap.
‘Kriiingg kriiinggg kriiinggg’
Aish berisik sekali. Kuraih weker di meja dan kumatikan.
“Hoahem..”, aku menguap lebar. Jamkkamman, tenggorokanku
kenapa terasa sakit lagi. Kucoba untuk menelan salivaku, sakit. Buru-buru aku
minum air.
“hmmmhh, ehem....”, aku berdeham beberapa kali agar merasa
nyaman.
“Hyung, kau ditunggu untuk latihan.”, kepala Ryeowook
menongol di pintu kamar.
“Ne Ryeowookie ah.”, kataku pelan. Kurasakan sakit di
tenggorokanku mereda. Mungkin tadi hanyalah kesalahan kecil. Bergegas aku
bangun dan berjalan ke kamar mandi.
“Uhuuk uhuukk..”, aku terbatuk kecil saat hendak menyikat
gigi. Aku mengeluarkan dahak putih yang menyiksa. Aish. Selesai sikat gigi aku
berlari ke lemari Ryeowookie dan mengambil sekotak obat yang selalu dia simpan.
Kucari obat batuk. Ah, ketemu. Bergegas aku meminumnya, berharap batuk ini
segera reda. Memang sudah tiga hari ini tenggorokanku sakit. Tapi aku hanya
diam, tak ingin membuat yang lain khawatir. Tapi sepertinya batuk ini sudah tak
bisa kusembunyikan. Apalagi kemarin saat aku hendak makan, aku memuntahkan
makananku karena tak sanggup menelan. Selesai minum obat, aku menuju ruang
latihan.
‘Klek’
Saat kubuka pintu, semua tengah asyik menghapal dance untuk
lagu boom boom.
“Yesung ah, kenapa kau terlambat. Cepat ikut latihan.”,
manajer hyung menegurku. Aku merasa tak enak pada member lainnya.
“Sudahlah hyung. Jangan memarahinya. Akhir-akhir ini kan
jadwal Yesung sangat padat gara-gara lagu solonya jadi jawara dimana-mana.”,
kata-kata Teuki hyung membuatku lega. Setidaknya member lainnya masih
mempedulikan keadaanku.
“Gwhaenca.. ehem.. uhukk.. uhuuk”, aku kembali terbatuk. Teuki
hyung menghampiriku dan menepuk pundakku pelan.
“Kau kenapa hyung?
Kulihat akhir-akhir ini kau sering bolak-balik kamar mandi.”, Ryeowook
menghampiriku khawatir. Member lain yang tadinya sibuk konsentrasi untuk
latihan, semua menghampiriku khawatir.
“Gwaenchana. Aku... ehem.. hanya sedikit batuk.”, akuku.
“Kulihat kemarin di music bank, suaramu agak aneh. Kau
bahkan tak bisa mencapai nada tinggi. Sebaiknya kita ke uisa.”, manajer hyung
ikut menghawatirkanku. Aku berpikir sebentar. Ke uisa? Padahal 2 jam lagi kami
harus berangkat.
“Baiklah, tapi aku akan ke uisa selesai acara pagi ini.”,
akhirnya aku mengeluarkan keputusanku. Manajer hyung dan Teuki hyung mengangguk
padaku.
Kami kemudian berlatih dance. Aku memilih banyak diam karena
aku merasa sakit jika digunakan bicara. Aish eotteohke??? Selesai dance, kami
melatih lagu yang akan dibawakan nanti.
“Cheoeumboda jomdeo,
eojeboda jomdeo, oneureun deo geudaereul saranghade...”
Aku berhenti tiba-tiba. Aneh suaraku mendadak tak keluar.
Ada apa sebenarnya. Member lain melihatku heran. Aku tersenyum.
“Ahh..”, oke sudah ada lagi. Buru-buru kuulangi lagu tadi. “Cheoeumboda jomdeo, eojeboda jomdeo,
oneureun deo geudaereul saranghade dwen iyoo girl”
Syukurlah suaraku kembali.
“Hyung, kau false.”, suara Kyuhyun seketika menghentikan kelegaanku.
