5.18.2012

[FF] Help Me To Be A Normal/Part 1




Title       : Help Me To Be A Normal (Part 1)
Author   : Santi Aprilliani
Length   : 1 of ~
Genre    : Rommance
Rating    : PG 17
Cast       : Cho Kyuhyun
                Seohyun SNSD
                Nick (oc)
                Lee Dong Hae
                Beberapa artis akan lewat sebagai cameo
Disclaimer : Semua cast adalah milik Tuhan. Saya hanya meminjam nama dan bayangan mereka yang melayang-layang di otak saya. Tapi kalau cerita, murni milik saya. Jadi DON’T BE A COPYCAT, DON’T BASH. If you aren’t like it, then just ignore my story. (weleh keminggris,wkwkwk). Here's SeoKyu Couple.


Just Author POV

 “Eommaaaaaa… Aku pulang.”

Seohyun berteriak-teriak memanggil eommanya. Tetapi tak ada yang menyahut. Dengan penasaran Seohyun mencari eommanya di setiap sudut rumah.


“Hmmmh. Pasti belum pulang.”, gumam Seohyun.

“Kenapa sih teriak-teriak. Gak bisa di kecilin volumenya?”, kata seorang anak kecil.

“Hyun Wook ku sayang. Kok cemberut? Iya deh nuna akan kecilin volume suara nuna. Ehmm eomma belum pulang?”, kata Seohyun kepada adiknya, Hyun Wook.

“Eomma masih kerja. Kenapa sih nanyain eomma mulu. Kayak anak kecil.”, kata Hyun Wook dingin sambil berlalu. Dengan bengong Seohyun memandang adiknya yang berumur 6 tahun itu berlalu.

0o0

Suara dentingan piano mengiringi sunyinya malam itu. Jemari Seohyun yang lentik menari di atas tuts-tuts piano.

“Eomma pulang.”

Sebuah suara mengagetkannya. Dengan cepat Seohyun menghampiri eommanya.

“Aaa Seohyun sayang. Eomma pengen minta bantuan nih.” Kata eomma.

“Ihh Eomma datang-datang langsung minta tolong. Ada apa Eommaku sayang?”, kata Seohyun sambil tersenyum.

“Hmmmh.. Begini Seohyun, Eomma pengen kamu melakukan misi rahasia buat Eomma.” Kata eomma sambil duduk.

“Waaaa misi rahasia eomma? Apa memangnya?”, kata Seohyun lalu mengikuti duduk eommanya.

“Begini, ada 1 pasien eomma yang sedang kebingungan dengan hatinya. Dia berfikir dia itu seorang gay. Dia seusiamu. Sekarang kuliah di Universitas Chunha.” Kata eomma sambil memandang putri semata wayangnya.

“So??????????????”, Seohyun berkata dengan bingung.

“Eomma ingin kamu mendekati dia dan menyembuhkannya.”, kata eomma sambil tersenyum.

“Mwooo???? Eomma…… Kok aku? Eomma sudah kehabisan akal ya? Masak aku disuruh berurusan sama pekerjaan Eomma. Ania, shireo.”, Seohyun menolak mentah permintaan Eommanya.

“Ayolah Seohyun, dia itu butuh bantuan kamu. Kamu gak kasian apa? Ayo donk bantuin Eomma. Hikshikshiks Eomma nangis nh.”, kata Eommanya sambil acting menangis.

“Iya-iya, aku bantuin Eomma.”,Seohyun terpaksa menerima permintaan Eommanya. Eommanya memang seorang psikiater. Kali ini ada pasiennya yang gay. Demi Eommanya, Seohyun pun rela membantu Eommanya.

0o0

@ UNIVERSITAS CHUNHA

Dengan langkah mantap, Seohyun memasuki universitas barunya. Dia kebingungan dengan universitas barunya tersebut. Banyak mahasiswa duduk bergerombol di taman. Seohyun yang baru di situ terlihat canggung.

‘BUUKKK’

“Aww….”

