5.21.2012

[FF] Help Me To Be A Normal/Part 3


 


Title        : Help Me To Be A Normal (Part 3)
Author    : Santi Aprilliani
Length    : 3 of ~
Genre     : Rommance
Rating     : PG 17
Cast       : Cho Kyuhyun

                Seohyun SNSD  
                Nick (oc)
                Lee Dong Hae
                Beberapa artis akan lewat sebagai cameo
Disclaimer : Semua cast adalah milik Tuhan. Saya hanya meminjam nama dan bayangan mereka yang melayang-layang di otak saya. Tapi kalau cerita, murni milik saya. Jadi DON’T BE A COPYCAT, DON’T BASH. If you aren’t like it, then just ignore my story. (weleh keminggris,wkwkwk)
Annyeong....
Apakah ada yang rindu FF ini? Tak ada ya? Sambil nungguin FF saya yang lain terbit untuk part selanjutnya, ini saya bawakan SUGEN yang part 3 nya. RCL tetap dan masih dibutuhkan seperti biasa.


HAPPY READING XD XD XD




Seohyun POV

Hari ini aku memutuskan untuk memberitahu Kyuhyun tentang hubunganku dengan Donghae oppa. Tapi rupanya dia juga ingin membicarakan tentang suatu hal padaku. Kebetulan.


“Kyuhyun ah.”, panggilku saat kulihat dia sudah menungguku di tempat yang kita janjikan. Aku tertawa dan kutoyor kepalanya.

“Yaa, bisakah kau bersikap manis.”, dia mengusap kepalanya dengan kesal.

“Mianhae. Aku ingin memberitahukan rahasiaku padamu hari ini. Tapi kita tunggu seseorang dulu ya.”, aku duduk di sampingnya.

 “Ne.”, katanya singkat. Sebenarnya dimana Donghae oppa. Bukankah dia bilang akan menjemputku di sini. Huh dasar. Kenapa dia akhir-akhir ini selalu saja sulit untuk ku ajak bertemu. Aku hanya ingin merayakan anniversary ku yang pertama. Minggu depan tepatnya tanggal 24 Agustus (Hayo tanggal lahir siapa?), aku ingin merayakan 1 tahun jadian kami. Mungkin dia memang benar-benar sibuk dengan kuliahnya. Aku dan Kyuhyun sama-sama diam. mataku sibuk memilah orang yang lewat di depanku.

“Seohyun ah.”, suara Kyuhyun menyadarkanku dari pencarianku.

“Heemm. Wae?”, kujawab perkataannya tanpa memalingkan mataku dari pandangan di depanku. Sepertinya itu Donghae oppa.

“Aku punya kabar baik untukmu.”, kata-katanya membuatku berhenti dari aktivitasku.

“Apa Kyu?”, aku menoleh sebentar padanya, namun kemudian aku kembali memperhatikan orang yang semakin mendekati kami.

“Sebenarnya aku.....”

“Oppa !!! aku di sini. Kemarilah.”, aku berteriak pada Donghae oppa yang memang sepertinya tengah menuju ke arahku. “Kyu, kenalkan. Dia Lee Dong Hae, namjachinguku. Chaggi, inilah Kyuhyun yang sering kuceritakan.”

Aku menggandeng lengan Donghae oppa. Donghae oppa menatapku kaget.

“Ah, annyeong Kyuhyun-ssi. Kau teman Seohyun?”, Donghae oppa mengulurkan tangannya.

“Ah ne Donghae-ssi. Nan Kyuhyun imnida.”, kata Kyuhyun kaku. Ish, dia itu kenapa jadi canggung dengan namja.

“Kyu, bukankah kau tadi punya kabar baik untukku. Apaitu?”, tanyaku penasaran. Gara-gara Donghae oppa, aku jadi lupa tujuanku bertemu dengan Kyuhyun.

“Anio. Itu tak penting. Aku akan ke kampus dulu, ada materi kuliah.”,  Kyuhyun berlari meninggalkanku tanpa aku sempat mengiyakannya.

“Yaaa, Kyu......”, aku beusaha memanggilnya, tapi dia tak dengar.  Donghae oppa melepas pegangan tanganku dan dia berjalan mendahuluiku. Aigoo~ dia kenapa jadi dingin.

“Oppa.”, aku menarik-narik bajunya. Dia tak kunjung menjawab.

“Oppa.”, aku menggamit lengannya. Namun sekali lagi dia mengibaskan peganganku. Dia masuk ke mobilnya dan aku juga ikut masuk.