Semua member menatapku heran. Tak biasanya aku false saat bernyanyi. Itu jarang
sekali terjadi. Semua menjulukiku suara emas, suara yang perfect.
“Hahaha, jinja? Mianhae, aku tak berkonsentrasi.”, aku
terpaksa tersenyum untuk menenangkan mereka. “Aku ke toilet sebentar, ingin
buang air kecil.”
Aku berlari menghambur ke toilet. Kukancing pintunya.
“Uhuukk uhuukk uhuukk.”, aku terbatuk kecil. Aku sudah
menahannya dari tadi. Tapi aku tak sanggup, maka aku akhirnya berlari ke sini.
Peluhku berjatuhan. Dahak kembali keluar dari tenggorokanku. Rasanya ada yang
menusukkan jarum ke tenggorokanku. Aku harus bertahan sampai acara nanti
selesai. Aku tak mau media tau bahwa aku sekarang sedang lemah.
“Hyung. Gwaenchana? Kita harus berangkat sekarang.”, kudengar
suara Ryeowook menungguku di luar toilet.
“Ne, Ryeowookie ah.”, aku membalas teriakannya.
Semoga aku bisa bernyanyi di acara nanti.
0o0
Author POV
Super Junior mendatangi Mnet! Countdown. Hari ini Super
Junior hadir untuk membawakan 3 buah lagu. Boom boom, Why I like you, dan Bonamana.
ELF hadir untuk mendukung mereka. Sementara itu di ruang make up terlihat Super
Junior yang tengah sibuk dengan kegiatan mereka. Yesung yang biasanya sibuk
dengan lembaran liriknya, kini hanya duduk diam memainkan ponselnya.
“Sepertinya ada yang aneh dengan Yesung.”, gumam Eeteuk. Dia
terus memperhatikan dongsaeng yang merupakan salah satu pilar suara Super
Junior itu.
Akhirnyawaktu perform Super Junior pun tiba. Mereka naik ke
atas panggung dan mulai membentuk formasi dance. Wajah Yesung terlihat pucat.
Dia sering menahan napas dan menggigit bibirnya. Lagu pertama yang mereka
bawakan adalah Why I Like You.
[SUNGMIN]TVreul
kyeomyeon deullineun sesang yegideureun eoggaereul cheojige woowoorhage haedo
[DONGHAE]Oneul achim
geudae ajoo malgeun mogsorineun I do I do I do yeah
[RYEOWOOK]Nal
wanbyeokhage, naega saragage, nareul wootge haneun dan hanaui iyoo yeah
[KYUHYUN]Geudaega
iddaneun geot yeah
[ALL]Geudaega geudaega
nan geudaega "Saranghae saranghae neol saranghae"rago marhal ddae
nareul midge dwae
Geudaega geudaega nan
geudaega gamanhi gamanhi nae nooneul bomyeo wooseul ddae nado wootge dwae
[LEETEUK]Niga joheun
iyoo
[SIWON]Manhgo manheun
saramdeul nareul mollajweodo eoggaereul jjwak pyeoge deo jashinigge haejool
[KANGIN]Naui dan han
saram saranghaneun nae saram
[LEETEUK]My U My U My
U yeah
[YESUNG]Cheoeumboda
jomdeo, eojeboda jomdeo, oneu......
Yesung tertegun. Diturunkannya microphonenya. Dia menuju ke
belakanng member lain. Lagi-lagi suaranya tiba-tiba menghilang. Dia memegang
erat micnya. Tenggorokannya serasa di tusuk ribuan jarum. Dia menahan napas
agar tidak batuk. Semua member melihatnya khawatir. ELF yang menangkap kejadian
itu buru-buru merekamnya. Begitu juga media. Kyuhyun yang tanggap keadaan
hyungnya, langsung mendubbing bagian-bagian Yesung selanjutnya. Sementara itu
keringat dingin terus membanjir di tubuh Yesung. Yesung berusaha untuk
professional. Dia terus mengikuti gerakan dance, meski tenggorokannya sangat
sakit.
‘Bruuk’
Yesung yang tak kuat, tiba-tiba saja jatuh dan menubruk Ryeowook.
Semua kaget, baik Super Junior, Kru, maupun penonton sendiri.