Sebuah bola sepak menghantam kepala Seohyun. Dengan meringis kesakitan, Seohyun memegangi kepalanya. Seorang namja pun mendatanginya.

“Gwaenchana?”, Tanya namja itu.

Bagai terkena kutuk beku “Petrificus tottaluss” nya Harry Potter, Seohyun terpana. Dia begitu ehmmm, kyeopta.

“Hello. Gwaenchana?”, namja itu mengibaskan tangannya

“Ani, gwaenchana. Gomawo” sahut Seohyun.

Tanpa menghiraukan ucapan Seohyun namja itu pun pergi.

“Ganteng-ganteng kok sombong” batin Seohyun.

0o0

“Seohyun, ireona.”, eomma menggoyang-goyang tubuh Seohyun.

“Eomma, hari ini minggu. Biarkan aku tidur. Capek banget nih.”, kata Seohyun malas.

“Eh ayo. Eomma akan tunjukkan namja yang harus kamu sembuhkan.”, eomma menyahut sambil terus membangunkan Seohyun.

“Eomma.  Aku masih ngantuk. Besok saja ya.”, kata Seohyun sambil menarik kembali selimutnya.

“Eh eh tidak bisa. Hemh eomma akan tarik uang saku kamu selama 3 bulan kalo kamu gak bantuin eomma. Eomma nangis nih” kata eomma sambil pura-pura nangis.

“Iya-iya eomma. Aku bangun.”, dengan mata masih setengah merem, Seohyun terpaksa bangun.

15 menit kemudian mereka telah berdiri di dalam stadion. Suasana yang ramai membuat Seohyun risih.

“Seohyun ayo kita jalan. Kita cari dia.” Kata Eomma sambil menarik tangan Seohyun.

“Eomma, eomma jalan sendiri saja. Aku mau duduk aja dulu. Nanti kalau sudah ketemu baru ajak Seohyun.” Kata Seohyun sambil menguap.

“Seohyun ah. Gurae, jangan pergi jauh-jauh ya.”, eommanya berlari kecil meninggalkan Seohyun.

Dengan lesu Seohyun menuju tribun untuk duduk. Sambil berjalan dia menendang kaleng karena kesal.

‘Bletakk’

“Wahh nantangin ya. Siapa yang berani-beraninya nendang kaleng ke kepalaku. Hey kamu anak kecil.”, seorang haraboji marah-marah sambil menunjuk ke arah Seohyun.

Dengan panik Seohyun berbalik. Dia lari dari  kejaran haraboji tersebut.

“Huft untung saja kena haraboji tua, jadi gampang deh larinya.”, Seohyun membatin. Dengan santainya Seohyun berlari.

“Hey mau kemana anak kecil. Ayo-ayo mau ngerjain haraboji ya.” Tiba-tiba saja haraboji tadi memegang tangan Seohyun.

“Hah kok bisa ngejar aku ya haraboji tua ini.”, batin Seohyun kaget. “Mianhamnida, tadi tidak sengaja. Mianhamnida.” Kata Seohyun sambil meringis kesakitan.

“Oooww tidak bisa. Kamu pasti sengaja ya. Mau main-main ya sama haraboji.”, kata haraboji itu sambil meminjam (?) ‘Evil Smirk’ nya bang Kyu.

“Haraboji.”

Tiba-tiba saja seorang namja mendekat.

“Sudahlah, dia kan sudah minta maaf. Haraboji jangan mulai deh. Kayak anak kecil saja.” Kata namja itu sambil berlalu.

“Kyuhyun ah. Dia sudah nimpuk haraboji. Kamu kok gak perhatian sama haraboji.” Kata haraboji itu sambil merajuk ke namja yang bernama Kyuhyun itu.

Seohyun melongo melihat itu semua. Yang lebih membuatnya kaget adalah namja itu adalah namja yang ditemuinya di universitas Chunha kemarin.

“Kim Kyu Woon ssi.”