‘Klek’

Aku kaget saat Donghae oppa mengunci pintu mobil.

“Yaa, oppa kau mau apa?”, aku mendelik kaget padanya.

“Apa yang kau lakukan tadi hah? Kenapa kau seenaknya saja mengumumkan hubungan kita. Bukankah sudah berulang kali aku bilang. Kita rahasiakan dulu hubungan kita sampai aku siap mengenalkanmu ke publik. Kau bahkan tidak mengatakan sepatah kata pun padaku.”, mata Donghae oppa terlihat merah. Aku hanya menundukkan kepalaku. Apa aku salah mengenalkan seseorang yang kucintai pada orang lain. Bukankah hubungan ini hal yang wajar. Kurasakan airmataku mulai menetes.

“Jangan menangis. Aku benci melihatmu menangis. Kau seperti orang lemah.”, dia berkata dingin padaku. Buru-buru aku menghapus airmataku. Donghae oppa langsung mengantarku pulang. Rencana kami untuk berkencan lenyap sudah karena kejadian tadi. Padahal aku sudah menunggu lama untuk dapat berdua dengannya. Dia kan sibuk akhir-akhir ini.

“Mianhe oppa.”, aku berbisik lirih. Semua memang salahku. Salah sendiri aku tak bilang dulu pada Donghae oppa. Bodoh sekali aku. Aku telah sampai di depan rumah. Donghae oppa hanya diam saja saat aku turun dari mobil. Dia benar-benar marah. Aku hanya bisa tertunduk lesu.

---------------

Aku berlari mencari Kyuhyun di lapangan kampus. Tapi aku tak kunjung menemukannya. Ah mungkin di balkon. Aku berlari menuju balkon. Benar kan, dia sedang duduk dengan ditemani sekaleng cola.

“Kyu......”, aku berlari menghampirinya. Aku memeluk tubuhnya. Entah kenapa aku suka sekali mencium wanginya.
“Yak, lepaskan.”, dia berusaha mendorongku. Tapi aku malah mengeratkan pelukanku.

“Shireo. Kau harus terbiasa dengan ini.”, dia hanya diam. Aku melepas pelukanku dan duduk di sampingnya. Mata Kyuhyun menerawang ke depan.

“Kau kenapa kyu? Ada masalah?”, kataku hati-hati.

“Aku sudah putus dengan Nick.”

0o0

Kyuhyun POV

Aku termenung mengingat kejadian tadi. Kuteguk cola yang ku pegang. Apa aku salah dengan keputusanku? Aku rasa tidak. Aku harus berani mengambil keputusan ini agar aku tak terjebak di masa kelamku.

FLASHBACK

“Nick, aku menunggu di restoran biasa.”, ku tutup ponselku. Kuketuk-ketuk meja sambil menunggu kedatangannya.

“Hay chaggi.”, kurasakan pipiku di cium olehnya. Entah kenapa, rasa itu jadi berbalik. Dulu aku akan merasa sangat senang jika dia menyentuhku. Tapi sekarang, aku elah merasa jijik. Seohyun memang hebat berhasil mengubahku seperti ini. Aku masih diam tak menanggapinya.

“Kau kenapa? Apa ada yang membuatmu tak nyaman?”, dia mengaduk minuman yang baru saja dia pesan.

“Nick, lebih baik kita akhiri saja hubungan ini. Aku yakin kau pun tau bahwa yang kita lakukan adalah hal yang tak wajar. Aku ingin kita mulai menjalankan kehidupan kita dengan kodrat sebagai seorang namja. Aku tak bisa lebih lama lagi seperti ini.”, aku menundukkan kepalaku. Sifat Nick yang keras selama ini telah membuatku takut. Meski begitu, dia selalu bilang mencintaiku. Aku sendiri tak tau apa aku mencintainya atau hanya sebuah pelampiasan amarah pada masa lalu.

“What? Kau ini. Tidak lucu kyu ah, aku tau kau hanya bercanda.”, dia tersenyum padaku.

“Aku tak bercanda. Maafkan aku. Aku sungguh tak bisa. Lepaskan aku.”, aku langsung berdiri dan meninggalkannya.

‘Praaanngg’

Kudengar ada sura gelas pecah di belakangku. Aku tau, dia pasti sangat marah padaku. Aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku tak akan lagi menemuinya.

FLASHBACK END

“Kyu...”, aku menoleh saat suara cempreng orang yang kurindukan memanggilku.