“Alihkan focus kamera. Buat jeda iklan.”, sutradara acara
music bank langsung memberi aba-aba, karena mereka mengadakan live perform.
“Yesung ah, ireona.”, Eeteuk memangku kepala Yesung. Manajer
mereka menaiki panggung dengan tim medis.
“Sebaiknya kita bawa Yesung-ssi ke rumah sakit.”, saran uisa
saat melihat keadaan Yesung. Mereka segera melarikan Yesung ke rumah sakit.
------------
“Apa akhir-akhir ini Yesung-ssi terlihat aneh?”, uisa
menanyai member lainnya saat memasang selang infus di tangan Yesung.
“Ehm, akhir-akhir ini Yesung hyung sering batuk. Dia juga
tak nafsu makan. Dia tak menceritakan apa-apa kepada kami. Dia hanya bilang
bahwa dia sedang batuk.”, kata Ryeowook yang merupakan roommate Yesung.
“Baiklah. Sementara kita tunggu Yesung-ssi sadar. Kami akan
memindahkannya ke ruang perawatan. Kadar garamnya rendah. Suhu badannya juga
tinggi. Dia harus rawat inap.”, kata uisa. Semua mengangguk.
“Kalian ada jadwal nanti malam. Apa kalian akan di sini atau
latihan. Sebaiknya kalian persiapkan untuk nanti malam.”, kata manajer hyung.
“Ani, kami akan di sini menemani Yesung. Kami akan berlatih
di sini.”, sahut Eeteuk cepat. Beberapa media berusaha untuk mencari informasi
tentang apa yang terjadi pada Yesung. Keadaan Yesung yang pingsan di live
perform langsung menjadi trending topic di social network.
0o0
Yesung POV
Silau. Kubuka mataku pelan. Aku sekarang dimana? Kulihat
sekeliling ruanganku. Infus? Ah rupanya di rumah sakit. Kulihat hyung dan
dongsaengku tengah berlatih di ruanganku. Manajer hyung membantu Eunhyuk
menghapal lirik. Aku memanggil mereka, tapi tak ada satu suara yang keluar.
Tiba-tiba saja ketakutan besar menyergapku. Bagaimana kalau aku menjadi bisu?
Andwe. Mereka tak sadar kalau aku sudah bangun. Tenggorokanku masih saja sakit.
Akhirnya aku menjatuhkan ponselku yang ada di meja samping ranjangku.
‘Glotak’
Berhasil. Semua menoleh padaku. Aku memasang senyumku.
“Yesung ah.”, Teuki hyung menghampiriku. Manajer hyung
keluar, mungkin memanggil uisa.
Aku hendak mengucapkan kata ‘Gwaenchana’. Tapi hanya mulutku
yang bergerak. Aku frustasi. Aku merebut pena dan kertas yang dibawa Eunhyuk.
Kutulis sebaris kata untuk mereka.
‘Gwaenchana hyung.
Jangan khawatir.’
Seorang uisa masuk bersama manajer hyung.
“Bagaimana keadaanmu Yesung-ssi?”, uisa itu mulai
memeriksaku. Aku hanya membalasnya dengan senyuman.
“Apa yang kau rasakan akhir-akhir ini? Apa benar kau hanya
batuk biasa?”, tanya uisa tersebut. Aku ragu untuk menjawabnya. Bagaimana aku harus menjawabnya.
“Apa kau kehilangan suaramu saat ini? Apa kemarin kau juga
tiba-tiba kehilangan suara meski hanya sebentar?”, aish, kenapa uisa ini bisa
tau. Aku menganggukkan kepalaku.
“Hmmh, baik. Coba buka mulutmu lebar.”, aku membuka mulutku
dan dia menyenteri (?) dalam mulutku. “Apa kau akhir-akhir ini terserang batuk
hebat? Keluar dahak banyak? Apa kau merasa sakit saat makan, menelan, ataupun
bicara?”
Bagus, uisa ini akan kuberi predikat A+ karena sudah
membeberkan semua yang kusembunyikan. Aku mengangguk lemah. Semua memandangku
terkejut. Mungkin mereka kaget karena aku tak mengeluh apapun pada mereka.