Tiba-tiba saja Eomma Seohyun mengejar haraboji tua tadi. Haraboji tadi berbalik dan mereka berdua bersalaman serta mengobrol bagai orang yang telah lama tak bertemu.

“Kim-ssi, kenalkan itu putriku tersayang. Seohyun ayo kesini.”, eomma Seohyun melambai ke Seohyun agar dia mendekat.

Dengan ogah-ogahan Seohyun memenuhi panggilan eommanya.

“Wah ini ya yang namanya Seohyun. Ayo Seohyun sini. Haraboji sudah maafin tentang yang tadi. O iya ini cucu kesayangan haraboji, Kyuhyun.” Kata haraboji tadi sambil mengedipkan mata.

“Memang kesalahan apa?” kata Eomma bingung.

“Owh ania. Ayo Kyuhyun sini, kamu harus kesini.” kata haraboji tadi sambil menatap tajam ke Kyuhyun.

Sama seperti Seohyun, Kyuhyun juga ogah-ogahan.

“Annyeong ahjumma. Annyeong, ehmmm Seo…Seohyun.”  kata Kyuhyun dingin.

Tanpa memandang Kyuhyun, Seohyun menyalami haraboji tadi.

“Eh bagaimana kalau sekarang kita ke warung (?) biasanya.” kata haraboji tadi sambil mengedipkan mata.

“Sudahlah, jangan mulai, ayo pulang.”, kata Kyuhyun sambil berjalan.

“Andwe, kamu harus ikut dengan haraboji. Kajja.”, sahut haraboji sambil memegang tangan Kyuhyun.

Jadilah Kyuhyun dan Seohyun mengikuti eomma dan haraboji mereka. Sambil menggerutu Seohyun berjalan di belakang eomma nya.

0o0

“Eomma bercanda? Aku harus menghadapi namja itu tadi? Please deh ma, dia namja yang super dingin, aku gak suka. Batal perjanjian kita.”, kata Seohyun sambil masuk kamarnya. Dikuncinya kamarnya karena jengkel.

“Ayolah Seohyun sayang, eomma benar-benar butuh bantuan kamu. Haraboji tadi adalah teman baiknya haraboji kamu.”, kata eomma dari luar kamar. “Dia yang sudah biayain eomma sampai eomma jadi sarjana. Bahkan saat haraboji kamu meninggal, dia yang merawat eomma.”

Dengan enggan Seohyun membuka kamarnya dan membiarkan Eommanya masuk.

“Kamu tahu, Eomma sangat menginginkan membalas semua kebaikan haraboji tadi. Ini adalah kesempatan Eomma. Sudah lebih dari 10 tahun Haraboji tadi pergi ke Amerika. 3 tahun yang lalu dia kembali untuk menikmati sisa hidupnya bersama cucunya di Korea. Kebetulan minggu kemarin Eomma bertemu dia di Chunha. Dan dia minta bantuan Eomma. Apa kamu tetap gak mau untuk bantuin Eomma?”, kata Eomma sambil menatap dalam mata Seohyun.

“Siapa nama haraboji tadi Eomma?”, tanya Seohyun.

“Namanya Kim Kyu Woon. Eomma mohon kamu bantuin Eomma.”, jawab Eommanya.

“Baik-baik, aku bantuin Eomma.” Kata Seohyun.

“Makasih yeobo.”, dengan tersenyum Eomma memeluk Seohyun.

0o0

Hari minggu ini adalah minggu ketiga Seohyun menjalankan misinya. Sejauh ini lancar saja. Yah walaupun dekatnya Seohyun dengan Kyuhyun belum menunjukkan dampak pada Kyuhyun, tapi saat teringat Eommanya, Seohyun kembali bersemangat dalam menjalankan misinya.

Hari ini Seohyun kembali mengunjungi rumah Kyuhyun. Sudah beberapa kali dia kesini. Kini dia sudah terbiasa dengan rumah mewah yang serba canggih ini. Bahkan dia sudah di anggap sebagai cucu sendiri oleh Kim Kyu Woon.

“Morning Haraboji.”, sapa Seohyun saat sampai di rumah Kyuhyun.