‘Bruk’

Dia memelukku. Omo, jangan lakukan ini. Apa dia tak tau jantungku hampir copot. Pikiranku selalu kacau jika bersama yeoja ini.

“Yak, lepaskan.”, aku berusaha mendorong tubuh Seohyun. Aish, kalau saja aku tak ingat bahwa dia sudah mempunyai namjachingu, pasti aku sudah membalas pelukannya.
“Shireo. Kau harus terbiasa dengan ini.”, dia semakin mengeratkan pelukannya. Aku akhirnya memilih diam saja. Dia melepas pelukannya dan duduk di sampingku.
“Kau kenapa kyu? Ada masalah?”, dia menatapku.
“Aku sudah putus dengan Nick.”, aku berkata lirih padanya. Dia meraih tubuhku dan menghadapkanku padanya.

“Mwo?? Kau benar-benar sudah putus kyunnie? Wuaaa, itu berita besar. Akhirnya rencanaku berhasil juga. Apakah kau sudah merasa lebih baik saat dekat dengan yeoja?”, dia menatapku antusias. Aku geli melihatnya.

“Yaa, Kyunnie? Aku bukan anak kecil tau.”, aku menoyor kepalanya.

“Kyaaaaa.... Chukae Kyunnie.”, dia kembali memelukku erat. Aish, aku benar-benar bisa kehilangan jantungku. Entah kenapa tanganku ikut memeluknya. Dia refleks melepas pelukannya. Sepertinya dia kaget.

“Kau memelukku?”, dia menatapku curiga. Aku sendiri bingung dengan sikapku sendiri.

“Wuaaa Kyunnie, aku benar-benar senang. Kajja kita harus merayakannya.”, dia menarik tanganku kuat. Aigoo~ anak ini kenapa.

0o0

Author POV

Seorang namja tengah meremas sebuah foto di belakang kemudi sopir.

“Brengs*k. Beraninya kau mengkhiri hubungan kita. Rupanya yeoja sialan itu yang sudah mempengaruhimu.”, namja bernama Nick itu terus menatap 2 orang yang tengah melangkah keluar dari area kampus.

“Awas kau yeoja sialan, kau sudah berani bermain-main dengan Nick. Tak akan pernah kulepaskan kau.”, Nick mengeluarkan seringaiannya. Dia mengambil ponselnya. Dicariny nomor yang sering dia hubungi, lalu dia mendialnya.

‘Tuuttt tuuttt’

“Chaggi, kau akan menyesal karena telah bermain-main denganku.”

Ditutupnya ponselnya. Dia tertawa keras bagai orang gila.

“Cho Kyuhyun. Tunggulah jam mainku. Hahahahaha.”

0o0

Seohyun POV

Aku memandang diriku di cermin. Gaun merah dan sepatu berwarna senada, menghiasi tubuhku. Kau tau, aku akan pergi dinner malam ini. Aku sangat lega saat Donghae oppa menghubungiku kembali. Ku kira dia akan sangat marah dengan kejadian waktu lalu. 19.35 KST. Oke aku harus berangkat.

“Eomma....”, aku mencari-cari eomma untuk pamit. Tapi tak jua aku menemukannya.

“Berisik. Eomma sedang lembur. Aigoo~ kau benar-benar anak mami (?). Memalukan.”, Hyun Wook berkata pedas padaku. Omo, sebenarnya dongsaengku ini dapat keturunan sifat seperti ini dari siapa. Kenapa dia sok dewasa sekali. Ish.

Aku bergegas berangkat menuju restoran tempat kami akan merayakan anniversary kami. Aku mengetik sebuah pesan pada Kyuhyun. Hah semoga saja Kyuhyun bisa menemukan yeoja yang baik dan akan menyayangi dan menerima Kyuhyun apa adanya. Kyuhyun, dia akhir-akhir ini bertingkah aneh. Kadang dia dingin padaku, kadang dia menghindariku, tapi terkadang dia juga sangat manis. Aku masih bingung dengan tingkahnya. Sekarang dia sudah bisa memelukku. Katanya dia banyak belajar dariku. Entah kenapa aku kadang kecewa karena hubungan kami hanya sebatas ini. Aish, kenapa aku jadi memikirkan Kyuhyun, padahal aku akan menemui namjachinguku. Lagipula, dia kan bersikap seperti itu karena dia ingin sembuh. Taksi berhenti di sepan sebuah restoran mahal. Aku turun dan bergegas masuk. Restoran ini kosong saat aku melangkah masuk. Apa restoran ini sudah tutup?