“Baik, untuk memastikan dugaan saya, kita lakukan tes di
laboratorium.”, uisa itu tersenyum dan memanggil asistennya. Mereka membantuku
naik ke atas kursi roda. Saat pintu ruanganku dibuka, tampak puluhan wartawan,
netizen, serta ELF menyambutku. Mereka terus bertanya yang hanya membuatku
semakin pusing. Untunglah ada bodyguard SM yang mengawal kami, hingga kami tak
perlu berdesakan.
“Yesung masih harus menjalani tes. Doakan saja tidak terjadi
apa-apa.”, kata singkat manajer hyung, menghentikan aksi tanya para wartawan.
Kami sampai di depan ruangan bertuliskan ‘Lab’.
“Hwaiting hyung. Kau pasti tak apa-apa.”, Ryeowook mengepalkan
tangannya padaku. Begitu juga yang lain. Aku tersenyum pada mereka.
Aku di dorong masuk menuju ruangan yang penuh alat science
itu. Tak sedikitpun aku mengerti alat itu.
“Baik Yesung-ssi kita mulai.”
0o0
Author POV
Setelah menjalani tes, Yesung kembali ke ruangannya. Selang
2 jam kemudian uisa datang membawa berkas di tangannya.
“Annyeong Yesung-ssi. Bagaimana keadaanmu?”, uisa itu
tersenyum ramah. Yesung hanya membalas senyumnya.
“Sebelum saya menyampaikan hasil tes tadi, saya ingin
bertanya. Apakah akhir-akhir ini jadwal Yesung-ssi sangat padat? Bagaimana
dengan istirahatnya?”, tanya uisa itu seraya membolak-balikkan kertas yang di
pegangnya.
“Memang akhir-akhir ini Yesung mempunyai jadwal manggung
lebih banyak. Ini terkait dengan lagu soundtracknya yang menjadi most request
di banyak show. Untuk istirahat, yah seperti kebanyakan artis lainnya. Yesung
adalah vocal terkuat di Super Junior.”, jelas manajer Super Junior.
“Hmmh, dari hasil tes tadi, semua sesuai dengan dugaan saya.
Yesung-ssi terkena Nodul pita suara.
Nodul pita suara terjadi karena pemakaian nada tinggi serta suara yang
berlebihan tanpa di sertai istirahat yang cukup. Dalam pita suara Yesung-ssi
terdapat bercak-bercak putih yang terus membengkak. Jika dibiarkan terlalu
lama, Nodul pita suara ini bisa
menjadi kanker pita suara.”, jelas uisa tadi. Hening. Semua masih terkejut
dengan penjelasan uisa tadi. “Nodul pita suara ini ditandai dengan adanya batuk
hebat di sertai dahak, susah menelan, susah bicara, dan akhirnya seperti Yesung-ssi,
kehilangan suaranya.”
“Kehilangan suara?”, manajer hyung memastikan apa yang
didengarnya.
“Ne, kehilangan suara. Aku yakin Yesung-ss tidak hanya
sekali kehilangan suaranya. Melihat dari hasil tes tadi yang menunjukkan betapa
parahnya nodulnya. Mungkin Yesung-ssi hanya menganggapnya batuk biasa dan diabaikan.
Karena itulah, pita suaranya semakin memburuk.”, kata uisa tadi.
“Bagaimana cara penyembuhannya?”, tanya manajer kembali.
Jujur, dia sangat khawatir.
“Hanya ada satu jalan. Operasi pengangkatan nodul. Itu bisa
menyembuhkannya. Jika operasi berhasil, maka dia bisa kembali normal, tapi jika
operasi gagal, dia akan kehilangan suaranya. (gak tau bener apa enggak, sengaja
author buat begini untuk menambah konflik)”, uisa seperti berat mengatakan hal
itu. Semua berpandangan cemas. Mereka mencemaskan perasaan Yesung.
“Berapa kemungkinannya?”, tanya Eeteuk cepat.
“Fifty fifty. Tergantung kondisi pasien.”, sahut uisa. “Jadi
silahkan segera putuskan.”