“Morning yeobo. Huummh sepertinya Kyuhyun belum bangun. Bisa bantuin haraboji untuk membangunkannya?”, jawab haraboji sambil tersenyum.

“Hmmmh gurae.”, Seohyun menyahut sambil bergegas menaiki tangga.

Dengan pelan di ketuknya pintu kamar Kyuhyun sambil di panggilnya namanya. 5 menit berlalu, tapi tak ada satu suarapun menyahut. Dengan hati-hati, dia mencoba membuka pintu kamar Kyuhyun. Tidak terkunci !!! dia masuk ke kamarnya. Tidak ada siapapun. Kamarnya telah rapi. Dipandanginya kamar Kyuhyun. Sederhana tapi elegant. Di dinding dipenuhi beragam model namja bule berbagai pose. Dia menggelengkan kepala memandangi itu semua. Dia mengambil sebuah majalah di rak buku. Kembali dia menggelengkan kepala. Terdapat sebuah foto Kyuhyun bersama seorang namja putih yang tampan, di dalam sebuah frame yang manis. Di lihatnya foto itu untuk beberapa detik.

“Sudah puas dengan privasi orang?”

‘Praaakk’

Karena kaget, foto itu jatuh dari tangan Seohyun. Dia sangat kaget ketika tiba-tiba Kyuhyun telah muncul di belakanganya.

“Neoo…. Sejak kapan kamu di situ?”, kata Seohyun kaget.

“Kenapa kamu lancang? Beraninya kamu masuk kekamarku dan memegang foto itu tanpa seijinku. Bahkan kamu telah menjatuhkannya. Keluar dari sini.”, Kyuhyun berkata dengan marah.

“Mian, aku tidak sengaja. Aku tidak bermaksud untuk..”

“Keluar aku bilang. Dan satu lagi, jangan dekati aku, aku tak pernah berminat dengan yeoja seperti kamu. Pembohong, penipu, kejam, dan sangat memuakkan.”, tatapan Kyuhyun menyiratkan kemarahan.

“Oowwh jadi itu alasan kamu menjadi gay? Hey kamu pikir kamu akan kelihatan keren jika kamu menjadi gay? Kamu pikir aku mendekati kamu karena aku tertarik pada kamu? Hah jangan mengira aku akan tertarik pada namja sombong dan abnormal kayak kamu. Hah kamu memang namja, tapi kamu tak pernah pantas untuk disebut namja. Aku kesini karena haraboji kamu dan Eomma ku, bukan kamu. Catat itu baik-baik.”, balas Sohyun marah.

Seohyun keluar kamar. Dia bergegas ke dapur. Sementara Kyuhyun diam dengan pandangan mata yang membara. Dia sangat marah. Sekali lagi dia bertambah benci dengan kaum lawan jenisnya.

“Hai ahjumma, masak apa nih? Boleh aku bantu?” kata Seohyun ketika di dapur.

“Aaah Agasshi, ini ahjumma masak sayur asam (sejak kapan di Korea ada sayur asam? #abaikan#) kesukaannya tuan muda Kyuhyun.”, jawab ahjumma koki di rumah itu.

“Hmmmh, biar Seohyun saja yang menyiapkan masakannya. Ahjumma istirahat saja. Pasti capek.”, kata Seohyun sambil mulai menyiapkan bahan-bahan.

“Hajiman, biar ahjumma saja.”, ahjumma tadi berusaha mengambil pisau di tangan Seohyun.

“Sudahlah ahjumma, semua akan beres di tangan Seohyun. Oke. Sekarang ahjumma istirahat, ayo-ayo.”, kata Seohyun sambil tersenyum.

“hmmh lets cooking!!”

1 jam kemudian makanan telah tersedia di meja makan. Bau harum dari masakan Seohyun, telah menarik haraboji dari kesibukannya membaca koran.

“Wah makanan istimewa nih. Kyuhyun ayo makan.”, kata haraboji.