‘Pyaarr’ (anggap aja lampu menyala)

Aku kaget dengan suasana restoran. Romantis. Banyak bunga mawar bertebaran. Pemusik menyambut kedatanganku. Aigoo~ aku suka sekali. Apa Donghae oppa yang mendekorasi restoran ini.

“Annyeong chaggi.”, kurasakan seseorang memelukku dari belakang. Tanpa menoleh aku tau siapa dia. “Kau suka?”

“Suka oppa.”, aku berbalik dan membalas pelukannya. Kami saling tersenyum. Dia mengajakku duduk di meja di tengah ruangan. Kami saling membicarakan tentang apa yang telah kita lewati setahun ini. Aku benar-benar terkesan.

“Mau berdansa?”, dia mengulurkan tangannya yang langsung saja aku sambut. Kami berdansa pelan. Tanganku kulingkarkan di lehernya. Tangannya di pinggangku. Kami saling tersenyum. Aku merasa dia semakin mengeratkan tangannya di pinggangku yang membuatku semakin dekat dengannya.

‘Chu~’

Aku merasa bibirnya membasahi bibirku. Dia menciumku dalam.  Aku memejamkan mataku berusaha mengartikan setiap lumatannya.

‘Srat’

‘PLAK’

Sontak kupegang pipiku. Tanganku tadi ditarik seseorang dan aku langsung ditamparnya. Aku menatap seorang yeoja di depanku. Dia tampak sangat marah. Aku bingung. Kulihat Donghae oppa sama bingungnya denganku.

“Yaa, kenapa kau menamparku.”, aku mengelus pipiku. Berani sekali dia. Dia pikir dia siapa? Eommaku saja tak pernah menamparku. Dia tiba-tiba datang dan main tampar seenaknya.

“Kau tanya kenapa? Apa kau tak malu berhubungan dengan Donghae hah. Berani sekali kau berciuman dengan Donghae oppa di depanku.”, dia menatapku tajam. Aku bergidik bingung. Memang apa salahnya. Kulihat Donghae oppa menunduk.

“Mianhe, tapi aku benar-benar tak mengerti apa maksudmu. Tentu saja aku berhak melakukan apapun dengan Donghae oppa, toh dia namjachinguku.”, aku melotot padanya. Sungguh yeoja ini membuatku kesal.

“Mwo?? Yaa, Lee Donghae. Apa benar yang dikatakan yeoja ini. Jawab aku. Kau tak ingat dengan semua kesepakatan keluarga kita huh?”, dia mengguncang tubuh Donghae oppa yang masih terdiam. aku menarik lengan yeoja itu.

“Kau tak berhak memaksa Donghae oppa.”, aku mencengkeram erat lengannya.

“Kau yang tak berhak melarangku. Dia tunanganku.”, dia tersenyum sinis padaku.

‘Deg’

Tanganku sontak terjatuh lunglai.

“Hahahaha. Pasti ini bercanda. Donghae oppa, kau berhasil acting dengan baik. Kuakui itu. Hahaha.”, aku tergelak melihat mereka. Aku hampir saja percaya pada mereka. Pasti mereka ingin membuatku menangis lalu mereka akan bilang ‘Surprise’. Lagu lama. Tangan yeoja itu menarik jari Donghae oppa.

“Pergilah gadis bodoh. Kami sudah bertunangan sejak 5 bulan yang lalu. Pantas saja aku merasa ada yang aneh dengan tunanganku. Ternyata dia selama ini berselingkuh denganmu. Pergilah.”, dia mendorongku yang terpaku. Aku tetap tak percaya. Ini pasti hanya lelucon.

“Oppa, katakan padaku. Ini semua hanya acting kan?”, aku menggoyang tubuh Donghae oppa.

“Mianhae.”, setetes air mata jatuh dari pelupuk mata Donghae oppa. “Mianhae.”

Aku terpaku melihatnya. Aku terhuyung hampir jatuh. Ini semua tidak mungkin terjadi. Aku... aku....

Aku terus berlari dengan airmata yang berurai. Ini semua terlau menyakitkan. Aku tau sikap Donghae oppa akhir-akhir ini berubah. Tapi aku tak pernahmenyangka akan terjadi hal seperti ini. Aku berhenti di taman dan menangis di sana. Kyuhyun. Satu nama itu yang terlintas dalam benakku. Kuambil ponselku dan buru-buru kudial nomornya.