“Lakukan.”, manajer menjawab mantap.
“Jongwoonie.”, semua menoleh ke arah sumber suara. Terlihat
eomma dan appa Yesung di pintu. Tak ketinggalan Jongjin dibelakangnya. Eomma Yesung
memeluk putranya. Dia menangis sedih melihat putranya pingsan tadi. Yesung
hanya diam. Dia terlalu syok dengan apa yang diucapkan uisa tadi.
“Baik, segera urus administrasi dan segala keperluan untuk
operasinya.”, uisa tadi mengangguk dan melangkah keluar ruangan.
“Operasi?”, appa Yesung mengerling bingung. Yesung meraih
kertas dan pena yang ada di meja samping ranjangnya.
“Aku ingin sendiri. Keluarlah.
Eomma, appa, Jongjin, jangan khawatir. Aku baik-baik saja. Keluarlah. Aku ingin
istirahat.”
Semua membaca apa yang di tulis Yesung.
“Jongwoonie. Eomma tak akan keluar. Eomma ingin
menemanimu.”, kata eommanya. Tapi tangan appa Yesung menepuk pelan bahu
istrinya.
“Ayo kita urus administrasinya.”, dia mengajak semuanya
keluar.
0o0
Yesung POV
Aku masih termenung karena ucapan uisa tadi. Kehilangan pita
suara? Aku tak bisa bicara lagi. Bagaimana bisa? Jika operasi gagal? Aku tak
bisa bicara. Aku.... aku tak berguna lagi. Kutangkupkan kedua tanganku ke
mukaku. Aku menangis keras. Bahkan menangis pun aku tak bersuara. Separah ini
kah? Tuhan, kumohon jangan mengujiku seberat ini.
“Aaaaaaaaa.”, aku berteriak keras. Namun yang keluar hanya
dengingan lirih. Aku merasakan leherku serasa terbakar. Aku benar-benar
frustasi.
0o0
Author POV
Yesung terus menangis tanpa suara. Dia berdiri. Dengan kalap
dia melempar semua yang ada di atas meja. Tak dihiraukan tangannya yang terkena
pecahan gelas. Dia berteriak frustasi meski tak ada suara yang keluar. Airmata
terus membanjir keluar dari matanya. dia mencabut paksa infusnya, meninggalkan
jejak darah segar. Tenggorokannya yang sakit tak dihiraukan. Luka di
pergelangan tangan dan telapak tangannya tak dia rasakan. Darah terus menetes,
jatuh ke lantai.
“Tak ada gunanya aku
di sini jika pada akhirnya aku akan tetap kehilangan suaraku.”, batin Yesung.
Yesung membuka knop pintu. Ternyata di luar ada Ryeowook, Jongjin,
Sungmin, Kyuhyun, dan Eunhyuk. Mereka menoleh saat ada suara pintu terbuka.
Mereka kaget melihat Yesung yang berantakan. Yesung melangkah keluar, dia tak
menghiraukan panggilan yang lain. Tangan Jongjin menahannya.
“Hyung, kau mau kemana? Ada apa denganmu. Omo, lihatlah
darah ini.”, Jongjin memegang erat lengan Yesung.
Tapi Yesung menepis tangan Jongjin, hingga Jongjin terpental
*heleh*. Yesung menuding Jongjin sambil membuka mulut meski tak ada suara yang
keluar. Yesung terus melangkah frustasi. Tapi tangan Siwon dan Kyuhyun mencekal
erat tangan Yesung. Yesung terus meronta yang membuat Siwon dan Kyuhyun
kewalahan.
“Omo, Jongwoonie !!”, terlihat eomma dan appa Yesung yang
diikuti manajer, uisa, dan member lainnya. Yesung tak menghiraukan semuanya.
Dia terus menangis tanpa suara. Darahnya terus menetes. Sungmin membantu Siwon
dan Kyuhyun yang memegang Yesung yang terus saja meronta. Eomma, Jongjin, Ryeowook,
Eunhyuk, dan Eeteuk menangis melihat Yesung yang frustasi. Eomma mendekati Yesung
dan memegang lengan Yesung. Yesung terus meronta. Uisa mendekat dengan membawa
suntik. Dia menginjeksikan obat penenang pada nadi Yesung.