Dengan wajah dingin Kyuhyun duduk untuk sarapan. Di ambilnya sayur asam serta nasi. Saat suapan pertama dia tertegun.

“Masakan pagi ini terasa berbeda. Tumben ahjumma bisa memasak seperti ini.”, kata Kyuhyun.

“Jinja?”, kata haraboji. Karena penasaran haraboji pun mencoba. Saat suapan pertama pun haraboji juga tertegun.

“Benar-benar luar biasa, darimana ahjumma tau resep ini?”, kata Haraboji.

“Memang kenapa?” Seohyun bertanya dengan penasaran.

“Hmmh kamu tau, sayur ini mengingatkanku pada putriku, eomma Kyuhyun. Masakan ini memiliki cita rasa yang sama dengan masakan putri haraboji. Dia adalah wanita yang sangat baik. Dia selalu mencurahkan perasaannya ketika memasak.”, Haraboji menjelaskan sambil menyuapkan sendok demi sendok pada mulutnya.

“Hanya wanita yang penuh kasih sayang yang bisa memasak seperti ini.”, kata Kyuhyun sambil membayangkan kehadiran eommanya.

Seohyun tertegun mendengar itu semua. Dia bingung harus berkata apa.

“Ehmm yang memasak pagi ini adalah saya.” Kata Seohyun lirih.

Mendengar itu Kyuhyun tersedak sampai batuk beberapa kali, sedang haraboji sendiri menatap Seohyun tidak percaya. Tiba-tiba Kyuhyun berdiri dan pergi tanpa menyelesaikan sarapannnya.

“Kyuhyun ah, kamu mau kemana?”, panggil Haraboji keras.

Suara haraboji tidak dihiraukan oleh Kyuhyun. Dia tetap berlalu. Entah itu apa, tapi dia merasa ada yang merembes di pipinya.

0o0

Langkah kaki Seohyun telah membawanya memasuki kampusnya. Di lihatnya lapangan sepakbola tempat Kyuhyun biasa main. Di sana terlihat seperti biasa, Kyuhyun bersama dengan teman-temannya bermain bola. Dialihkannya pandangan Seohyun, dan dilanjutkannya langkahnya. Sementara itu, Kyuhyun yang melihat Seohyun, tertegun heran karena biasanya, pagi-pagi Seohyun akan menghampirinya di lapangan kampus. Tapi hari ini dia berbeda. Diam-diam, diikutinya Seohyun ke kelasnya. Dengan segera, di pegangnya tangan Seohyun sambil ditariknya tangannya.

“Lepas, lepaskan aku. Apa-apaan ini?” Seohyun memberontak.

Tapi Kyuhyun tetap tidak melepaskan tangan Seohyun. Hingga sesampainya di balkon kampus, Kyuhyun melepasnya.

“Apa-apaan kamu? Kamu pikir kamu itu siapa? Berani-beraninya.”, kata Seohyun kesal.

“Bantu aku.” Kyuhyun berkata dingin sambil menundukkan kepalanya.

“Hah, sejak kapan namja angkuh, sombong, dan tak berperasaan seperti kamu minta tolong. Kamu benci kan dengan yeoja? Oke. So what gitu loh (aish apa apaan nih? #abaikan#).” kata Seohyun jengkel.

“Aku minta bantuanmu.”, kata Kyuhyun sambil tetap menunduk.

“Hah, kamu minta saja sama namjachingumu. Bukankah kamu punya pacar bule itu. Dia kan bisa bantu kamu. Hah, aku tak mau bantu orang yang membenciku. Oke!!”, kata Seohyun. Sambil berkata seperti itu, Seohyun beranjak pergi.

“OLEH KARENA ITU !!!!!” Kyuhyun berteriak.

0o0

TBC


 

2 komentar:

  1. Yah udah 2 kali gagal
    huh...
    Y dah pokokke seruuuu
    mudah2an koment ini masuk...

    BalasHapus
  2. NICE FF
    aihhh dsni KYU gay
    omonaaa -__________-

    BalasHapus