“Yeoboseyo”

Aku menangis sesegukan mendengar suaranya. Ingin sekali rasanya aku berteriak di depannya, meluapkan semua kesedihanku.

“Yaa, gwaenchana? Ada apa? Kau dimana? Jawab aku.”

Aku menyebutkan tempatku. Dia menutup telponnya. Aku benar-benar hancur sekarang. Tuhan apa yang harus kulakukan.

0o0


Kyuhyun POV
Aku teringat ucapan Nick 2 hari yang lalu. Dia seperti mengancamku. Tapi aku tak akan pernah menemuinya lagi. Semua itu hanya masa lalu. Aku tak ingin terjerat bayang-bayang itu lagi.

“Sorry sorry sorry sorry...”

Kupandang ponselku yang berbunyi. Seohyun? Bukankah dia sedang dinner dengan namjachingunya. Untuk apa dia menelponku?

“Yeoboseyo”

Tak ada sahutan, yang ada hanyalah tangis sesegukan dari Seohyun. Omo, ada apa ini.

“Yaa, gwaenchana? Ada apa? Kau dimana? Jawab aku.”

Dia menyebutkan lokasi suatu tempat. Bergegas aku melaju menuju tempat tersebut. Aku berlari mencarinya, sampai akhirnya kutemukan dia tengah menangis dibawah pohon palm. Ada apa sebenarnya?

“Seohyun ah?”, aku menepuk pelan pundaknya. Dia menoleh dan langsung memelukku. Dia menangis di dadaku. Aku membelai rambutnya lembut berusaha menenangkannya.

“Gwaenchana. Ceritakan jika kau sudah merasa tenang.”, aku mendekap erat tubuhnya. Berusaha menyalurkan kedamaianpadanya.

---------------

“Gomawo Kyu, kau sudah mengantar putriku pulang.”, aku membungkuk pada eomma Seohyun. Setelah puas menangis, aku mengantar Seohyun pulang.

“Gwaenchaseumnida. Saya pamit dulu ahjumma.”, aku membungkuk dan berbalik setelah dia tersenyum padaku.

‘Braak’

Kupukul kemudi mobilku dengan keras.

“Namja brengsek kau Lee Donghae. Beraninya kau mempermainkan perasaan Seohyun. Kalau tau bakal seperti ini, sudah dari dulu aku merebut dia darimu. Tak akan pernah kubiarkan kau ada di dekatnya.”, gigiku gemeletuk seiring dengan kemarahan yang meluap dalam hatiku. Kau sudah melepasnya, tak akan kubiarkan dia jatuh padamu lagi Lee Donghae.

0o0

Seohyun POV

Aku membuka mataku perlahan. Terasa berat.

“Seohyun ah. Ireona.”, aku menangkap siluet bayangan seseorang duduk di pinggir ranjangku. Dia tersenyum padaku. Senyum itu, senyum yang ingin kulihat sekarang.

“Seohyun ah.”, dia kembali tersenyum. Ah, senangnya melihatnya tersenyum seperti itu. Aku menarik selimutku. Selimut? Omo. Aku tersentak bangun. Aku masih di kamar.

“Yaak, apa yang kau lakukan di kamarku?”, aku melirik tubuhku di balik selimut. Lengkap. Syukurlah.

“Kenapa kau ini? Dasar lelet. Ahjumma menyuruhku untuk membangunkanmu. Aigoo~ bahkan hyun wook saja sudah bangun sedari tadi. Bagaimana bisa kakaknya malah ngorok jam segini.”, dia melet padaku. Kulempar bantal dan guling padanya. Kenapa dia pagi-pagi sudah cari masalah. Huh.

4 komentar:

  1. Sebenernya eonni tuh gk suka sm ff berbau gay yg menceritakan kyumin shipper saeng, tp berhubung ff kamu itu berbeda jd eonni tertarik untk membaca, ff nya seru.... Suka bgt, dan sbgai sparkyu aku gk marah hehe, toh nantinya kyu kan akan menjadi namja sejati keke
    gumawo buat ffnya
    kelanjutannya sgt2 kutunggu...

    BalasHapus
  2. Hahahaha.. sama eoni. aku juga gak suka FF YAOI. wkwkwk. awalnya aku agak gimana gitu buat ni FF, tapi ya sudahlah ku buat juga. hihihi.
    Oke, tunggu aja eon ^^
    Gomawo uda baca,, XD

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. aihhh HAE jahat -_________-

    itu apa yg direncanain nick??
    nyulik SEO lgi jngan2??

    BalasHapus