“Eomma.”, batin Yesung
di sela sela airmatanya.
Perlahan rontaan Yesung melemah dan dia ambruk di pelukan
eommanya. Eomma Yesung menangis.
“Mianhamnida. Kami memberinya obat penenang. Sekarang kita
pindahkan Yesung ke kamarnya kembali.”, kata uisa. Siwon menggendong Yesung
untuk kembali ke kamar. Saat mereka membuka kamar, mereka terpaku melihat
keadaan ruangan yang berantakan. Darah tercecer di lantai.
“Eunhyuk ah, nampaknya kau ada tugas.”, gumam kangin pelan.
-----------
Malam ini Super Junior ada jadwal. Alhasil yang menemani Yesung
adalah pihak keluarga. Tapi malam ini, orangtua semua member Super Junior ikut
berkumpul. Tampak uisa tengah berbicara dengan orangtua Yesung.
“Annyeong !”, member Super Junior datang setelah menghadiri
suatu acara. Mereka mendatangi orangtua masing-masing untuk melepas rindu.
Setelah mereka menemui orangtua masing-masing, mereka masuk ke ruangan Yesung.
Tampak Yesung tengah berbaring sambil menatap ke jendela ruangannya.
“Hyung.”, teriak Ryeowook saat dia membuka pintu ruangan
itu. Yesung sama sekali tak menoleh. Dia diam.
“Yesung ah, bagaimana keadaanmu?”, perkataan Eeteuk tak di
indahkan oleh Yesung. “Yesung ah aku punya sesuatu untukmu.”
Eeteuk mendekati dvd yang ada di ruangan itu. Dia memasukkan
sebuah disk ke dalamnya.
“Kau harus dengar ini.”, jelas Eeteuk.
“Annyeong oppa !!
Naneun Santi Aprilliani imnida. Yesung oppa, gwaenchanikka? I’m ELFINA. This
morning I heard about your incident at your perform. I’m really sad when I
heard that you are sick. When I know that you have a Nodul at your vocal cords
I really surprised. Aish, I think we are a soulmate. Kekeke. You know oppa, I
have too. That’s happen 2 years ago.”
Yesung menoleh ke layar saat mendengar apa yang dikatakan
ELF tadi. Dia melihat sesosok yeoja berumur sekita 15 an dengan memakai tutup
kepala (kerudung) merah.
“In that time, I
really wanna die. All thing become weakers. I almost give up. But you know
oppa, I can keep going because of you. You’re my hero. And finally, I agree to
do surgery. I cry a lot after surgery. But I really happy when my voice back. I
hope you will experience what happen to me. I’m sure your voice will back. I’m
sure you will surfaced this condition. Keep hwaiting oppa !!!
Ah, I sent a medicine
to you. I think that will arrive at 2 or 3 days. That medicine name is “Minyak
Papua”. It’s really good to your vocal cords. I have another one. Drink that
medicine regularly. Hope you will be healthy soon. Saranghae oppa. Don’t forget my name Santi.
Hahaha.
Ah almost forget, to
my another beloved Super Junior member, please take care my prince. Saranghae
^^”
Video itu berakhir dengan sebuah foto editan ELF itu dengan Yesung.
Semua tersenyum melihat tingkah ELF tadi.
“Bahasa inggrisnya berantakan sekali.”, tanggap Siwon yang
disambut anggukan member lain. Yesung meraih kertas di sampingnya.
“Darimana kalian dapat
ini?”
Semua tersenyum membaca apa yang ditulis Yesung.
“Dia mengupload video itu di twitter, dan memention kami
semua, bahkan zoumi, henry, manajer, dan Jongjin (emank Jongjin punya? Abaikan)
ikut di mention pula. Dia manis sekali ya.”, kata Eeteuk *author melayang*.
“Hyung, aku ingin
melakukan operasi itu.”
Semua tersenyum melihat kemajuan Yesung.
---------
1 bulan berlalu sejak operasi pengangkatan nodul di pit
suara Yesung. Operasi itu berhasil. Meski begitu, Yesung harus tetap
beristirahat penuh selama satu bulan untuk memulihkan keadaannya. Benar kata
ELF itu. Setelah 3 hari, paket obat itu datang. Setelah meminta ijin dari
dokter, ternyata obat itu bagus untuk Yesung. Akhirnya semua member sepakat
untuk memesan langsung obat tersebut. Dan alhasil semua kini mempunyai cadangan
di tas mereka masing-masing.
Hari ini, Yesung akan melakukan comeback stage di suatu
show. Semua member datang melihatnya. Orangtua mereka juga ikut menemani mereka
di backstage.
(Tolong play video : [HD]110618 Yesung SJ (Winner) - The More
I Love You@Immortal SonG2)
Lagu selesai. Semua meneteskan mata melihat penampilan Yesung.
0o0
Santi POV
Hari ini aku menemani Pebri, salah satu sahabat baikku ke
perpustakaan daerah. Untuk membaca? Tidak, hahaha. Kami akan berhospot ria.
Begitu berkoneksi dengan internet, aku buru-buru membuka blogku dan kembali aku
mengupdate blogku dengan berbagai fanfiction. Pebri yang melihatku hanya
geleng-geleng kepala. Tiba-tiba saja aku ingin membuka twitter untuk mengecek
tweet Super Junior. Yah aku memang tergila-gila dengan mereka. Hahaha. Kubuka
twitterku. Ada mention untukku?
Omo apa-apaan ini? Benarkah yang kulihat ini?
“Pebbbbb..... Ini lihat peb. Huaaaa, pepo....”, aku
berteriak yang berhasil membuahkan jitakan di kepalaku.
“Jangan berteriak.”, kata Pebri.
“Baca ini.”, kusodorkan laptopku.
@Special1004 Annyeong
@Aprillia, You save my dongsaeng ^^. Gomawo.
@Heedictator Yaa, It
will be get weaker if you don’t tell us. Gomawo @Aprillia.
@Ryeong9 gomawo
@Aprillia, Thanks for your support. My hyung get better now.
@GaemGyu hyung tell me
to say thanks for you. Aish, oke Gomawo ^^ @Aprillia
@AllRiseSilver yaa,
sent me that medicine too. Lol, are better right now? @Aprillia
@imSMI @Aprillia,
thanks for care about us. ^^
@Donghae861015 Thank you ^^
@Aprillia. Can we see you?
@ShinsFriends I will give
you my love cause you save our lead vocal @Aprillia
@han_geng Thanks for
your love @Aprillia
@ikmubmik Lucky you sent
that to us @Aprillia
@Siwon407 Thank you
@Aprillia. We love you like we love another ELF
@kangin Thanks save my
brother @Aprillia. You want some present? Ask to Yesung hyung, kekekeke
@shfly3424 Hy @Aprillia.
I don’t know who are you. But you save my life. I really thanks to you. Please
open you e-mail.
Aku dan Pebri melongo membaca twitter itu. Tweet itu
mendapat banyak respon terutama dari ELFINA. Aku membuka account facebookku
yang sudah lebih dari 2 minggu tak kubuka. Omo, permintaan temanku full, dan
kalian tau lebih dari 300 wall post baru muncul di wallku. Aku buru-buru
memprivate facebookku, sungguh ini sangat mengerikan. Aku membuka emailku. Ada
1 email baru yang masuk.
From : Kim_Jong_Woon
Subject : Hy
Annyeong ^^. Apakah
nama kamu April? Maaf, aku Yesung ah bukan Jong Woon. Aku meminta translator
menerjemahkan ini ke bahasa Indonesia. Maaf aku baru menghubungimu. Aku sungguh
berterimakasih padamu. Kami punya kejutan untukmu. Semoga kau suka.
Jeongmal gomawo untuk
yang dulu. Jika tak ada kamu, kami tak bisa apa-apa. ^^
Aku terpaku. Pebri juga.
“Kyaaaaaaaaaa........”
--------
Aku tengah mencuci piring di dapur ketika bundaku
memanggilku.
“Santi Santi... Nduk, ada
tamu. Temen kamu katanya. Uakeh nduk. Putih-putih
Nduk. Ganteng Nduk.”, ibuku berkata dengan terengah-engah. Aku mencuci tanganku.
Temanku? Aku masuk ke kamar dan memakai kerudungku yang berwarna shappire blue.
Siapa sih? Aku mendengar samar-samar orang bercengkerama di halaman rumah. Aku
terheran-heran. Aku melangkah heran.
“Siapa sih bun? Bukan aku yang dicari mungkin.”, kataku.
‘Deg’
‘Deg’
‘Deg’
Yang pertama kulihat adalah manusia raksasa, ah ani,
maksudku manusia yang sangat tinggi. Mereka ada berapa? Banyak. Yang lebih
membuatku kaget adalah muka mereka. Andwe. Ini pasti gila.
“Bun, bawa aku ke dokter sekarang. Aku benar-benar sudah
gila.”, perkataanku yang setengah berteriak mengagetkan orang yang ada di situ.
Semua terpaku melihatku yang ketakutan.
“Annyeong Santi ah.”, ini nyata? Aku menghampiri orang yang
mirip Kyuhyun dan kucubit pipinya. Aku agak jinjit karena dia sangat tinggi.
“Appo. Kau kenapa?”, dia meringis. Aku melongo. Ini bukan
mimpi.
“Kalian?”, aku menuding pada mereka.
“Wae? Sulit sekali mencari rumahmu.”, orang yang mirip Eeteuk
oppa menjawabku.
“Hahahaha. Ini sungguh lucu.”, aku memegangi perutku.
“Kalian sungguh lucu. Aku tak akan
terjebak. Kalian pikir aku akan percaya kalian Super Junior? Hahaha, ini di
Trenggalek. Dan sejak kapan Super Junior bisa bahasa Indonesia?”
“Kau kenapa? Butuh 2 bulan untuk mengatasi dasar-dasar
bahasa Indonesia. Kenapa kau tak menyapaku? Bukankah kau menyukaiku?”, aku
melongo melihat orang di depanku.
Aku bengong.
“Jadi kalian?”, aku memegang erat tangan bundaku.
“Urineun Syupeo Juni-OR ~.”, aku hampir saja pingsan mendengarnya.
“Aigoo~ kau lebih kecil dari yang kukira. Umurmu berapa?
Sepertinya kau baru 15 tahun. Sayang sekali eomma, ku kira dia terlalu kecil
untuk menjadi istriku.”, terlihat raut kecewa dari wajah Yesung oppa?
-->
“Mwo??? 15 tahun??? AKU SUDAH 19 TAHUN TAU.”, aku menjitak
kepala Yesung oppa. Tapi karena Yesung oppa terlalu tinggi, aku jadi susah
menjitaknya.
“MWO??? 19 tahun?”, mereka berkata berbarengan.
“Aku tau aku imut. Tak usah seperti itu.”, aku terkikik
kecil. Sekarang rumahku sudah seperti tempat demo saking ramainya. Dan kalian
tau? Aku di situ tanpa berdandan sedikit pun. Aku masih lecek karena belum
mandi.
“Aigoo~bahkan tinggimu tak sampai 1 meter.”, celetuk Kyuhyun
oppa. Aku hanya tertunduk malu. Kuakui aku memang pendek, 147 cm dengan berat
38. Mungil bukan?
“Kenapa kalian jadi ngobrol di sini? Ayo Nduk, ajak temannya masuk.”, ibuku menarik tanganku.
“Maafkan saya. Tapi
saya ingin berbicara serius dengan anda. Sebenarnya kedatangan kami ke sini
untuk melamar putri anda untuk putra kami, Kim Jong Woon.”, kata seorang
ahjumma yang kusadari adalah EOMMA YESUNG.
“MWO????”
END
Thor, sumpah, keren >.<
BalasHapusakhirnya lucu xD
Oppadeul, author, fighting!
Woah...Daebak, bagus banget ff-nya ^^
BalasHapusKeren banget author >.<
Keep writing!
Woah...Daebak, bagus banget ff-nya ^^
BalasHapusKeren banget author >.<
Keep writing!